Close Menu
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Facebook Instagram YouTube TikTok
Rabu, 19 November 2025 15:06
YouTube Instagram TikTok Facebook
Koran MandalaKoran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
    • Daerah
    • Nasional
    • Video
    • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
  • Politik
    • Majalah Digital
  • Ekonomi
    • PLN
    • Bank BJB
  • Hukum
  • Edukasi
  • Liputan Khusus
  • Sport
    • Otomotif
  • Tekno
    • Game
  • Hiburan
    • Wisata
    • Ragam
  • Opini
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Home»Opini»RAJA JAWA

RAJA JAWA

Opini Sabtu, 24 Agustus 2024 18:08 WIB
Twitter Tumblr Facebook WhatsApp
Koran Mandala

KoranMandala.com – Tatkala menyampaikan susunan pengurus baru pada Munas XI Partai Golkar, Bahlil Lahadalia yang sudah didaulat menjadi Ketua Umum, meminta perhatian anak buahnya agar lebih paten lagi. Maksudnya bekerja lebih serius dibanding kepengurusan yang lalu. Kalau tidak, kalau kita main-main, begitu kata pak Ketum, “Raja Jawa” bisa mencelakakan kita. Tak dijelaskannya siapa yang dimaksudnya dengan Raja Jawa itu. Airlangga Hartanto, mantan Ketum Golkar yang digantikan Bahlil,menebaknya secara letterlijk, harfiah. Raja Jawa, begitu kata Airlangga, sudah tidak ada sekarang. Hanya dikenal zaman kerajaan dulu.

Pernyataan polos Airlangga itu tentu saja tidak menjawab “teka teki” yang dilontarkan oleh Bahlil. Rupanya, Bahlil, anak Papua itu masih memainkan frasa-frasa yang berasal dari  sudut pandang yang “Jawa sentris”. Sebagai “Orang Seberang”, orang Jawa dianggap lebih superior. Karena itu kehidupan budaya,ekonomi dan politik di pulau Jawa sangat mendominasi  wilayah lain di luar Jawa.Tentu saja istilah “Raja Jawa” yang digunakan oleh Bahlil itu berasal dari sudut pandang kolonial dengan politik devide et impera-nya.

Merasa tak perlu menyingkap tabir yang dipasang oleh Bahlil, para peserta Munas XI Partai Golkar yang diselenggarakan di JCC Jakarta itu menjadi makfum  bahwa yang dimaksud oleh Ketum mereka yang baru itu adalah Jokowi, yang sekaligus adalah Presiden RI. Jokowi ibarat menemukan “mutiara hitam” dari Papua, mengangkat dan membukakan pintu baginya untuk menjadi orang terdekat dan kepercayaan Presiden. Tidaklah mengherankan kalau Bahlil kemudian bersikap “ Daulat Tuanku”.

Baca juga: Kejutan Agustus

Operasi senyap

Menjelang Oktober, di ujung kepemimpinannya sebagai Presiden RI, Jokowi ternyata semakin memperlihatkan siapa dia sebenarnya. Kedudukannya sebagai Presiden tidak lagi diperhitungkannya dengan seksama. Kalau seorang pemimpin biasanya dan seharusnya “pusing tujuh keliling” memikirkan legacy apa yang bakal ditinggalkannya bagi bangsa ini, ternyata Jokowi “pusing tujuh keliling” dan berjuang mati-matian meninggalkan “legacy” untuk keluarganya. Ia  ternyata tidak berhasil  meninggalkan maha karya terbaik untuk bangsa ini, khususnya karakter bangsa yang justru semakin merosot.

Di ujung kepemimpinannya, banyak terjadi kebijakan yang diambil dengan melanggar hukum serta aturan dengan tujuan bukan untuk kepentingan negara dan bangsa, tetapi keluarga. Dengan piawainya, Jokowi meminjam tangan lembaga-lembaga Legislatif dan Yudikatif. Formal, putusan kedua lembaga negara itu, orisinil seolah-olah merupakan  inisiatif sendiri untuk kepentingan nusa dan bangsa. Sulit dibuktikan bahwa di balik  “inisiatif” lembaga negara itu terdapat invisible hand yang mengendalikan apa dan bagaimana lembaga-lembaga itu harus bertindak. “Operasi senyap” ini semakin sering digunakan Jokowi karena dia memahami betul bahwa maksudnya-katakanlah untuk memberi fasilitas tertentu bagi keluarganya- tidak akan mungkin terlaksana tanpa harus mengubah undang-undang. Manakala masalah ini dipertanyakan kepadanya, dengan ringan ia akan menjawab tidak tahu. Dengan suara baritonnya yang khas, ia akan memberikan jawab yang normatif, bahwa persoalan itu bukanlah urusannya. Itu adalah gawe Lembaga Legislatif atau Yudikatif. Invisible hand semacam ini pada jaman nenek moyang kita dulu dikenal sebagai “lempar batu sembunyi tangan”. Batu dilempar oleh si pelaku. Sang korban kena lemparan. Menjerit kesakitan, tetapi ia tak akan menemukan siapa pelakunya, karena si pelaku yang lihai cepat-cepat menyembunyikan tangannya. Dengan meyakinkan ia akan menunjuk orng lain sebagai pelaku, manakala tudingan mengarah kepadanya.  Putusan Mahkamah Konstitusi serta Mahkamah Agung yang membentangkan karpet merah bagi putera sulung dan bungsunya, merupakan contoh nyata. Sulit dipahami betapa Lembaga Tinggi negara yang penuh dengan wibawa dengan mudah dapat dikendalikan oleh seorang Presiden yang bernama Jokowi. Tidaklah mengherankan kalau Bahlil Lahadalia,sang Ketum Golkar wanti-wanti kepada anggota-anggotanya  agar jangan main-main dengan Raja Jawa ini, kalau tak mau celaka.

Rupanya Bahlil lupa bahwa di atas langit masih ada langit. Kalau Yang Maha Kuasa tak berkehendak, siasat atau strategi  apapun yang digunakan manusia -tak perduli dia seorang Presiden atau Raja- tak akan menemui sasaran.

Demo yang terjadi baru-baru ini di depan Gedung DPR dan DPRD di beberapa kota merupakan bukti nyata !***

Baca juga: Dari Barat sampai ke Timur

Listen to this article

Headline Jawa raja
Widi Garibaldi

BERITA LAINNYA

TERSEOK-SEOK TERTINGGAL

TERSEOK-SEOK TERTINGGAL

ADVERTORIAL sang PAHLAWAN

ADVERTORIAL sang PAHLAWAN

Jurnalis Pahlawan Melawan Penjajahan Algoritma

Jurnalis: Pahlawan Melawan Penjajahan Algoritma

SOEHARTO,PAHLAWAN MASIONAL ?

SOEHARTO,PAHLAWAN MASIONAL ?

Presiden Prabowo Saat Menaiki Mobil Maung Pindad

AUMAN sang MAUNG

Bentrok Dua Kubu Manajemen Warnai Konflik Pengelolaan Bandung Zoo

BUKAN SUBSIDER

BERITA TERKINI

Sekretaris Fraksi Partai Nasional Demokrat DPRD Kota Bandung.

Uung Tanuwidjaja: Peran Jurnalis Krusial Jaga Transparansi dan Pembangunan Kota Bandung

Dualisme Kadin Jawa Barat Memanas, Galih Qurbany Desak Kadin Indonesia Ambil Sikap Tegas

Dualisme Kadin Jawa Barat Memanas, Galih Qurbany Desak Kadin Indonesia Ambil Sikap Tegas

Polres Kuningan merilis pengungkapan kasus pencurian kendaraan bermotor yang telah meresahkan warga, Selasa (18/11/2025).

Tak Kapok, Residivis Kembali Beraksi Gasak Motor

Daftar negara peserta play-off antarbenua Piala Dunia 2026

Resmi! Inilah Daftar Lengkap Peserta Play-off Antarbenua Piala Dunia 2027: Ada “Pembantai” Timnas Indonesia

Istimewa

Selamat Hari Jurnalis Internasional, Para Insan Pers

DAERAH

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Bupati Garut Pimpin Apel Gabungan dan Serahkan Bantuan Alsintan hingga Asuransi Pertanian

Bupati Garut Pimpin Apel Gabungan dan Serahkan Bantuan Alsintan hingga Asuransi Pertanian

BANDUNG

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberi sambutan dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PP Muhammadiyah dengan Institut Teknologi Bandung, Senin (17/11/2025). (istimewa)

Muhammadiyah: Bandung adalah Kota Besar

Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Gunawan

Andri Gunawan Tegaskan Bandung Tak Boleh Kehilangan Identitas sebagai Kota Toleran

Ilustrasi Kepadatan Lalulintas saat Mudik Lebaran

Uji Coba Traffic Light AI di Bandung Dinilai Belum Menjawab Akar Masalah Kemacetan

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

POPULER
Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

coudflare-down

Cloudflare Down Menyebabkan 30% Situs Website Global Lumpuh

Daftar negara peserta play-off antarbenua Piala Dunia 2026

Resmi! Inilah Daftar Lengkap Peserta Play-off Antarbenua Piala Dunia 2027: Ada “Pembantai” Timnas Indonesia

Istimewa

Selamat Hari Jurnalis Internasional, Para Insan Pers

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar.
Kecamatan Lengkong, Kota Bandung
Jawa Barat 40262

Facebook Instagram YouTube TikTok
KATEGORI
Peristiwa Politik Ekonomi Hukum Daerah Hiburan Edukasi Tekno Sport Opini Indeks
LINKS
Tim Redaksi
Pedoman Media Cyber
Kebijakan Privasi
Tentang Kami
© 2025 KoranMandala.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.