Close Menu
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Facebook Instagram YouTube TikTok
Kamis, 20 November 2025 5:44
YouTube Instagram TikTok Facebook
Koran MandalaKoran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
    • Daerah
    • Nasional
    • Video
    • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
  • Politik
    • Majalah Digital
  • Ekonomi
    • PLN
    • Bank BJB
  • Hukum
  • Edukasi
  • Liputan Khusus
  • Sport
    • Otomotif
  • Tekno
    • Game
  • Hiburan
    • Wisata
    • Ragam
  • Opini
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Home»Politik»Setelah Minimum Essential Force Tak Tercapai Kemana Arah Kebijakan Pertahanan Prabowo?

Setelah Minimum Essential Force Tak Tercapai Kemana Arah Kebijakan Pertahanan Prabowo?

Politik Minggu, 20 April 2025 9:57 WIB
Twitter Tumblr Facebook WhatsApp
Rangkaian pelantikan presiden
Prabowo berpidato dalam acara pelantikan presiden di gedung MPR. (YouTube Sekretariat Presiden)

Koran Mandala -Program Minimum Essential Force (MEF) yang menjadi tonggak pembangunan kekuatan pertahanan Indonesia sejatinya dirancang sebagai jawaban atas kebutuhan realistis militer dalam menjaga kedaulatan negara. Namun, menjelang akhir 2024, ketika masa jabatan Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan usai, capaian MEF hanya mencapai lebih dari 80 persen.

Bahkan setelah Prabowo menjabat sebagai Presiden pun pertanyaan mendasar tetap muncul. Apakah capaian tersebut bisa benar-benar menjamin kesiapan pertahanan nasional, atau justru sebatas angka administratif di atas kertas?

“Keberhasilan” Prabowo

Masalah Mendasar

Klaim keberhasilan pencapaian MEF lebih dari 80 persen diwarnai oleh serangkaian kontrak pengadaan alutsista besar-besaran seperti jet tempur Rafale, fregat Arrowhead 140, hingga kapal selam Scorpène. Namun, banyak dari alutsista tersebut belum diterima secara penuh dan masih berada dalam tahap pemesanan atau produksi. Artinya, klaim capaian MEF lebih mencerminkan “commitment to buy” daripada “combat readiness”.

Jika MEF dimaknai sebagai kekuatan minimum yang siap tempur dan operasional, maka pengadaan yang belum terealisasi penuh seharusnya tidak dihitung sebagai pencapaian konkret. Hal ini menjadi kritik utama terhadap metode penghitungan MEF yang kerap bias ke arah administratif ketimbang fungsional.

Modernisasi Setengah Jalan

Di tengah gembar-gembor modernisasi, tak sedikit aset TNI yang masih bergantung pada sistem lama dan perawatan darurat. Pesawat tempur F-16 dan Sukhoi yang uzur, tank-tank tua, serta kapal patroli yang tak layak laut masih menjadi tulang punggung di sejumlah wilayah.

Ketimpangan antarmatram juga belum sepenuhnya teratasi. Modernisasi lebih condong pada pembelian platform besar untuk matra udara dan laut, sementara matra darat dan aspek pendukung seperti logistik, pemeliharaan, dan sistem komando-kendali (C4ISR) tertinggal jauh.

Ketergantungan Luar Negeri dan Minimnya TKDN

Alih-alih mendorong kemandirian, kebijakan pengadaan Prabowo justru memperkuat ketergantungan pada produk luar negeri. Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam berbagai kontrak strategis masih rendah, dan industri pertahanan nasional belum menjadi pemain utama, melainkan sekadar mitra pelaksana atau perakit.

Sebagai contoh, pembelian Rafale dari Prancis tidak disertai skema transfer teknologi yang kuat dan belum jelas dampaknya bagi PT DI. Hal serupa juga terjadi dalam kerja sama pembangunan fregat dan kapal selam, yang lebih banyak dikendalikan oleh pihak luar.

Pertahanan Tanpa Rakyat

MEF juga nyaris tidak menyentuh aspek pertahanan rakyat semesta. Program komponen cadangan (Komcad) yang sempat digembar-gemborkan, faktanya belum mampu membangun kesadaran bela negara secara luas. Apalagi, pendekatan yang digunakan lebih bersifat militeristik daripada membangun kapasitas sipil sebagai bagian integral dari sistem pertahanan.

Menuju Evaluasi Strategis

Setelah terbukti MEF tak tercapai pada 2024, pemerintah seharusnya melakukan evaluasi menyeluruh atas program ini, bukan malah merayakan angka-angka yang absurd.

Evaluasi harus mencakup:

Apakah alutsista yang dibeli sesuai kebutuhan operasional?

Seberapa besar kemampuan interoperabilitas antar matra?

Apakah SDM dan sistem pendukung (maintenance, logistik) siap menjalankan MEF secara optimal?

Apakah rakyat sebagai elemen utama pertahanan turut diperkuat kapasitas dan kesadarannya?

Tanpa jawaban kritis atas pertanyaan-pertanyaan tersebut, arah kebijakan pertahanan nasional kedepan harus lebih jelas dan MEF yang selama ini dianggap sebagai simbol kekuatan nasional, harus diakui hanya tampilan luar yang rapuh.

Listen to this article

Headline Prabowo Subianto
Tim Mandala
  • Facebook
  • X (Twitter)
  • Instagram

Menyajikan berita dan konten-konten yang menarik tapi berkualitas dengan bahasa yang lugas. Menuju Indonesia lebih baik.

BERITA LAINNYA

Sekretaris Fraksi Partai Nasional Demokrat DPRD Kota Bandung.

Uung Tanuwidjaja: Peran Jurnalis Krusial Jaga Transparansi dan Pembangunan Kota Bandung

Rapat Paripurna pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) menjadi Undang-Undang, Selasa (18/11/2025).

DPR Pastikan KUHAP Baru Perkuat Hak Warga Negara

Fraksi PKB dan Dewan syuro PKB saat Ziarah ke makam Gus Dur dan Syaikhona Muhammad Kholil

Ketua Fraksi PKB Kota Bandung AA Abdul Rojak: Penetapan Gus Dur dan Syaikhona Kholil Sebagai Pahlawan Nasional adalah Penghormatan bagi Dunia Pesantren

DPRD Dorong Pemkot Bandung Segera Realisasikan Lahan untuk Koperasi Merah Putih

DPRD Dorong Pemkot Bandung Segera Realisasikan Lahan untuk Koperasi Merah Putih

Anggota DPRD Kota Bandung Uung Tanuwidjaja.

Makna Hari Pahlawan bagi Uung Tanuwidjaja

Ulan Surlan Dukung Penguatan Siskamling Siaga Bencana di Hegarmanah

Ulan Surlan Dukung Penguatan Siskamling Siaga Bencana di Hegarmanah

BERITA TERKINI

SIM keliling Bandung 20 November 2025

SIM Keliling Bandung Kamis 20 November 2025

Mahasiswa HMI Dakwah Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Mahasiswa HMI Unisba Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

178 pendaki terjebak di Gunung Semeru pasca erupsi

Darurat di Semeru: 178 Pendaki Terperangkap di Ranu Kumbolo Usai Erupsi

KDM Maksimalkan Peran Kader PKK dan Aparat Desa Atasi Stunting

KDM Maksimalkan Peran Kader PKK dan Aparat Desa Atasi Stunting

"Ketika Mangga Menjadi Doa: Perjalanan Panjang Bu Jumidah Membesarkan Harapan

Ketika Mangga Menjadi Doa: Perjalanan Panjang Bu Jumidah Membesarkan Harapan

DAERAH

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

BANDUNG

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberi sambutan dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PP Muhammadiyah dengan Institut Teknologi Bandung, Senin (17/11/2025). (istimewa)

Muhammadiyah: Bandung adalah Kota Besar

Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Gunawan

Andri Gunawan Tegaskan Bandung Tak Boleh Kehilangan Identitas sebagai Kota Toleran

Ilustrasi Kepadatan Lalulintas saat Mudik Lebaran

Uji Coba Traffic Light AI di Bandung Dinilai Belum Menjawab Akar Masalah Kemacetan

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

POPULER
Polda Jawa Barat berhasil memulangkan Reni Rahmawati (23), perempuan asal Kecamatan Cisaat, Sukabumi, yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di China.

Polda Jabar Pulangkan Korban TPPO ke Tanah Air

178 pendaki terjebak di Gunung Semeru pasca erupsi

Darurat di Semeru: 178 Pendaki Terperangkap di Ranu Kumbolo Usai Erupsi

Istimewa

Selamat Hari Jurnalis Internasional, Para Insan Pers

Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar.
Kecamatan Lengkong, Kota Bandung
Jawa Barat 40262

Facebook Instagram YouTube TikTok
KATEGORI
Peristiwa Politik Ekonomi Hukum Daerah Hiburan Edukasi Tekno Sport Opini Indeks
LINKS
Tim Redaksi
Pedoman Media Cyber
Kebijakan Privasi
Tentang Kami
© 2025 KoranMandala.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.