KoranMandala.com – Ahli gizi kritik menu MBG di sejumlah daerah
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dirancang agar anak-anak mendapatkan asupan gizi seimbang tanpa terbebani biaya.
Namun, baru-baru ini muncul kritik tajam dari ahli gizi, Dr. Tan Shot Yen. Ia sangat miris saat melihat fakta bahwa sebagian menu MBG malah menyajikan burger, spageti, dan ayam olahan.
HJKB 215, Dedi Mulyadi Kritik Pembangunan Bandung: “Saingetna, Sahabekna”
Kritik Ahli Gizi: Menu MBG Tidak Selaras dengan Tujuan
Menurut Tan Shot Yen, penggunaan burger sebagai menu MBG sungguh tidak masuk akal. Ia menegaskan bahwa gandum yang merupakan bahan utama roti burger, sama sekali tidak tumbuh di Indonesia.
Padahal, tujuan MBG adalah mengutamakan bahan pangan lokal agar mendukung ketahanan pangan.
“Yang dibagi adalah, adalah burger. Di mana tepung terigu tidak pernah tumbuh di bumi Indonesia, nggak ada anak muda yang tahu bahwa gandum tidak tumbuh di bumi Indonesia,” kata Tan.
Ia menambahkan bahwa menu seperti spageti dan chicken katsu juga muncul, meski keduanya bukan bagian dari tradisi kuliner lokal.
Bahkan ia heran ketika daging burger disajikan dalam bentuk “pink” yang menyerupai produk olahan tidak jelas.
“Menu burger itu bukan pangan lokal. Saya sendiri tidak pernah mengatakan daging olahan itu apa, tapi itu terasa seperti karton,” tambah Tan.