KORANMANDALA.COM – Pada Senin dini hari, 3 November 2025, gempa berkekuatan 6.3 skala Richter mengguncang wilayah utara Afghanistan, tepatnya di dekat kota Mazar-i-Sharif. Menurut US Geological Survey (USGS), gempa terjadi pada 3/11/2025 pukul 00:59 waktu setempat dengan kedalaman 28 km.
Melansir Reuters, guncangan gempa ini menewaskan sedikitnya 7 orang dan melukai lebih dari 150 lainnya. Gempa tersebut datang hanya dua bulan setelah gempa dahsyat di akhir Agustus yang menewaskan lebih dari 2.200 jiwa.
Kementerian Kesehatan Taliban menyebutkan bahwa jumlah korban masih bisa bertambah seiring berjalannya proses evakuasi dan pencarian.
Gempa Magnitudo 7,8 Guncang Kamchatka Rusia, Peringatan Tsunami Dikeluarkan
Masjid Biru yang ikonik di Mazar-i-Sharif
Masjid Biru yang ikonik di Mazar-i-Sharif, di Afghanistan, dilaporkan mengalami kerusakan parah akibat gempa bumi berkekuatan 6.3 skala Richter yang mengguncang wilayah utara negara tersebut.
Bangunan ini bersejarah dan dikenal dengan kubah birunya yang megah dan menjadi pusat spiritual serta destinasi wisata utama.
Meski tak menghancurkan semua struktur bangunan, tapi gempa ini dilaporkan membuat retakan besar di struktur utama dan kerusakan pada bagian fasad. Pada video yang beredar, batuan serta patahan dinding berserakan di dalam ruangan mesjid.
Masjid ini diyakini sebagai tempat peristirahatan Imam Ali, tokoh penting dalam sejarah Islam Syiah, sehingga kehancurannya tidak hanya berdampak fisik tetapi juga emosional bagi masyarakat setempat.
Ratusan merpati yang biasa menghiasi halaman masjid pun tampak berhamburan saat gempa terjadi, menambah suasana duka di tengah reruntuhan.
Kenapa Afghanistan Langganan Gempa?
Afghanistan terletak di zona tektonik paling aktif di dunia, tepat di pertemuan antara lempeng Eurasia dan lempeng India, serta dipengaruhi oleh lempeng Arab dari selatan. Pergerakan lempeng India yang terus menekan ke arah utara menyebabkan tekanan besar pada lempeng Eurasia, memicu gempa bumi secara berkala.
Selain itu, kondisi geografis Afghanistan yang dipenuhi pegunungan memperparah dampak gempa, karena guncangan sering memicu longsor dan kerusakan struktural yang luas.
Afghanistan berada di zona transgresi antara lempeng besar, menjadikannya salah satu wilayah paling rentan terhadap gempa bumi di dunia.
Daftar Gempa Mematikan di Afghanistan
Afghanistan memiliki sejarah panjang gempa bumi yang merenggut banyak korban nyawa. Berikut adalah beberapa gempa besar yang tercatat dalam dua dekade terakhir:
– 2025 (Agustus): Gempa berkekuatan 6.0 SR di Provinsi Kunar menewaskan lebih dari 2.200 orang dan melukai lebih dari 2.500 lainnya
– 2023: Serangkaian gempa dalam satu bulan menewaskan lebih dari 1.000 orang dan menghancurkan desa-desa
– 2022: Gempa 6.0 SR menewaskan 1.000 orang di wilayah timur
– 2015: Gempa 7.5 SR mengguncang Afghanistan, Pakistan, dan India, menewaskan 399 orang
– 1998: Dua gempa besar dalam tiga bulan menewaskan 7.000 orang
Data ini menunjukkan bahwa gempa bukan hanya ancaman tahunan, tetapi juga tragedi berulang yang terus menghantui masyarakat Afghanistan.
Para ahli merekomendasikan pembangunan struktur tahan gempa dan pemetaan zona rawan menggunakan teknologi geospasial. Sistem peringatan dini juga perlu ditingkatkan agar masyarakat bisa lebih siap menghadapi bencana.
Namun, tantangan terbesar tetap pada kondisi ekonomi dan politik Afghanistan yang belum stabil semanjak negara itu di kuasai Taliban. ***






