KoranMandala.com – Keputusan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk menghapuskan kegiatan study tour di sekolah-sekolah mendapat dukungan dari Anggota DPRD Kota Bandung Fraksi PKB, Soni Daniswara.
Dia menilai bahwa kebijakan tersebut membawa dampak positif dalam berbagai aspek, terutama dalam hal kedekatan keluarga, pertimbangan ekonomi, dan keamanan siswa.
Soni menilai bahwa anggaran yang biasanya digunakan untuk study tour lebih baik dialokasikan untuk berlibur bersama keluarga. Menurutnya, di era digital seperti saat ini, interaksi antara anak dan orang tua semakin terbatas karena tingginya penggunaan gawai dan kesibukan masing-masing.
Soni Daniswara Politisi PKB dengan Dedikasi Sosial dan Advokasi Kesehatan
“Daripada menghabiskan uang untuk study tour yang sifatnya sekadar jalan-jalan, lebih baik anggarannya digunakan untuk liburan bersama keluarga. Ini bisa mempererat hubungan antara anak dan orang tua, yang saat ini semakin renggang akibat perkembangan teknologi,” ujar Soni 26 Februari 2025.
Ia juga menambahkan bahwa kebersamaan dalam keluarga menjadi salah satu aspek penting dalam pendidikan karakter anak.
“Keluarga adalah sekolah pertama bagi anak. Dengan lebih banyak waktu bersama orang tua, anak bisa mendapatkan perhatian lebih dalam pendidikan dan moral,” tambahnya.
Selain aspek keluarga, Soni juga menyoroti beban ekonomi yang ditimbulkan oleh study tour. Ia menegaskan bahwa banyak kegiatan tersebut yang mematok biaya tinggi, bahkan ada yang bersifat wajib bagi siswa.
“Tidak sedikit orang tua yang merasa terbebani dengan biaya study tour yang mahal. Ada kasus di mana mereka harus meminjam uang, bahkan ke bank emok, demi anaknya bisa ikut. Lebih parahnya lagi, ada ancaman bahwa siswa yang tidak ikut study tour tidak akan menerima ijazahnya,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa praktik semacam itu harus dihentikan karena berpotensi menimbulkan masalah sosial dan ekonomi bagi keluarga siswa.
