Koran Mandala –Pemerintah pusat belum lama ini meluncurkan program Koperasi Merah Putih atau koperasi Kelurahan, sebagai bagian dari program unggulan Presiden Prabowo Subianto.
Program ini digadang-gadang akan bersinergi dengan inisiatif nasional lainnya seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Sekolah Rakyat, demi mewujudkan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Namun di tengah antusiasme publik, anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi PKB, Indri Rindani, menyampaikan catatan penting yang patut dicermati. Ia mengingatkan bahwa Koperasi Kelurahan ini bukanlah program hibah atau dana bansos, melainkan lembaga bisnis milik warga yang harus dikelola secara profesional.
Gembiranya Kakang Rudianto Setelah Konvoi Juara Bersama Persib Berhasil Pecundangi Maguaire CS
“Ini harus dikelola secara profesional, sehingga keuntungan yang nantinya akan kembali kepada anggota dalam bentuk Sisa Hasil Usaha (SHU),” tegas Indri.
Menurutnya, koperasi kelurahan adalah instrumen penting dalam menciptakan kemandirian ekonomi di setiap kelurahan. Namun, kesuksesan koperasi hanya bisa dicapai jika dikelola oleh orang-orang yang mengerti tata kelola bisnis, bukan oleh pihak-pihak yang sekadar ingin memanfaatkan momen.
“Koperasi ini merupakan alat untuk menuju kemandirian ekonomi desa, dan kuncinya harus dikelola oleh profesional dengan semangat gotong royong,” ujar Indri.
Ia pun mewanti-wanti agar tidak ada pihak yang tampil layaknya “pahlawan kesiangan”, yang justru berpotensi merusak program ini dengan kepentingan pribadi.
“Dulu banyak orang yang memandang remeh koperasi rakyat ini. Tapi sekarang, setelah jadi program nasional, justru banyak yang ikut-ikutan dan membuat gaduh karena berpikir bisa mendapatkan uang lebih banyak,” katanya dengan nada kritis.
Pernyataan Indri mencerminkan kekhawatiran sekaligus harapan. Bahwa ketika negara mulai serius memberdayakan koperasi sebagai tulang punggung ekonomi rakyat, maka tanggung jawab masyarakat pun meningkat: bukan hanya menerima manfaat, tapi juga ikut mengawal agar program tidak melenceng dari tujuan mulianya.
