Close Menu
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Facebook Instagram YouTube TikTok
Rabu, 19 November 2025 10:40
YouTube Instagram TikTok Facebook
Koran MandalaKoran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
    • Daerah
    • Nasional
    • Video
    • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
  • Politik
    • Majalah Digital
  • Ekonomi
    • PLN
    • Bank BJB
  • Hukum
  • Edukasi
  • Liputan Khusus
  • Sport
    • Otomotif
  • Tekno
    • Game
  • Hiburan
    • Wisata
    • Ragam
  • Opini
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Home»Politik»Pahlawan Siapa?

Pahlawan Siapa?

Politik Minggu, 29 September 2024 19:57 WIB
Twitter Tumblr Facebook WhatsApp
Aksi Kamisan Ibu Maria Catarinah Sumarsih Beserta kelompoknya
Aksi Kamisan Ibu Maria Catarinah Sumarsih Beserta kelompoknya

Sudah 833 (baca: delapan ratus tiga puluh tiga) kali ibu Maria Catarinah Sumarsih berdiri di seberang Istana Merdeka nan megah. Bila datang hujan, atau panas terik menyengat, ibu yang rambutnya sudah memutih itu menggunakan payung. Aksi itu dilakukan ibu Sumarsih beserta kelompoknya, setiap hari Kemis. Karena itu aksi itu dinamai aksi Kamisan.

Dengan penuh ketegaran, ibu Sumarsih dan kelompoknya melakukan aksi untuk menuntut agar pelanggaran HAM pada tragedi Semanggi I dan II dituntut dengan tuntas oleh pemerintah.Tragedi Semanggi II,menyusul tragedi Semanggi I, terjadi 24 September 1999. Alat negara ditengarai menembaki para demonstran sehingga menewaskan 12 orang dan melukai tak kurang dari 200 pendemo.

Ibu Sumarsih sendiri adalah ibu dari Irawan, seorang mahasiswa fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya, yang tewas ketika hendak membantu temannya, dalam tragedi Semangggi I yang meletus pada tanggal 13 November 1998 dan menelan korban jiwa hingga 5 orang.

Kontestasi Mulai

Presiden berganti Presiden, pemerintahan pun demikian. Aksi ibu Sumarsih tak digubris. Dicuekin. Karena itu, aksi memperingati tragedi Semanggi I dan II itu sudah berlangsung lebih dari 800 kali. Tragedi meletus karena pemerintahan Orde Baru yang represif dan sudah 32 tahun berkuasa di bawah kendali Presiden Soeharto hendak dialihkan begitu saja kepada Presiden baru B.J.Habibie tatkala ketidakpuasan rakyat sedang memuncak.

Acara lengsernya Suharto sebagai Presiden pada tanggal 21 Mei 1998, pukul 09.00 WIB di Credentials Room Istana Merdeka, setelah menggenggam kekuasaan selama 32 tahun, ternyata menjadi puncak kemasgulan rakyat. Tujuh kali penetapannya sebagai Presiden oleh MPR ternyata telah membawa kesengsaraan rakyat yang serius. RI dilanda krisis ekonomi, hukum, keamanan, sosial budaya dan politik yang daria. Krisis yang terjadi, diperparah dengan semakin merajalelanya budaya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Oleh karena itulah MPR kemudian mengeluarkan Penetapan No. XI/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Di dalam Pasal 4 Penetapan itu, eksplisit disebut dengan tegas nama Suharto yang dalam upaya pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme harus dilakukan secara tegas terhadap siapapun juga, baik pejabat negara, mantan pejabat negara, keluarga dan kroninya, maupun fihak swasta/konglomerat termasuk mantan Presiden Soeharto.

Ingat Penembakan Misterius ?

Dengan meninggalnya Suharto pada tanggal 27 Januari 2008, posisi hukum mantan Presiden itu menurut pimpinan MPR, sudah clear. Yang bersangkutan sebagai terdakwa sudah meninggal. Jadi perkaranya sudah gugur. Sehingga muluslah jalan untuk memberikan gelar Pahlawan Nasional kepadanya.Hal ini disampaikan pimpinan MPR yang diketuai Bambang Soesatyo yang tokoh Golkar dan mantan wartawan itu tatkala berkunjung ke rumah keluarga mantan Presiden RI. Dalam kesempatan menerima kunjungan tadi, puteri-puteri Suharto yang dikenal sebagai Mbak Tutut dan Mbak Titiek, mantan isteri Presiden terpilih Prabowo, mengungkit betapa besar jasa Suharto kepada rakyat Indonesia.

Mereka tentu saja tidak akan menyinggung dosa-dosa yang sudah dilakukan oleh ayahnya ketika menjadi Presiden RI. “Tragedi” hukum yang dikenal kemudian sebagai penembakan misterius atau “Petrus”, sebagai contoh, terjadi pada tahun 80-an, ketika Presiden Suharto ingin mengenyahkan para bromocorah atau residivis tanpa melalui Meja Hijau. Akhirnya terjadilah penembakan-penembakan gelap. Korban di dor tanpa diketahui kesalahannya. Mayat yang sudah terikat kaki dan tangannya kemudian dimasukkan ke dalam karung dan di buang ke jurang. Pada tahun 1983 tercatat 532 mayat ditemukan. Setahun kemudian tak kurang dari 107 jenazah dan tahun 1985 74 mayat ditemukan tergeletak di semak-semak, tak diketahui mengapa dia menemui ajal dan apa dosanya.Yang pasti, mati ditembak.

Kendati setidaknya 713 orang telah menghembuskan nafas terakhir secara misterius karena sengaja disembunyikan siapa penembaknya, ternyata para bromocorah tak pernah enyah sebagaimana diinginkan oleh Soeharto. Mungkin Suharto lupa bahwa kejahatan itu, tidak mungkin dibasmi dengan bedil, dengan kekerasan.*

Listen to this article

Headline
Widi Garibaldi

BERITA LAINNYA

Rapat Paripurna pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) menjadi Undang-Undang, Selasa (18/11/2025).

DPR Pastikan KUHAP Baru Perkuat Hak Warga Negara

Fraksi PKB dan Dewan syuro PKB saat Ziarah ke makam Gus Dur dan Syaikhona Muhammad Kholil

Ketua Fraksi PKB Kota Bandung AA Abdul Rojak: Penetapan Gus Dur dan Syaikhona Kholil Sebagai Pahlawan Nasional adalah Penghormatan bagi Dunia Pesantren

DPRD Dorong Pemkot Bandung Segera Realisasikan Lahan untuk Koperasi Merah Putih

DPRD Dorong Pemkot Bandung Segera Realisasikan Lahan untuk Koperasi Merah Putih

Anggota DPRD Kota Bandung Uung Tanuwidjaja.

Makna Hari Pahlawan bagi Uung Tanuwidjaja

Ulan Surlan Dukung Penguatan Siskamling Siaga Bencana di Hegarmanah

Ulan Surlan Dukung Penguatan Siskamling Siaga Bencana di Hegarmanah

Tenaga Kesehatan Masih Langka, DPRD Desak Pemkot Bandung Lakukan Pemetaan Serius

Tenaga Kesehatan Masih Langka, DPRD Desak Pemkot Bandung Lakukan Pemetaan Serius

BERITA TERKINI

Supporter Dewa United Dilarang Datang ke Stadion

Supporter Dewa United Dilarang Datang ke Stadion

Polda Jawa Barat berhasil memulangkan Reni Rahmawati (23), perempuan asal Kecamatan Cisaat, Sukabumi, yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di China.

Polda Jabar Pulangkan Korban TPPO ke Tanah Air

coudflare-down

Cloudflare Down Menyebabkan 30% Situs Website Global Lumpuh

FIFA segera jatuhkan sanksi kepada PSSI dan Timnas Indonesia

FIFA Akan Tingkatkan Sanksi untuk PSSI dan Timnas Indonesia Hari Ini?

Praktisi hukum Fajar Ramadhani Amin, SH, MH, Managing Partner AMIN & Partners Law Firm,

DPR Sahkan RKUHAP: Praktisi Hukum Soroti Kewenangan Penggeledahan Tanpa Izin Hakim

DAERAH

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Bupati Garut Pimpin Apel Gabungan dan Serahkan Bantuan Alsintan hingga Asuransi Pertanian

Bupati Garut Pimpin Apel Gabungan dan Serahkan Bantuan Alsintan hingga Asuransi Pertanian

BANDUNG

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberi sambutan dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PP Muhammadiyah dengan Institut Teknologi Bandung, Senin (17/11/2025). (istimewa)

Muhammadiyah: Bandung adalah Kota Besar

Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Gunawan

Andri Gunawan Tegaskan Bandung Tak Boleh Kehilangan Identitas sebagai Kota Toleran

Ilustrasi Kepadatan Lalulintas saat Mudik Lebaran

Uji Coba Traffic Light AI di Bandung Dinilai Belum Menjawab Akar Masalah Kemacetan

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

POPULER
Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

coudflare-down

Cloudflare Down Menyebabkan 30% Situs Website Global Lumpuh

Lamine Yamal Pemain Muda FC Barcelona

Lamine Yamal: Bintang Muda Barcelona yang Bersinar di Liga Champions 2024/25

Quotes Hari Pahlawan 2024

Quotes Hari Pahlawan: Bikin Semangat Kebanggaan Bangsa Makin Membara!

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar.
Kecamatan Lengkong, Kota Bandung
Jawa Barat 40262

Facebook Instagram YouTube TikTok
KATEGORI
Peristiwa Politik Ekonomi Hukum Daerah Hiburan Edukasi Tekno Sport Opini Indeks
LINKS
Tim Redaksi
Pedoman Media Cyber
Kebijakan Privasi
Tentang Kami
© 2025 KoranMandala.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.