Oleh : Dedi Asikin
PERTANYAAN itu berseliweran, bersahut sahutan di banyak grup grup Wastapp dan Face book.
Laiknya orang iseng saja. Sudah jelas sudah 79 tahun, merdeka.
Kalau manusia umur segitu, sudah termasuk lansia sempurna. Sudah beranak cucu. Mungkin juga buyut.
Rakyat di mana-mana menyambut antusias. Ada yang bikin lorong merah putih (di kapunng Cibahong). Ada yang membentang bendera sepanjang 400 meter (di Rongga Bandung Barat). Dan banyak lagi laku-laku unik.
Acara rutin di setiap pelosok, permainan tarik tambang, panjat pinang, atau anak-anak balap makan kerupuk.
Yang paling fenomenal adalah upacara perdana yang hendak dilaksanakan tanggal 17, di ibu kota negara (IKN) baru, di kabupaten Puser Penajam Utara Kalimantan Timur.
Terkesan grasa grusu. Tapi mudah-mudah berlangsung dan lancar.
Tapi ini serius, celetuk Cecep Juanda. Buat apa bicara merdeka, kalau utang kita masih menggunung. Katanya sudah mencapai 8.400 trilyun.
Malu kita pekik merdeka, ketika teteh-teteh, euceu euceu kita masih cari sesuap nasi di Negeri orang. Sebagai babu lagi. Malu kita.
Bagaimana kita bisa berkata merdeka jika sumber daya alam kita banyak dikuasai asing. Rakyat sekitar cuma menelan air liur.
Bagaimana kita bisa mengaku merdeka jika kemiskinan dan pengangguran masih menelikung. Menurut BPS angka kemiskinan akhir 2023, 9,36 % dan pengangguran 4,82%.
Harga harga naik dan pajak mencekik.
Kalau korupsi makin menggila dan jadi budaya.
Para koruptor tak punya malu lagi. Senyum senyum sambil pake rompi oranye.
Dipertontonkan KPK. Malu kita bilang merdeka.
Apa iya kita sudah merdeka ketika tanah yang luas dan laut lepas, semenatara singkong dan garam saja kita masih impor ?
Kemerdekaan itu, kata Ki Hajar Dewantara, adalah bebas dari ketergantungan.
Menurut KBBI bebas dari perhambaan dan penjajahan. Penjajahan dari luar (kolonial) mungkin benar. Tapi kita belum bebas dari belenggu kekuasaan bangsa sendiri.
Dari penguasa yang egois, otoritarian dan tidak adil. Apakah itu merdeka ?
“Malu saya mah berkata merdeka” koar si Cecep Juhanda.
Jika dipikir-pikir, benar juga tuh si Cecep. Apa benar kita sudah merdeka dalam pengertian lahir dan bathin.
Silahkan berpikir dan berkata sendiri.
Tetapi sebagai budaya dan sopan santun, tak salah jika kita ucapkan Dirgahayu 79 tahun Republik Indonesia.- ***