KoranMandala.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengindikasikan bahwa pemerintah AS tidak akan menghalangi rencana Israel untuk mengambil alih secara penuh wilayah Gaza, di tengah memburuknya krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Pernyataan Trump muncul saat konflik antara Israel dan Palestina memasuki babak baru yang lebih brutal. Laporan dari sejumlah sumber menyebutkan bahwa lebih dari 80 warga Palestina tewas dalam serangan terbaru militer Israel, yang juga menyebabkan kerusakan infrastruktur dan semakin memperparah kondisi kelaparan dan pengungsian massal.
“Selebihnya, saya belum bisa memastikannya. Itu semua akan bergantung pada Israel,” ujar Trump, menanggapi pertanyaan terkait kemungkinan pendudukan penuh atas wilayah Gaza.
Miro Petric Pastikan Persib Bandung Siap Untuk Laga Perdana Kontra Semen Padang
Pemerintah Amerika Serikat diketahui memberikan bantuan militer senilai miliaran dolar kepada Israel setiap tahunnya.
Sejak pecahnya konflik terbaru pada Oktober 2023, nilai bantuan tersebut dilaporkan mengalami peningkatan signifikan, meski menuai kritik dari sejumlah pihak di dalam negeri maupun komunitas internasional.
Kebijakan pemindahan paksa yang diterapkan Israel telah memaksa sebagian besar warga Palestina mengungsi ke wilayah Gaza bagian selatan.
Menurut laporan organisasi HAM, sekitar 86 persen wilayah Gaza kini telah berubah menjadi zona militer, mempersempit ruang hidup warga sipil dan memperburuk krisis pengungsian.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa pemerintahannya akan terus melanjutkan operasi militer untuk menguasai seluruh wilayah Palestina. Operasi tersebut kini ditingkatkan ke area-area yang sebelumnya belum berada di bawah kendali militer Israel.
Sementara itu, akses terhadap bantuan kemanusiaan tetap terbatas. Banyak warga Gaza menghadapi krisis kelaparan dan kebutuhan medis akut, dengan rumah sakit dan fasilitas umum yang tak lagi berfungsi akibat gempuran militer.
