Minggu, 21 September 2025 11:46

Koran Mandala –Keputusan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan untuk tidak membongkar Teras Cihampelas, melainkan memilih opsi renovasi, mendapat sorotan tajam dari DPRD Kota Bandung. Anggota Komisi III DPRD, Andri Rusmana, mengingatkan bahwa langkah tersebut bukan tanpa risiko.

Andri menilai, mempertahankan Teras Cihampelas berarti pemerintah harus siap menghadapi konsekuensi yang tidak ringan. Menurutnya, beban yang akan ditanggung Pemkot Bandung justru lebih besar dibandingkan jika kawasan itu dibongkar.

“Kalau pemerintah memutuskan tidak membongkar, harus siap dengan pekerjaan rumah yang panjang. Bebannya bukan hanya renovasi fisik, tapi juga memastikan kawasan itu kembali hidup,” tegas Andri.

Persib Terima Kunjungan Oxford United FC, Bahas Potensi Kolaborasi Lintas Benua

Ia mengingatkan, Pemkot Bandung tidak cukup hanya memperbaiki bangunan. Pemerintah, kata dia, juga harus menyiapkan strategi menyeluruh untuk menghidupkan kembali aktivitas di kawasan tersebut.

“Anggaran pemeliharaan harus disiapkan setiap tahun. Mulai dari infrastruktur, keamanan, penerangan, CCTV, sampai kegiatan rutin untuk menarik pengunjung,” ujarnya.

Tak hanya itu, Andri juga menyoroti pentingnya perencanaan matang, terutama terkait akses dan lahan parkir. Ia bahkan mengusulkan agar Pemkot memanfaatkan lahan di bawah Jembatan Pasupati atau area Sabuga ITB sebagai kantong parkir alternatif, lengkap dengan layanan shuttle gratis.

“Parkir ini jangan dianggap sepele. Kalau aksesnya sulit, orang malas datang. Jadi, lokasi parkir dan transportasi menuju Teras Cihampelas harus benar-benar dipikirkan,” tambahnya.

Andri menegaskan, tanpa perencanaan komprehensif, renovasi Teras Cihampelas justru bisa menjadi beban jangka panjang bagi Pemkot Bandung.

“Jangan sampai renovasi ini hanya jadi proyek fisik yang akhirnya mubazir. Konsekuensinya besar, dan Pemkot harus serius menanganinya,” tandasnya.

Koranmandala.com

Comments are closed.

Exit mobile version