Koran Mandala – Sebuah batu berukuran sekitar 1,5 x 0,5 x 1 meter kembali menjadi perhatian para peneliti budaya di Kota Bandung. Terletak di sudut rumah warga di RT 07 RW 07 Kelurahan Tamansari, batu tersebut kini tengah diteliti oleh tim dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung.
Berlokasi sekitar 50 meter dari bibir Sungai Cikapundung dan tersembunyi di balik gang sempit kawasan Cihampelas, batu ini telah menjadi perbincangan sejak lebih dari 20 tahun lalu. Kini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata melakukan penelitian lanjutan untuk memastikan nilai sejarah batu tersebut.
Garbi Cipta Perdana, Ahli Pertama Pamong Budaya dari Disbudpar Kota Bandung, mengatakan bahwa pihaknya ingin mengklarifikasi asal-usul dan makna simbol yang terukir pada batu itu.
Prihatin Kondisi Candi di Jawa Barat, Anton Charliyan Minta Perhatian Pemerintah
“Kami ingin menegaskan, temuan ini sebenarnya apa. Apakah betul ini peninggalan budaya atau sekadar batu dengan ukiran biasa,” ujar Garbi kepada wartawan di lokasi penggalian, Rabu (16/7/2025).
Batu tersebut menampilkan dua baris simbol yang masih belum teridentifikasi. Ada dugaan bahwa simbol-simbol itu merupakan tulisan Sunda Kuno, Jawa Kuno, atau bahkan hanya simbol iseng tanpa makna khusus. Di bagian kiri batu, terlihat ukiran menyerupai telapak kaki bayi dan di bagian atas simbol, terdapat gambar seperti tengkorak.
“Masih ada perbedaan pendapat di antara para ahli, apakah ini merupakan prasasti Sunda Kuno atau bukan,” tambah Garbi.
Karena ketidakpastian itulah, Disbudpar Bandung merasa perlu melakukan kajian lebih mendalam. Jika terbukti sebagai artefak bersejarah, temuan ini bisa menjadi aset penting yang mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kota Bandung.
“Kalau sudah ada kejelasan, Pemkot Bandung bisa menentukan langkah lanjutan untuk perlindungan dan pelestariannya,” tutup Garbi.
