KoranMandala.com – Permasalahan sampah di kawasan padat penduduk Gang Mekarsari, Jalan Kiaracondong, Kota Bandung, kian memprihatinkan. Setiap hari, warga dan pedagang harus menghadapi bau menyengat dari tumpukan sampah liar yang tak kunjung tuntas ditangani.
Kondisi ini sudah berlangsung lama dan semakin mengganggu aktivitas sehari-hari warga, terutama saat cuaca panas. Bau yang ditimbulkan tak hanya menurunkan kenyamanan, tetapi juga memicu kekhawatiran akan dampak kesehatan.
Penumpukan Sampah di Pasar Cicadas Parah, Warga Protes DLH dan Pemkot
Hasil pantauan pada Sabtu (19/7/2025) menunjukkan, tumpukan sampah mulai terlihat sejak siang hari. Sampah berasal dari aktivitas pasar, warga sekitar, hingga dugaan adanya warga luar yang membuang secara sembarangan. Meski pengangkutan oleh petugas dilakukan rutin, sampah tetap menggunung setiap harinya.
Masalah utama berasal dari terbatasnya kapasitas TPS Pasar Kiaracondong, serta aturan larangan membuang sampah antara pukul 18.00 hingga 04.00. Selama jam tersebut, TPS digembok, sehingga sampah kerap dibuang sembarangan. Penurunan frekuensi pengangkutan ke TPA Sarimukti turut memperparah situasi.
Yadi (58), seorang pedagang kebutuhan pokok yang berjualan tepat di depan titik pembuangan, mengaku omzet dagangannya menurun akibat bau tak sedap.
“Dampaknya ya bau menyengat, bikin orang enggan belanja. Jualan jadi sepi karena posisi saya pas di depan tumpukan sampah,” keluhnya.
Sementara itu, Ratih (49), warga sekitar, menuturkan rasa tidak nyaman setiap kali melintasi atau belanja di kawasan tersebut.
“Kalau siang hari dan cuaca panas, baunya bikin mual. Ini bisa bahaya untuk kesehatan, apalagi anak-anak,” ujarnya.
Ratih menilai, sekadar pengangkutan rutin tak cukup. Ia mendorong adanya pengawasan dan edukasi untuk mencegah aksi buang sampah sembarangan.
“Mungkin bisa dipasang CCTV atau ada petugas yang jaga. Tapi yang paling penting itu edukasi ke warga. Jangan cuma buang, harus tahu dampaknya,” tambahnya.
Warga mendesak Pemerintah Kota Bandung dan dinas terkait untuk turun tangan secara serius. Bukan hanya janji-janji penanganan, tapi langkah konkret dan berkelanjutan yang benar-benar dirasakan warga.
Tanpa solusi menyeluruh, tumpukan sampah ini hanya akan menjadi bom waktu yang mengancam kualitas hidup dan kesehatan masyarakat di Gang Mekarsari dan sekitarnya.