KORANMANDALA.COM – Anggota DPRD Kota Bandung Uung Tanuwidjaja memaknai Hari Pahlawan 10 November 2025 sebagai titik balik bagi generasi muda, dalam hal ini generasi Z dan milenial.
“Makna kepahlawanan modern tidak lagi tentang medan perang fisik, tetapi tentang keunggulan digital, integritas, dan kontribusi nyata dalam membangun kota,” ujarnya saat dihubungi, Senin (10/11/2025).
Menurutnya, semangat pahlawan kini harus dijiwai untuk menyukseskan visi pembangunan Bandung UTAMA (Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis) di tengah tantangan perkotaan seperti sampah, kemacetan, dan ketimpangan.
Kenali Asal Usul Hari Pahlawan, Momen Untuk Menghargai Jasa Pahlawan Kita!
Generasi muda adalah aset utama untuk mewujudkan lima pilar Bandung UTAMA. Pertama adalah menjadi Pahlawan Unggul yang memiliki inovasi dan berdaya saing. Uung mendorong pemuda untuk menggunakan keahlian digital seperti AI, data analytics, dan media sosial dalam menciptakan solusi cerdas bagi masalah kota, misalnya aplikasi pelaporan sampah, sistem informasi kemacetan real-time, atau inkubasi bisnis kreatif.
“Anak muda harus menjadi inovator yang unggul dalam teknologi,” cetus anggota Komisi III DPRD Kota Bandung itu.
Selanjutnya, anak muda harus menjadi Pahlawan Terbuka. Mereka diminta terbuka dan berani mengkritik serta berpartisipasi dalam kebijakan publik. Kepahlawanan diwujudkan melalui kolaborasi dengan pemerintah dan komunitas lain, memberikan masukan konstruktif, dan menjadi social engineer untuk mendorong perubahan perilaku semisal gerakan anti-buang sampah sembarangan.
“Kemudian Pahlawan Amanah. Kepahlawanan adalah menjunjung tinggi amanah dan integritas. Generasi muda harus menjadi pelopor gerakan anti-korupsi dan menunjukkan amanah lingkungan dengan serius mengatasi masalah sampah dan banjir di lingkungan masing-masing, berpegang pada prinsip kebersihan adalah sebagian dari iman,” tuturnya.
Lebih lanjut, diutarakan Uung, generasi muda Kota Bandung diharapkan menjadi Pahlawan Maju. Pemuda didorong menjadi wirausaha yang maju di sektor ekonomi kreatif.
“Dengan memanfaatkan keunikan Bandung sebagai Kota Kreatif, mereka bisa menciptakan lapangan kerja dan mengangkat perekonomian lokal, selaras dengan program pelatihan yang terus didorong oleh pemerintah dan DPRD,” kata Sekretaris DPD Partai Nasional Demokrat Kota Bandung itu.
Terakhir adalah menjadi Pahlawan Agamis. Semangat kepahlawanan adalah memiliki kesalehan sosial. Pahlawan muda yang agamis adalah mereka yang berempati, aktif membantu kelompok rentan dan memastikan pembangunan kota berjalan secara inklusif dan berkeadilan.
“Generasi muda Kota Bandung adalah ahli waris sah dari semangat para pahlawan 1945. Tugas kalian hari ini bukan mengangkat senjata, melainkan mengangkat derajat kota ini menjadi Bandung UTAMA melalui aksi digital, kolaborasi, dan integritas,” pungkasnya.
