KORANMANDALA.COM –Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Edwin Sanjaya, menilai maraknya praktik parkir liar di berbagai titik kota mencerminkan mulai lunturnya nilai-nilai kebangsaan di tengah masyarakat.
Menurutnya, perilaku tersebut menunjukkan berkurangnya pemahaman terhadap semangat nasionalisme dan gotong royong yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila.
“Kalau orang memahami dan mengimplementasikan nilai kebangsaan, tentu tidak akan melakukan hal-hal yang merugikan orang lain, seperti mematok tarif parkir seenaknya,” ujar Edwin saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bandung, belum lama ini.
Terpilih Jadi Ketua PPNK 221, Edwin Senjaya: Suatu Kehormatan
Ia menjelaskan, dalam setiap sila Pancasila terdapat nilai luhur yang seharusnya menjadi pedoman hidup warga negara, mulai dari religiusitas, kekeluargaan, keselarasan, hingga keadilan.
“Kalau nilai itu dijalankan, tidak mungkin ada yang tega memalak atau menarik parkir liar. Begitu juga aparatur wilayah atau pemerintah, tidak akan membiarkan pelanggaran seperti itu terjadi,” tegasnya.
Lebih lanjut, Edwin menegaskan bahwa DPRD memiliki fungsi kontrol dan pengawasan terhadap kinerja eksekutif, termasuk dalam penertiban parkir liar. Namun, ia menilai penanganan masalah tersebut tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja.
“Ini perlu kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat. Jadi, ketika ada kasus parkir liar yang viral, itu sebenarnya bagus juga, karena bisa menjadi pengingat bahwa masih ada pelanggaran yang harus dibenahi,” ujarnya.
Edwin juga menyinggung peran Satgas Antipremanisme yang dibentuk untuk mengantisipasi tindak pemalakan dan pungutan liar di lapangan. Ia berharap satuan tugas tersebut dapat bekerja lebih aktif agar praktik parkir liar di Kota Bandung semakin berkurang.
“Nah, ini yang harus kita galakkan. Supaya pungli, pemalakan, dan parkir liar di Kota Bandung semakin kecil angkanya,” tutup Edwin.
