Koran Mandala – Kota Bandung terus bergelut dengan persoalan menahun—kemacetan, sampah, dan banjir—namun Wali Kota Muhammad Farhan justru menyoroti krisis tenaga dokter hewan Bandung di jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN).
Usai memberi motivasi CPNS di Balai Kota, Rabu 25 Juni 2025, Farhan mengakui jumlah aparatur sangat terbatas untuk menangani problem perkotaan.
“Oh, kurang. Masih sangat kurang kalau secara jumlah,” ucapnya. Meski demikian, ia mengatakan Pemkot akan mengoptimalkan SDM yang ada sambil berharap dukungan Provinsi dan pusat.
Pasar Suci Bandung Sudah Mirip TPS, Kebijakan Pengelolaan Sampah Farhan Dipertanyakan
Ironisnya, di tengah kekurangan pegawai teknis untuk menangani macet, sampah, dan banjir, Farhan mengaku paling khawatir soal kosongnya formasi dokter hewan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DPKP). Tanpa dokter hewan PNS, Pemkot tidak dapat menerbitkan sertifikat layak konsumsi bagi daging dan produk hewani di pasar.
“Kalau tidak ada dokter hewan, kami tak bisa mengeluarkan sertifikat layak jual. Ini pekerjaan rumah besar untuk BPKSDM,” tegasnya.
Pernyataan itu menimbulkan tanda tanya publik. Di saat warga mendesak solusi nyata atas sampah menumpuk, jalan tergenang, dan kemacetan harian, fokus kepala daerah justru beralih pada posisi dokter hewan yang belum terisi.