Koran Mandala – Meski Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengucurkan anggaran sebesar Rp18 miliar untuk memperpanjang usia Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Pemkot Bandung tidak dapat tambahan kuota Ritase Pengankutan Sampah.
Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, di Bandung pada Rabu 18 Juni 2025,
Terleaps dari itu, Farhan mengatakan bahwa kebijakan perpanjangan umur pakai TPA Sarimukti bukan alasan tepat untuk meminta tambahan kuota ritase pengakutan sampah dari Kota Bandung.
Bandung Dapat Tambahan 5 Ritasi ke TPA Sarimukti, Target Kembali ke 140 Rit dalam Sebulan
“Kita tetap harus menekan angka sampah yang dikirim ke TPA Sarimukti. Hari ini sudah mulai di angka 140 ritase,” ungkap Farhan.
Ia menegaskan bahwa Pemkot Bandung tidak akan berhenti pada capaian itu, dan terus berupaya mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA.
“Target kita bukan sekadar menahan angka, tapi menguranginya. Upaya pengolahan mandiri di berbagai titik kota sudah berjalan,” ujarnya.
Sejumlah fasilitas pengolahan sampah disebut telah beroperasi dan menunjukkan hasil positif. Di antaranya adalah Tempat Pengolahan Sampah di Gedebage, Babakan Sari (Taman Cibeunying Selatan), Patrakomala, Pasar Anyar, serta dua lokasi RDF (Refuse Derived Fuel) di Tegalega dan Cicukang Holis dengan kapasitas 80 ton per hari.
“Pasar Caringin juga sudah menjalankan pengolahan sampah organik, meski saya belum meninjau langsung. Satu lagi, insinerator di Kecamatan Bandung Kulon juga sudah beroperasi,” kata Farhan.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menyatakan bahwa pengelolaan ideal TPA Sarimukti ditargetkan rampung pada akhir 2025. Hal ini dilakukan agar usia pakai TPA bisa diperpanjang secara efektif dan ramah lingkungan.
“Dengan pengelolaan yang lebih ideal, TPA Sarimukti bisa tetap dimanfaatkan sambil menyiapkan solusi jangka panjang,” ujar Herman di Bandung, Senin (16/6/2025).
Pemkot Bandung berharap, dengan optimalisasi fasilitas pengolahan sampah yang tersebar di kota, pengiriman sampah ke TPA Sarimukti dapat terus ditekan dan Kota Bandung bisa menuju pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.






