Koran Mandala -Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meluncurkan kebijakan anyar yang mewajibkan siswa untuk berjalan kaki ke sekolah. Kebijakan ini menuai beragam respons, salah satunya datang dari anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi PKB, Soni Daniswara.
Dia mendukung tujuan dari kebijakan tersebut, namun menilai pelaksanaannya perlu dievaluasi secara menyeluruh.
“Jalan kaki memang bisa meningkatkan kemandirian siswa, menyehatkan juga, tapi tidak semua kondisi mendukung,” ujar Soni
Persib Bandung Berpeluang Juara Tanpa Berkeringat Dengan Skema Ini
Menurutnya, ada sejumlah faktor yang harus diperhatikan dalam menerapkan kebijakan tersebut. Pertama adalah soal jarak tempuh dari rumah ke sekolah.
“Kalau jaraknya dekat, tidak masalah. Tapi bagaimana kalau jauh? Ini harus dikaji,” katanya.
Selain itu, aspek keamanan di jalan juga menjadi sorotan. Soni mempertanyakan jaminan keselamatan siswa selama perjalanan menuju dan pulang dari sekolah.
“Jangan sampai pas siswa jalan kaki malah jadi korban kejahatan, seperti penjambretan. Ini harus dipikirkan matang-matang,” tegasnya.
Politisi PKB itu juga menyinggung soal zonasi dan pola kebiasaan siswa zaman sekarang. Menurutnya, kebijakan ini terasa seperti “menghidupkan kembali pola lama” di mana siswa mencari sekolah terdekat dan berjalan kaki menjadi hal yang lumrah.
“Waktu saya sekolah dulu juga jalan kaki. Tapi sekarang sudah beda. Ada sistem zonasi, ada pilihan sekolah unggulan, dan mobilitas masyarakat juga berubah,” ujarnya.