Close Menu
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Facebook Instagram YouTube TikTok
Kamis, 20 November 2025 4:37
YouTube Instagram TikTok Facebook
Koran MandalaKoran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
    • Daerah
    • Nasional
    • Video
    • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
  • Politik
    • Majalah Digital
  • Ekonomi
    • PLN
    • Bank BJB
  • Hukum
  • Edukasi
  • Liputan Khusus
  • Sport
    • Otomotif
  • Tekno
    • Game
  • Hiburan
    • Wisata
    • Ragam
  • Opini
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Home»Peristiwa»LIPSUS Bag 3: Sesar Lembang Sudah Memasuki Siklus Perulangan, Warga Bandung Raya Diminta Waspada

LIPSUS Bag 3: Sesar Lembang Sudah Memasuki Siklus Perulangan, Warga Bandung Raya Diminta Waspada

Peristiwa Jumat, 15 September 2023 11:48 WIB
Twitter Tumblr Facebook WhatsApp
Sesar Lembang patut menjadi perhatian masyarakat
Sesar Lembang patut menjadi perhatian masyarakat di wilayah Bandung Raya (Ilustrasi: brgfx/freepik)

KORANMANDALA.COM – Minimnya aktivitas dari Sesar Lembang patut menjadi perhatian masyarakat di wilayah Bandung Raya. Ancaman bahaya dari satu di antara beberapa sesar yang aktif di Jawa Barat ini nyata adanya.

Sesar Lembang yang membentang sepanjang 29 kilometer dari Gunung Manglayang hingga Padalarang melalui Lembang, ini merupakan sesar aktif yang miskin gempa.

Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasius Geofisika Kelas 1 Bandung, Virga Librian mengatakan, secara teori, sesar yang sering melepaskan gempa justru lebih bagus.

Satu dekade terakhir, Sesar Lembang ini baru beberapa kali melakukan pergerakan. Berdasarkan catatan, gempa bumi akibat aktivitas Sesar Lembang antara lain, di Gunung Halu pada tahun 2005, Tanjungsari pada tahun 2010, Ujungberung dan Cisarua pada tahun 2011.

“Yang paling parah itu terjadi pada Agustus 2011 lalu, bisa merusak ratusan rumah hanya dengan magnitudo 3,3,” ujar Virga kepada Koran Mandala, belum lama ini saat ditemui di kantornya.

Dengan miskin gempa, Sesar Lembang yang dianggap masih tertidur ini perlu menjadi kewaspadaan dan kekhawatiran bersama. Ditakutkan, patahan aktif ini tengah mengakumulasi energi sehingga ketika bergerak sekaligus, kekuatannya bisa maksimal.

“Jadi logikanya begini. Misal ada orang, kalau stresnya dipendam terlalu lama, sekalinya marah pasti meledak-ledak,” ucapnya.

Menurut Virga, Sesar Lembang memiliki pergerakan sesar geser mengiri. Kekuatan maksimal yang bisa dihasilkan mencapai magnitudo 6,8.

Jika kekuatan gempa dihasilkan maksimal, maka wilayah Bandung Raya bisa diguncang gempang dengan kekuatan MMI 6 hingga 7.

“MMI ini merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa yang dirasakan manusia dan ini sifatnya objektif. MMI ini jika melebihi 5 maka sifat gempanya menghancurkan,” kata Vigra.

BMKG Bandung, lanjut dia, sudah membuat skenario kegempaan. Jika Sesar Lembang ini bergerak 6,8 magnitudo dengan kedalaman 10 km, dampaknya akan terasa di wilayah Bandung Raya, namun khusus untuk kota Bandung akan merasakan 7 MMI.

“Dampak 7 MMI bisa sangat merusak, hal itu karena Kota Bandung merupakan kawasan bekas cekungan atau danau purba. Sehingga, secara geografis cukup rawan jika mendapatkan guncangan dengan kekuatan 6,5-7 magnitudo,” ucapnya.

“Jadi efek dari gempa itu bisa membuat lapis tanah pecah dan akan menaikkan permukaan air dan membuat tanah semi liquid dan mengakibatkan bangunan di atasnya turun,” tambahnya.

Menurutnya, pergerakan tanah di Sesar Lembang relatif lambat sekitar 2-14 milimeter per tahun. BMKG sudah menyiapkan tiga jenis alat yang dipasang sepanjang Sesar Lembang untuk memonitoring pergerakannya.

“Yang sudah dipasang itu 5 seismografer, 5 akselerometer, dan 6 intenity meter. Ini untuk mendukung optimalisasi pengamatan gempa bumi akibat pergerakan sesar,” kata dia.

Berdasarkan disertasi Doktor Mudrik R Daryono dan kawan-kawan, Sesar Lembang ini sudah memiliki siklus perualangan untuk melepaskan energi yang masih terpendam.

Dimana dalam jurnal yang terbit pada 13 Desember 2018 lalu itu menyatakan bahwa Sesar Lembang ini memiliki siklus perulangan setiap 170-670 tahun, dan saat ini sudah masuk di fase 570 tahun dari awal mula melepaskan energi.

“Namun yang harus dicatat kekuatan yang bisa dihasilkan dari gerakan sesar Lembang mencapai 6,5-7.0 Magnitudo,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Sesar Lembang bisa dikatakan sebagai ‘monster yang tengah tertidur’. Jika monster itu tiba-tiba terbangun dan mengamuk, maka bisa berpotensi untuk meluluhlantakkan wilayah Bandung Raya, yang diyakini terbentuk dari bekas danau purba―hasil letusan Gunung Sunda―yang terbentang dari Cicalengka hingga Padalarang, serta dari Dago hingga ke perbatasan Soreang dan Ciwidey. Luasnya pun diperkirakan mencapai tiga kali lipat dari luas Provinsi DKI Jakarta.

Penyelidik Bumi Madya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, Supartoyo pun membenarkan jika Sesar Lembang ini aktif dan bergerak sekaligus akan mengakibatkan efek gempa bumi dahsyat karena didukung dengan keberadaan danau purba itu sendiri.

“Kalau secara geologi Kota Bandung itu merupakan endapan tanah lunak. Justru ini yang bisa memperkuat guncangan gempa, bahkan bisa terjadi likuifaksi,” kata Supartoyo kepada Koran Mandala saat dijumpai di kantornya, Selasa, 12 September 2023.

Menurutnya, jika gempa bumi akibat Sesar Lembang terjadi, ada tiga ancaman bahaya susulan, yang meliputi bahaya guncangan, sasaran permukaan, dan likuifaksi (pelulukan tanah).

“Bahaya sasaran permukaan ini yang berpotensi merobek permukaan tanah. Sementara bahaya susulan bisa mengakibatkan likufaksi, di antaranya tanah longsor. Ini sempat terjadi saat tragedi gempa bumi di Cianjur beberapa waktu lalu,” kata dia.

Supartoyo menambahkan, sebetulnya bukan hanya Sesar Lembang yang patut diwaspadai. Sebab masih ada sesar-sesar aktif lainnya yang ada di kawasan Jawa Barat, seperti Sesar Cimandiri dan Sesar Garsela (Garut Selatan).

Sesar Lembang yang memanjang sejauh 22-29 km mampu memicu gempa hingga mencapai kekuatan maksimal 6,8 skala Richter (SR) 14 dengan maksimum magnitudo gempa Sesar Lembang adalah Mw 6,4-7 dan berdampak pada sekeliling Kota Bandung (Rismawati, 2019: 25).

“Sesar Lembang, selain sebagai media rambat gelombang gempa bumi dari sesar-sesar aktif lainnya di Jawa Barat, dapat juga menjadi sumber gempa bumi itu sendiri,” tulis Rismawati dalam jurnal berjudul “LEMBANG FAULT: POTENTIAL DISASTER IN URBAN AREA OF BANDUNG BASIN (A LEGAL REVIEW).”

Pakar Gempa Bumi Institut Teknologi Bandung (ITB) Irwan Meilano membenarkan jika Sesar Lembang merupakan satu di antara banyaknya sesar di Indonesia yang berpotensi membahayakan jika bergerak sekaligus.

Namun potensi bahayanya seperti apa, berapa jumlah kerusakan yang ditimbulkan, hingga jumlah korban jiwa tak bisa diterka-terka.

Hanya saja ia meminta seluruh masyarakat untuk waspada dan menyadari akan adanya bahaya gempa bumi yang diakibatkan aktivitas Sesar Lembang ini.

Disinggung mengenai apakah potensinya mirip seperti gempa bumi di Maroko, Irwan Meilano menegaskan tidak. Sebab, antara potensi Sesar Lembang dan gempa bumi yang terjadi di Maroko sangat berbeda.

“Tidak bisa jika membandingkan gempa Maroko dengan potensi Sesar Lembang. Karena keduanya berbeda,” kata Irwan Meilano.(*)

Listen to this article

Bandung Raya Gempa Sesar Lembang
Ipan Sopian

Koranmandala.com

BERITA LAINNYA

178 pendaki terjebak di Gunung Semeru pasca erupsi

Darurat di Semeru: 178 Pendaki Terperangkap di Ranu Kumbolo Usai Erupsi

Polda Jawa Barat berhasil memulangkan Reni Rahmawati (23), perempuan asal Kecamatan Cisaat, Sukabumi, yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di China.

Polda Jabar Pulangkan Korban TPPO ke Tanah Air

Kapolres Purwakarta AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya bersama Kasatlantas AKP Muthia Khansa Nurwajiya menjenguk korban kecelakaan to, Cipali di RS Abdul Radjak, Selasa (18/11/2025). (istimewa)

Kecelakaan di Tol Cipali, 5 Orang Tewas

Kapolda Jawa Barat Irjen Rudi Setiawan memimpin apel gelar pasukan Operasi Zebra Lodaya di Mapolda Jawa Barat, Senin (17/11/2025), (istimewa)

Operasi Zebra Lodaya, Kapolda Jabar Minta Hindari Sikap Arogan

Ilustrasi judol di Jawa Barat

Legislator PPP Serukan Darurat Judol di Jawa Barat: Tantangan Tegas ke Pemprov

penny-amerika

Amerika Serikat Hentikan Produksi Koin Recehan Satu Sen, Penny telah Beredar Selama 232 Tahun

BERITA TERKINI

Mahasiswa HMI Dakwah Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Mahasiswa HMI Unisba Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

178 pendaki terjebak di Gunung Semeru pasca erupsi

Darurat di Semeru: 178 Pendaki Terperangkap di Ranu Kumbolo Usai Erupsi

KDM Maksimalkan Peran Kader PKK dan Aparat Desa Atasi Stunting

KDM Maksimalkan Peran Kader PKK dan Aparat Desa Atasi Stunting

"Ketika Mangga Menjadi Doa: Perjalanan Panjang Bu Jumidah Membesarkan Harapan

Ketika Mangga Menjadi Doa: Perjalanan Panjang Bu Jumidah Membesarkan Harapan

Persib Bandung Pastikan 19 Ribu Tiket Telah Terjual Dari 25 Ribu Kuota Tersedia

Persib Bandung Pastikan 19 Ribu Tiket Telah Terjual, Dari 25 Ribu Kuota yang Disediakan

DAERAH

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

BANDUNG

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberi sambutan dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PP Muhammadiyah dengan Institut Teknologi Bandung, Senin (17/11/2025). (istimewa)

Muhammadiyah: Bandung adalah Kota Besar

Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Gunawan

Andri Gunawan Tegaskan Bandung Tak Boleh Kehilangan Identitas sebagai Kota Toleran

Ilustrasi Kepadatan Lalulintas saat Mudik Lebaran

Uji Coba Traffic Light AI di Bandung Dinilai Belum Menjawab Akar Masalah Kemacetan

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

POPULER
Polda Jawa Barat berhasil memulangkan Reni Rahmawati (23), perempuan asal Kecamatan Cisaat, Sukabumi, yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di China.

Polda Jabar Pulangkan Korban TPPO ke Tanah Air

178 pendaki terjebak di Gunung Semeru pasca erupsi

Darurat di Semeru: 178 Pendaki Terperangkap di Ranu Kumbolo Usai Erupsi

dokter hewan 24 jam

Klinik Dokter Hewan Buka 24 Jam di Sekitar Bandung

Bayi Sembelit, Ini Penyebab dan Cara Efektif Mengatasinya!

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar.
Kecamatan Lengkong, Kota Bandung
Jawa Barat 40262

Facebook Instagram YouTube TikTok
KATEGORI
Peristiwa Politik Ekonomi Hukum Daerah Hiburan Edukasi Tekno Sport Opini Indeks
LINKS
Tim Redaksi
Pedoman Media Cyber
Kebijakan Privasi
Tentang Kami
© 2025 KoranMandala.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.