Kini, Marquez mengejar gelar dunia ke-9. Kans itu terbuka lebar, meski tekanan besar menghantui.
Dilema Menuju Titik Akhir
Mantan bos Honda, Livio Suppo, menyebut keputusan Marquez bakal sangat emosional.
Christian Horner Resmi Keluar dari Red Bull Racing: Pesangon Fantastis dan Nasib Masa Depan F1
Supaya kembali ke Honda, prototipe baru mereka yakni Honda 850, harus terbukti kompetitif. Jika tidak, peluang kembali terbuka kecil.
Suppo menambahkan bahwa Marquez punya “utang emosional” dengan Honda, karena pabrikan itulah yang membesarkannya di awal karier.
“Dia berutang banyak kepada Honda, tapi juga dengan Ducati. Jadi itu akan jadi pilihan yang sulit. Honda toh membantu dia mencapai apa yang dia lakukan di 10 tahun pertamanya di MotoGP, tapi Ducati mengembalikan kariernya yang tampak sudah tamat. Saya sih tidak ingin berada di posisi dia, meski begitu ini adalah sebuah pilihan yang sulit,” jelas Livio Suppo.
Namun Ducati juga telah memulihkan kariernya ketika Honda gagal bersaing. Makanya, keputusan itu bukan urusan teknis semata, melainkan pilihan hati dan masa depan.
Faktor Prototipe Baru Honda
Kunci dari dilema ini terletak pada motor. Jika Honda 850 benar-benar kompetitif, kesempatan kembali bisa menarik.
Tanpa itu, Marquez kemungkinan besar akan pensiun di Ducati. Suppo menyebut bahwa keputusan bakal bergantung pada seberapa besar Marquez percaya pada prototipe Honda itu.