Close Menu
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Facebook Instagram YouTube TikTok
Kamis, 20 November 2025 11:05
YouTube Instagram TikTok Facebook
Koran MandalaKoran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
    • Daerah
    • Nasional
    • Video
    • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
  • Politik
    • Majalah Digital
  • Ekonomi
    • PLN
    • Bank BJB
  • Hukum
  • Edukasi
  • Liputan Khusus
  • Sport
    • Otomotif
  • Tekno
    • Game
  • Hiburan
    • Wisata
    • Ragam
  • Opini
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Home»Opini»Djiauw Kie Siong Dilupakan, Jangan

Djiauw Kie Siong Dilupakan, Jangan

Satu-satunya yang babah Djiauw terima adalah selembar surat penghargaan dari Panglima Kodam Siliwangi, Mayor Jendral Ibrahim Adjie tahun 1961.
Opini Senin, 12 Agustus 2024 6:01 WIB
Twitter Tumblr Facebook WhatsApp
Djiauw Kie Siong
Djiauw Kie Siong

Oleh : Dedi Asikin

SEKECIL apapun kebaikan orang jangan pernah dilupakan. Mereka harus dihargai dan dihormati.

Agama Islam mengajarkan hal demikian.  Rasanya juga agama lain begitu.

Bagi seorang Djiauw Kie Siong, mungkin merasa yang dilakukannya sepele. Cuma memberi izin rumahnya dipergunakan orang untuk istirahat.

Tapi bagi kita,  itu bukan sepele. Pertama, tamunya datang ujug-ujug, boro-boro diundang.  Jumlahnya seabreg-abreg.

Bagi kita, itu peran besar. Dari rumah di kampung Bojong Rengasdengklok itulah diperdebatkan, dimatangkan dan diputuskan proklamasi kemerdekaan bagi sebuah bangsa besar (waktu itu penduduknya 50 juta), yang telah berjuang selama puluhan bahkan ratusan tahun.

Djiauw Kie Siong bukan pribumi.  Bukan keturunan orang nusantara.

Maaf, setidaknya bagi dia, tidak usah kita sebut dia orang China.

Katanya mereka tidak begitu suka dipanggil China.  Enaknya dipanggil Tionghoa, negaranya Tiongkok. Itu bahasa China dialek Hokian.

Karena merasa apa yang dia lakukan adalah hal sepele, Djiauw tidak pernah menuntut apa apa. Kepada 9 anaknya dia juga berpesan agar tidak mengharap dan meminta apa-apa.

Dia cuma berpesan, rumah jangan dikosongkan, harus ada yang menunggui.

Semua orang atau tamu yang datang, layani dengan baik.

Dan karena tidak pernah ada permintaan apa-apa, karena itukah  negara dan bangsa ini lupa menghargainya ?

Satu-satunya yang babah Djiauw terima adalah selembar surat penghargaan dari Panglima Kodam Siliwangi, Mayor Jendral Ibrahim Adjie tahun 1961. Dan surat itu masih tergantung di sebuah ruangan di rumah itu.  Pemerintah baru menetapkan rumah tempat penculikan itu sebagai cagar budaya dan destinasi wisata sejarah.  Belum dipugar sama sekali. Hampir 100 % utuh seperti adanya waktu perisitiwa terjadi 16 Agustus 1945.

Yang sudah dipugar baru makam Djiauw yang wafat tahun 1964. Itupun bukan oleh pemerintah, melainkan oleh Majlis Agama Konghucu Indonesia (MAKIN).

Ketua MAKIN, Budi S Tanuwibowo, mengaku Djiauw Kie Siong telah melintasi sekat agama, entitas dan budaya. Dia itu  rela berkorban untuk orang banyak.  Dan sikap itu relevan dengan ajaran agama Konghucu.  Maka itu, kata Budi, MAKIN berinisiatif memugar makam almarhum.

Djiauw Kim Moy, seorang cucu yang menunggui rumah sejarah itu, menuturkan kepada majalah Tempo 2  tahun lalu.

Katanya, kakeknya (Djiauw Kie Siong), lahir tahun 1880 di kampung Pisangnambo kecamatan Tirtajaya  kabupaten Karawang. Tahun 1920 pindah ke kampung Bojong Kecamatan Rengasdengklok.

Dia memiliki lahan 2 hektar persis di pinggir kali Citarum yang menjadi perbatasan kabupaten Karawang dengan kabupaten Bekasi. Djiauw hidup sebagai petani sayuran seperti ketimun, cabe, kacang dan sebangsa sayuran lainnya.

Tahun 1950 sungai Citarum banjir besar dan terjadi abrasi yang  mengancam keamanan rumah. Karena itu dibantu seluruh warga sekitar  digeser (dipindah) 150 meter dari tempat asli.

Tapi semuanya persis seperti waktu dipergunakan bung Karno dan bung Hatta.

Bentuk bangunan, keadaan di dalam seperi kamar, kursi dan meja semua persis. Juga bangku kayu di depan rumah.

Menurut Kim Moy, yang mengaku sebagai ibu Yanto, Djiauw Kie Siong wafat tahun 1964 dalam usia 84 tahun karena penyakit paru paru.

Kalau kita mau merenungi peran Djiauw Kie Sing itu bukan sepele.

Rumah itu nyaris menjadi gedung/rumah proklamasi.

Seperti ditulis wartawan senior Mahbub Djunaedi (kompas 16 Agustus 1978),  berdasarkan penuturan Cudanco Singgih (1975), jika Wikana dan Soebadio tidak datang dan bersepakat dengan bung Karno dan bung Hatta, proklamasi akan dilakukan di rumah Djiauw itu. Naskahnya sudah disusun.  Dan tanggal 17 Agustus bung Karno dan bung Hatta akan ditodong untuk membacakan proklamasi itu.

Jika seperti perasaan Djiauw Kie Siong peran dia sepele, secara fisik mungkin benar.  Tetap dari aspek momentum, sejarah dan psikologis, peran itu sangat krusial. Menentukan kemerdekaan sebuah bangsa besar ke 4 dunia.

Maka itu yang terbaik Djiauw Kie Sing itu, dilupakan jangan.

Jadilah kita bangsa yang bermartabat dan beradab. Pandai menghargai dan menghormati kebaikan orang, sekecil apapun.- ***

 

Listen to this article

Bung Hatta Rumah Sejarah
Dedi Asikin
  • Website
  • Facebook

Wartawan Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial

BERITA LAINNYA

TERSEOK-SEOK TERTINGGAL

TERSEOK-SEOK TERTINGGAL

ADVERTORIAL sang PAHLAWAN

ADVERTORIAL sang PAHLAWAN

Jurnalis Pahlawan Melawan Penjajahan Algoritma

Jurnalis: Pahlawan Melawan Penjajahan Algoritma

SOEHARTO,PAHLAWAN MASIONAL ?

SOEHARTO,PAHLAWAN MASIONAL ?

Presiden Prabowo Saat Menaiki Mobil Maung Pindad

AUMAN sang MAUNG

Bentrok Dua Kubu Manajemen Warnai Konflik Pengelolaan Bandung Zoo

BUKAN SUBSIDER

BERITA TERKINI

Google Gemini 3

Google Rilis Gemini 3

Hari Anak Sedunia 2025

Hari Anak Sedunia 2025: Sejarah, Makna, dan Cara Merayakannya

Push Bike Competition Siap Meriahkan Persibday Festival Kedua

Push Bike Competition Siap Meriahkan Persibday Festival Kedua

SIM keliling Bandung 20 November 2025

SIM Keliling Bandung Kamis 20 November 2025

Mahasiswa HMI Dakwah Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Mahasiswa HMI Unisba Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

DAERAH

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

BANDUNG

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberi sambutan dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PP Muhammadiyah dengan Institut Teknologi Bandung, Senin (17/11/2025). (istimewa)

Muhammadiyah: Bandung adalah Kota Besar

Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Gunawan

Andri Gunawan Tegaskan Bandung Tak Boleh Kehilangan Identitas sebagai Kota Toleran

Ilustrasi Kepadatan Lalulintas saat Mudik Lebaran

Uji Coba Traffic Light AI di Bandung Dinilai Belum Menjawab Akar Masalah Kemacetan

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

POPULER
Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

10 Ucapan Keren Buat Merayain Hari Anak Sedunia 20 November 2024

10 Ucapan Keren Buat Merayakan Hari Anak Sedunia 20 November 2024, Bikin Semangat!

Google Gemini 3

Google Rilis Gemini 3

Gervane Kastaneer bawa Curacao ke Piala Dunia 2026

Gervane Kastaneer Bawa Curacao ke Piala Dunia 2026: Persib dan Persis Solo Kecipratan Bonus?

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar.
Kecamatan Lengkong, Kota Bandung
Jawa Barat 40262

Facebook Instagram YouTube TikTok
KATEGORI
Peristiwa Politik Ekonomi Hukum Daerah Hiburan Edukasi Tekno Sport Opini Indeks
LINKS
Tim Redaksi
Pedoman Media Cyber
Kebijakan Privasi
Tentang Kami
© 2025 KoranMandala.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.