KoranMandala.com – Tragedi yang menewaskan tiga warga dalam acara pesta rakyat usai pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di Pendopo Garut, Jumat (18/7/2025), menuai kecaman dari Fraksi PKS DPRD Jawa Barat. Peristiwa memilukan ini menodai suasana kebahagiaan dan memunculkan pertanyaan besar soal kelalaian penyelenggara.
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera menilai insiden yang terjadi bukti lemahnya tata kelola dan pengamanan kerumunan. “Nyawa rakyat adalah amanah yang tak boleh dikorbankan atas nama euforia,” ujar perwakilan Fraksi PKS, Tetep Abdultip dalam keterangannya kepada media, Sabtu 19 Juli 2025.
PKS meminta seluruh pihak yang terlibat, termasuk pejabat daerah dan panitia acara, segera menyampaikan klarifikasi terbuka. Evaluasi menyeluruh terhadap standar keselamatan dan manajemen risiko dalam kegiatan publik menjadi tuntutan utama.
“Momen bahagia elite tidak boleh menelan korban dari rakyat kecil. Ini soal etika kepemimpinan dan sensitivitas sosial,” tegas Tetep.
Selain mengkritisi lemahnya pengawasan, PKS juga menekankan pentingnya akuntabilitas pejabat negara dalam setiap kegiatan yang bersentuhan langsung dengan ruang publik. Tragedi ini disebut sebagai peringatan keras bahwa keamanan warga harus menjadi prioritas utama, bukan sekadar pelengkap acara.
Di sisi lain, Fraksi PKS mengapresiasi langkah cepat aparat kepolisian dalam menangani insiden ini. Namun, mereka menekankan perlunya proses hukum yang transparan, profesional, dan tak pandang bulu agar kepercayaan masyarakat tidak runtuh.
Sebagai solusi jangka panjang, PKS mendorong dibentuknya forum evaluasi lintas sektor yang melibatkan DPRD, pemerintah daerah, kepolisian, hingga masyarakat sipil. Tujuannya: merumuskan pedoman keselamatan acara publik yang lebih ketat dan menjamin tidak ada nyawa rakyat yang kembali melayang karena kelalaian.






