KoranMandala.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperingatkan potensi hujan ekstrem yang melanda Indonesia meski tengah memasuki kemarau. BMKG mengimbau agar kewaspadaan ditingkatkan.
“Sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami pembentukan awan hujan yang signifikan,” tulis BMKG, dalam keterangannya, Rabu (27/8/2025).
Kondisi ini dipicu oleh interaksi faktor atmosfer skala global, regional, hingga lokal yang mempertahankan atmosfer dalam keadaan labil dan mendukung perkembangan awan konvektif. Akibatnya, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat berpeluang terjadi di berbagai wilayah.
Menurut BMKG, saat ini sebagian wilayah Indonesia masuk musim kemarau. Meski begitu, adanya aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang atmosfer yang tengah aktif, menyebabkan cuaca hujan masih terjadi. Dengan intensitas ringan di kawasan Barat-Tengah Indonesia, sedangkan wilayah Timur hujan sedang-lebat.
Ditambah, suhu permukaan laut yang lebih hangat dari biasanya yang meningkatkan pembentukan awan hujan. Selain itu, sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatra serta pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) di Papua Tengah turut memperkuat proses konveksi.
Di sisi lain, keberadaan Siklon Tropis KAJIKI di Laut Cina Selatan dan Bibit Siklon 93W di utara Maluku Utara memicu angin kencang dan berpotensi meningkatkan tinggi gelombang di perairan sekitarnya. Siklon Tropis KAJIKI di Laut Cina Selatan diperkirakan bergerak ke barat menuju Vietnam dengan intensitas menurun, sementara Bibit Siklon 93W di timur Filipina cenderung persisten, dengan peluang menjadi Siklon Tropis dalam kategori rendah (24-72 jam).
Bibit Siklon 93W mampu menginduksi pola konfluensi di Filipina tengah, serta low-level jet di Laut Cina Selatan, Laut Sulu, dan sebagian perairan Filipina. Dampak lain dari kondisi tersebut adalah penguatan angin permukaan hingga lebih dari 25 knot, sehingga berpotensi meningkatkan gelombang tinggi di Laut Maluku, Samudera Pasifik Utara Maluku, dan Samudera Pasifik Utara Papua Barat Daya hingga Papua.
Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir, tanah longsor, genangan, dan gangguan transportasi dalam beberapa hari ke depan. Nelayan serta pengguna jasa penyeberangan pun diminta memperhatikan peringatan angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah perairan masing-masing.