KORANMANDALA.COM – Amerika Serikat resmi menghentikan produksi koin satu sen (penny) pada 12 November 2025 setelah 232 tahun beredar. Keputusan ini diambil karena biaya produksi yang lebih tinggi dibanding nilai koin, dengan estimasi penghematan lebih dari 50 juta dolar per tahun.
Treasurer of the United States, Brandon Beach, menekan tombol mesin pencetak sebagai simbol berakhirnya era panjang koin satu sen.
Penny terakhir ini tidak akan beredar, melainkan dilelang sebagai koleksi bersejarah. Koin satu sen atau penny pertama kali dicetak pada tahun 1793, menjadi simbol awal mata uang modern Amerika Serikat.
Puncak Bulan Inklusi Keuangan 2025 Digelar di Garut, OJK Dorong Akses Permodalan Lebih Inklusif
Melansir dari Business Insider 13/11/2025, selama lebih dari dua abad, penny hadir dalam kehidupan sehari-hari: dari kantong anak sekolah, mesin kasir toko kelontong, hingga celengan keluarga. Evolusi desainnya mencerminkan perjalanan bangsa, mulai dari potret Liberty hingga wajah Abraham Lincoln.
Mengapa Koin Receh/Penny Dihentikan?
Alasan utama penghentian penny adalah biaya produksi yang tidak sebanding dengan nilainya. Setiap koin bernilai 1 sen membutuhkan hampir 4 sen untuk diproduksi. Dengan menghentikan produksi, pemerintah memperkirakan penghematan lebih dari 50 juta dolar per tahun.
Selain itu, banyak negara lain seperti Kanada dan Swedia telah lebih dulu menghapus koin bernilai kecil karena dianggap tidak efisien. Penny di Amerika sering dianggap simbol pemborosan pemerintah.
Presiden Donald Trump bahkan menyebut penghentian penny sebagai langkah menuju “common sense” dalam kebijakan fiskal.
Koin Receh Kenangan bagi Banyak Orang
Bagi banyak orang, terutama anak-anak yang kini telah dewasa, hilangnya koin recehan atau penny bukan sekadar soal ekonomi, melainkan juga soal kenangan di masa kecil
Karena Penny identik dengan kebiasaan masa kecil tentang celengan, dan idiom klasik “a penny saved is a penny earned.” Zaman dulu, uang receh di kumpulkan dari kembalian oleh anak-anak yang kemudian di tabung dalam celengan yang unik dan lucu.
Dan kini orang tua di Amerika yang mengajarkan anak tentang hemat akan merasa kehilangan simbol sederhana itu.
Penny di Hapus Demi Efisiensi
Namun, di sisi lain, dunia bisnis harus beradaptasi. Beberapa restoran cepat saji seperti McDonald’s dan Wendy’s mulai melakukan pembulatan harga ke atas atau ke bawah ke koin terdekat, yakni nickel (5 sen). Hal ini menimbulkan tantangan baru bagi konsumen dan pelaku usaha.
Treasurer Brandon Beach menegaskan dalam unggahan di X: *“Peristiwa ini menandai kembalinya akal sehat. Penny terakhir adalah simbol bahwa kita bergerak menuju efisiensi dan masa depan yang lebih baik.” ***






