Sabtu, 27 September 2025 15:52

KoranMandala.com – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto memastikan adanya pengawasan melekat pada setiap proses di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk menghindari terjadinya keracunan makanan pada program Makan Bergizi Gratis.

“Saya sudah sampaikan ke seluruh komandan satuan agar mengecek mulai dari bahan baku yang dibeli, peralatannya, cara memasaknya agar rentang waktunya tidak terlalu lama. Jadi masak sampai dikonsumsi oleh anak-anak. Proses pengiriman juga kami cek dengan pengawasan melekat,” ujarnya, saat pembukaan SPPG 1 TNI AU Adi Soemarmo di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (26/9/2025).

Sejak dari awal sampai dengan saat ini TNI sudah mengoperasikan sebanyak 113 SPPG.

Panglima Ungkap Alasan TNI Tambah Alutsista

“Barusan saya launching 339 SPPG yang ada di satuan-satuan setingkat Batalyon, Kodim, Lanal, Lanud, Pindam, Korem, yang sudah ada untuk mendukung Program MBG,” katanya.

Dengan demikian, kata dia, diharapkan jumlah penerima manfaatnya akan terus bertambah setiap hari.

“Selain itu kami juga akan membangun beberapa SPPG di sejumlah wilayah. Ini juga bisa membantu membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat. Tadi saya lihat yang juru masak adalah ibu-ibu di wilayah Solo Raya,” tuturnya.

Selain itu, dia memandang keberadaan SPPG juga membuka rantai pasok bagi petani, peternak, nelayan, dan pelaku UMKM untuk bisa menjual hasil tani mereka ke Koperasi Merah Putih.

“Kemudian bisa dibeli oleh SPPG untuk dimasak. Ini juga membantu pemda untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di setiap desa,” ucapnya.

Ia mengatakan tujuan MBG tersebut untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam negeri sebagai generasi penerus bangsa.

Pada kesempatan itu, Kepala SPPG 1 TNI AU Adi Soemarmo Rifky Sheva mengaku pengawasan dilakukan mulai dari bahan baku datang hingga pengiriman makanan ke sekolah-sekolah.

“Kami melakukan quality control atas bahan baku yang kami terima. Kalau kami di sini barang semua segar, begitu datang langsung dimasak saat itu juga. Jadi kami cari pemasok itu yang bisa mendatangkan di dini hari,” jelasnya.

Pihaknya juga meminimalisasi penyimpanan baik sayur maupun daging ke ruang penyimpanan.

“Kalau untuk kebutuhan daging ayam, kami cari tempat pemotongan ayam dan jam 12 malam itu langsung dikirim ke sini,” katanya.

Ia mengungkap sampai saat ini SPPG tersebut melayani pembuatan sebanyak 3.728 porsi/hari untuk pengiriman empat hari dalam satu minggu.

“Jadi mulai hari Senin-Jumat. Periode depan mulai enam hari. Di sini kami ada 47 relawan, satu akuntan, satu ahli gizi, dan satu Kepala SPPG,” pungkasnya.

DPR Minta BGN Evaluasi Total Program MBG

Koranmandala.com

Exit mobile version