Close Menu
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Facebook Instagram YouTube TikTok
Kamis, 20 November 2025 11:05
YouTube Instagram TikTok Facebook
Koran MandalaKoran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
    • Daerah
    • Nasional
    • Video
    • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
  • Politik
    • Majalah Digital
  • Ekonomi
    • PLN
    • Bank BJB
  • Hukum
  • Edukasi
  • Liputan Khusus
  • Sport
    • Otomotif
  • Tekno
    • Game
  • Hiburan
    • Wisata
    • Ragam
  • Opini
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Home»Opini»Drama Rengasdengklok Mengantar ke Pintu Gerbang

Drama Rengasdengklok Mengantar ke Pintu Gerbang

Prasa penculikan itu terlalu didramatisir. Yang benar adalah menyelamatkan kedua pemimpin senior itu dari jamahan dan pengaruh tentara Jepang.
Opini Minggu, 11 Agustus 2024 8:14 WIB
Twitter Tumblr Facebook WhatsApp
Rengasdengklok

Oleh : Dedi Asikin

BANYAK orang, bahkan sejarah menyebut perisitiwa (paksa) membawa dua ikon perjuangan kemerdekaan bung Karno dan bung Hatta sebagai penculikan.

Tapi chudanco Singgih berusaha mengoreksi.

Kepada wartawan Mahbub Djunaedi (1975) ia mengatakan prasa penculikan itu terlalu didramatisir.  Yang benar adalah menyelamatkan kedua pemimpin senior itu dari jamahan dan pengaruh tentara Jepang.

Tentara Dai Nippon itu masih tetap berkeliaran dan mempertahankan hegemoni penjajahan.  Padahal para pemuda tahu bahwa tanggal 2 Agustus, Hiroshima dan Nagasaki berkeping keping dihentak bom atom Amerika Serikat. Salah seorang pemuda bernama Sutan Syahrir mendengar kejadian itu dari siaran radio.  Lalu secara getok tular menyebarkan kepada banyak pejuang pemuda.

Tapi memang kaisar  Hirohito baru menyatakan kalah perang pada tanggal 14 Agustus.

Para pejuang muda ingin memanfaatkan momentum itu untuk menyatakan kemerdekaan.

Tapi berbeda pandang dengan para pejuang tua. Terutama bung Karno dan bung Hatta.  Kedua tokoh itu ingin menunggu perkembangan dan akan membicarakan dulu dalam rapat PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang diketuai bung Karno.

Tangal 12 Agustus bung Karno dan bung Hatta ketemu Jendral Hiroshi Imamura (pemimpin perang Jepang di Dalat Vietnam) membicarakan kemerdekaan yang dijanjikan Jepang.

Tapi para pejuang muda tidak dapat menunggu dan tidak setuju dengan kemerdekaan sebagai hadiah.

Memang ada beberapa versi cerita tentang drama Rengasdengklok itu.

Tapi kemarin saya menemukan sebuah buku tua di lemari buku di rumah.  Buku itu ditulis Adam Malik dan terbit  tahun 1950.

Tentu saja saya lebih percaya Adam Malik. Pertama karena dia termasuk salah seorang pelaku sejarah. Kedua beliau seorang wartawan.  Tentu menulis dalam bingkai kode etik profesi.

Bagini ceritanya  :

Tanggal 15 Agustus 1945, ada pertemuan para pemuda di ruang belakang gedung laboratorium Jl. Pegangsaan Timur.

Hadir antara lain Chairul Saleh, Darwis, Djohan Noer, Soebadio, Adam Malik, Aidit, Soebianto, Margono, Soenjoto, Aboe Bakar dan Soedewo. Menyusul kemudian Wikana dan Armansah.

Rapat dipimpin Chairul Saleh. Beberapa Keputusan:

  1. Kemerdekaan tiba saatnya diproklamasikan, Ini hak dan persoalan bangsa Indonesia sendiri,
  2. Ajak bung Karno dan bung Hatta berunding sekali lagi (terahir kali).

Lakukan proklamasi dan hentikan hubungan dengan janji-janji Jepang. Hadiah kemerdekaan itu akan jadi bahan olok olok.

  1. Wikana dan Darwis diutus menemui Bung Karno dan bung Hatta.
  2. Djohan Noer ditugaskan menyiapkan para pelajar di asrama.
  3. Akan diadakan pertemuan lagi malam hari di Cikini 71 untuk mendengar laporan Wikana dan Darwis.

Jam 20.00 Wikana dan Darwis bertemu bung Karno dan bung Hatta di rumah bung Karno Pegangsaan Timur 56. Kemudian datang menyusul Dr. Boentaran.

Karena tidak ada kata sepakat jam 23.00, Wikana pulang dengan perasan kesal.

Jam 24.00 rapat lagi di Jl Cikini.

Macam macam pendapat muncul.

Ada yang usul ajak lagi Bung Karno dan bung Hatta ketemu dengan rakyat, biar rakyat yang ngomong.

Datang pula Soekarni dan J. Kasimo.

Ketika pertemuan diskors, Chairul Saleh, Singgih (PETA), J. Kasimo dan Dr. Muwardi berembuk.

Keputusan  :

  1. Proklamasi harus dinyatakan sendiri oleh rakyat.
  2. Bung Karno dan bung Hatta disingkirkan ke luar kota yang dikuasai PETA dan rakyat mendukung kemerdekaan.
  3. Singgih ditugaskan melaksanakan rencana itu.

Dan itu yang terjadi, Singgih membawa kedua tokoh itu subuh tanggal 16 Agustus.  Sampai di Rengasdengklok siang hari.  Kedua tokoh bersama ibu Fatmawati dan bayi Guntur ditempatkan di rumah seorang tionghoa bernama Djiauw Kie Siong di kampung Bojong Rengasdengklok.

Sore hari Soebadio dan Wikana menyusul.

Setelah bertemu bung Karno dan bung Hatta Wikana menjamin proklamasi akan dilaksanakan tanggal 17 Agustus di Jakarta.

Kalau tidak, tembak mati saya, kata Wikana sambil meminta kedua tokoh dibawa kembali ke Jakarta.

Dan itulah yang terjadi.  Hari Jumat  17 Agustus jam 10.00, di Jl. Pegangsaan Timur 56 bung Karno dan bung Hatta membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Di luar buku Adam Malik ada cerita Singgih kepada wartawan Mahbub Djunaedi.

Katanya kalau tidak ada kesepakatan dengan Wikana, proklamasi akan dilakukan di Rengasdengklok.  Naskahnya sudah disusun di rumah Djiauw Kie Siong. Rencananya tanggal 17 Agustus akan ditodogkan kepada bung Karno dan bung Hatta untuk dibacakan.

Masyarakat sudah siap.  Bahkan di beberapa tempat bendera merah putih sudah dikibarkan.

Wedana yang tidak mendukung, sudah diamankan PETA.

Cerita Singgih itu ditulis Mahbub Djunaedi di Kompas tanggal 16 Agustus 1978. Wallahu alam.- ***

Listen to this article

Dedi Asikin
  • Website
  • Facebook

Wartawan Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial

BERITA LAINNYA

TERSEOK-SEOK TERTINGGAL

TERSEOK-SEOK TERTINGGAL

ADVERTORIAL sang PAHLAWAN

ADVERTORIAL sang PAHLAWAN

Jurnalis Pahlawan Melawan Penjajahan Algoritma

Jurnalis: Pahlawan Melawan Penjajahan Algoritma

SOEHARTO,PAHLAWAN MASIONAL ?

SOEHARTO,PAHLAWAN MASIONAL ?

Presiden Prabowo Saat Menaiki Mobil Maung Pindad

AUMAN sang MAUNG

Bentrok Dua Kubu Manajemen Warnai Konflik Pengelolaan Bandung Zoo

BUKAN SUBSIDER

BERITA TERKINI

Google Gemini 3

Google Rilis Gemini 3

Hari Anak Sedunia 2025

Hari Anak Sedunia 2025: Sejarah, Makna, dan Cara Merayakannya

Push Bike Competition Siap Meriahkan Persibday Festival Kedua

Push Bike Competition Siap Meriahkan Persibday Festival Kedua

SIM keliling Bandung 20 November 2025

SIM Keliling Bandung Kamis 20 November 2025

Mahasiswa HMI Dakwah Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Mahasiswa HMI Unisba Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

DAERAH

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

BANDUNG

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberi sambutan dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PP Muhammadiyah dengan Institut Teknologi Bandung, Senin (17/11/2025). (istimewa)

Muhammadiyah: Bandung adalah Kota Besar

Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Gunawan

Andri Gunawan Tegaskan Bandung Tak Boleh Kehilangan Identitas sebagai Kota Toleran

Ilustrasi Kepadatan Lalulintas saat Mudik Lebaran

Uji Coba Traffic Light AI di Bandung Dinilai Belum Menjawab Akar Masalah Kemacetan

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

POPULER
Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

10 Ucapan Keren Buat Merayain Hari Anak Sedunia 20 November 2024

10 Ucapan Keren Buat Merayakan Hari Anak Sedunia 20 November 2024, Bikin Semangat!

Google Gemini 3

Google Rilis Gemini 3

Gervane Kastaneer bawa Curacao ke Piala Dunia 2026

Gervane Kastaneer Bawa Curacao ke Piala Dunia 2026: Persib dan Persis Solo Kecipratan Bonus?

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar.
Kecamatan Lengkong, Kota Bandung
Jawa Barat 40262

Facebook Instagram YouTube TikTok
KATEGORI
Peristiwa Politik Ekonomi Hukum Daerah Hiburan Edukasi Tekno Sport Opini Indeks
LINKS
Tim Redaksi
Pedoman Media Cyber
Kebijakan Privasi
Tentang Kami
© 2025 KoranMandala.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.