Untuk musim depan, tim KTM tentu mendapat tekanan tambahan. Bila mereka ingin menjadikan Acosta sebagai pemimpin tim dan kandidat juara, maka mereka harus menaikkan level motor.
“Kami akan mencoba membuat motornya lebih cepat, setidaknya untuk tahun depan, agar ia bisa lebih sering bersinar,” tegas Espargaro.
Dalam persaingan MotoGP yang makin ketat, kegagalan sebuah mesin untuk mendukung talenta sehebat Acosta menjadi masalah besar.
Ramai Motor Brebet Usai Isi Pertalite, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Rider rival menggunakan motor yang lebih unggul seperti dari pabrikan yang kini tampil di puncak.
Sementara KTM masih berjuang mengurangi gap. Acosta menyebut bahwa bukan banyak hal yang hilang, tetapi momen-momen penting dia merasa tertinggal sedikit.
Bagi fans yang mengikuti MotoGP, kisah ini bukan sekadar soal individu tapi juga soal bagaimana sebuah tim dan pabrikan menangani talenta besar dan tuntutan performa.
Acosta punya semua modal untuk menang. Namun realitasnya ia masih berjuang melawan keterbatasan teknis.
Espargaro pun tak segan-segan membuka suara guna memberi tekanan konstruktif agar KTM bangkit.*






