Oleh : Dedi Asikin (Wartawan Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial)
BEBERAPA nama masuk bursa. Mereka yang berminat jadi penguasa Tatar Sukapura (Kabupaten Tasikmalaya). Ada nama petahana Ade Sugianto (PDIP) dan wakilnya Cecep Nurul Yaqin (PPP). Lalu Acep Adang Ruhiat (PKB Jawa Barat), Iwan Saputra (DPD Golkar Jawa Barat), Ruhimat PPP, mantan ketua DPRD. Asep Safari al Ayub Gerindra, ketua DPRD.
Lalu ada 3 nama kader Golkar yang masih harus berebut tiket partai. Mereka adalah Eri Purwanto, ketua DPD Kabupaten Tasikmalaya, Iwan Saputra anggota Bapilu Jawa Barat dan Yod Mintaraga anggota DPRD Jawa Barat.
Ada pula nama Giri Pribadi, ketua Apdepsi (Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia) Kabupaten Tasikmalaya.
Satu hal yang hampir pasti, duet petahana Ade Sugianto-Cecep Nurul Yaqin akan pecah kongsi. Sekarang ibarat pasutri, mereka baru pisah ranjang. Menunggu keputusan pengadilan (agama), cerai dengan talaq berapa.
Tanda tandanya sudah tampak jelas. Cecep Nurul Yaqin akan maju sendiri sebagai calon kanjeng bupati kabupaten berjuluk Sukapura Ngadaun Ngora itu.
Tanggal 20 Mei lalu Cecep, sudah deklarasi koalisi dengan PAN dan Demokrat. Cecep mengaku langkah itu merupakan keputusan DPP PPP.
DPP sendiri, kata Cecep kepada Media, melakukan evaluasi terhadap duet mereka (Ade-Cecep), selama 3 tahun ini.
Ada disharmoni yang dipicu derap dan kapasitas kepemimpinan bupati Ade Sugianto. Antara lain rendahnya kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan.
Dalam bidang pendidikan ada kejomplangan antara pendidikan pondok pesantren dengan pendidikan formal. Perda tentang pesantren yang sudah ada, tidak berjalan.
Dalam bidang pelayanan kesehatan mengenyampingkan RPJMD 2025. Di sana ada kewajiban membangun 5 RSUD kelas C (RMC) di 5 kecamatan Singaparna, Cawi, Cikatomas,Manonjaya dan Karangnunggal.