Close Menu
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Facebook Instagram YouTube TikTok
Kamis, 20 November 2025 5:14
YouTube Instagram TikTok Facebook
Koran MandalaKoran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
    • Daerah
    • Nasional
    • Video
    • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
  • Politik
    • Majalah Digital
  • Ekonomi
    • PLN
    • Bank BJB
  • Hukum
  • Edukasi
  • Liputan Khusus
  • Sport
    • Otomotif
  • Tekno
    • Game
  • Hiburan
    • Wisata
    • Ragam
  • Opini
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Home»Opini»Akhirnya CCTV kasus Vina muncul, Siapa “Sutradara” dibalik Pemberitaan semua ini ?

Akhirnya CCTV kasus Vina muncul, Siapa “Sutradara” dibalik Pemberitaan semua ini ?

Seharusnya CCTV yang bisa digunakan sebagai Alat Bukti -sesuai Pasal 5 dan 6 UU ITE- adalah bukan hanya berupa ScreenShot saja tetapi Rekaman Video Utuh yang bisa diputar untuk dianalisis kualitas Video dan Metadata asli CCTV tersebut.
Opini Minggu, 2 Juni 2024 21:31 WIB
Twitter Tumblr Facebook WhatsApp
roy-suryo-new

Oleh : Dr. KRMT Roy Suryo (Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen)

SELAMA ini sudah banyak saya sengaja tidak berkomentar dan-atau menolak menjadi Narasumber dari Kasus Vina yang  terjadi 8 tahun silam (2016) tersebut. Bagaimana tidak? Kasus yang  sebelumnya melibatkan “orang-orang yang  bukan siapa-siapa” ini tampak sekali Blow-up pemberitaannya. Sudah hampir sebulan ini, tiap malam semua media mainstream memberitakan sampai membuatkan dialog-dialog siaran langsung terus menerus kasus ini. Mulai dari munculnya orang-orang yang  bermaksud membela satu pihak versus pihak lainnya, komentator lokal yang  bersuara hanya berdasarkan cerita sampai bisa-bisanya kesurupan dijadikan fakta.

Lebay, kalau kata masyarakat sekarang ini, sebab sampai ada TV yang  menayangkan Topik yang  sama selama 2-3 minggu berturut-turut untuk acara Dialog Live-nya, sampai-sampai dalam edisi minggu lalu tampak seperti mengada-ada, baik Topik yang  dibahas maupun Narasumbernya. Belum lagi kelau melihat isi pemberitaannya, tampak tidak ada topik lain yang  sebenarnya jauh lebih layak dibahas selain topik ini. Dalam diskusi live tersebut  sampai2 diskusi hanya berisi Debat kusir antar Narasumbernya yang  sangat konyol dan tidak mencerdaskan bahkan bisa disebut membodohi masyarakat.

Padahal sebenarnya sebagaimana yang  seharusnya diberitakan, justru sangat banyak topik berita yang  jauh lebih penting dibahas dan didiskusikan selain melulu hanya topik ini, mulai dari Kasus Korupsi Timah 271 Trilyun yang  sampai terjadi “saling intip” 2 Institusi penegak hukum, kasus TAPERA yang  sangat memberatkan masyarakat karena sangat tidak masuk akal dan dikhawatirkan hanya akan menjadi Ajang Korupsi baru, sampai kasus lain seperti Putusan MA soal batas usia Calon Kepala Daerah yang  sangat tampak ada pesanan oknum tertentu.

Kasus-kasus yang  sejatinya lebih penting di atas sebenarnya jauh lebih krusial untukmendapatkan porsi pemberitaan yang  lebih besar dibandingkan dengan hanya mengulang-ulang statemen dari pihak-pihak di kasus tahun 2016 tersebut . Dampak yang  akan dirasakan masyarakat jauh lebih besar akibatnya kalau kasus Korupsi Timah, Pemotongan TAPERA sampai ke Calon Kepala/Wakil Kepala Daerah belum cukup umur lagi yang  diloloskan dari Peraturan yang  seenaknya diubah tersebut. Jadi di sinilah tampak kalau pemberitaan berlebihan kasus Vina ini malah ditengarai memang digunakan untukmenutup-nutupii kasus-kasus besar tersebut.

Setelah selama ini topik yang  dibahas tampak “jauh panggang dari fakta” misalnya hanya berdasar Ilusi Film yang  sengaja dibuat berjudul “Vina sebelum 7 hari”, kejadian Halusinasi “Kesurupan” yang  tidak bisa dijadikan fakta hukum, sampai ke munculnya nama-nama baru yang  berani mengaku sebagai “Saksi-saksi Fakta” kasus yang  terjadi tgl 27/08/2016 silam tersebut. Kini mulai muncul bukti baru berupa Screenshot/Tangkapan Layar CCTV (Close Circuit TeleVision) yang  disebut-sebut berasal dari kasus tersebut . Screenshot yang  masih berupa Kolase ini memang belum bisa diuji kebenarannya, apalagi disebut-sebut hanya berasal dari pihak ketiga yang  memposting di Akun  TikTok dan IG.

CCTV yang  belum bisa diuji kebenarannya ini memang penting untuk ditandaskan sebelumnya, karena seharusnya CCTV yang  bisa digunakan sebagai Alat Bukti -sesuai Pasal 5 dan 6 UU ITE- adalah bukan hanya berupa ScreenShot saja tetapi Rekaman Video Utuh yang  bisa diputar untuk dianalisis kualitas Video dan Metadata asli CCTV tersebut. Secara teknis, Rekaman CCTV dalam DVR / Digital Video Recorder biasanya memang bertahan 1-2 bulan (kalau Harddisknya berkapasitas 500GB sd 1TB saat itu). Kalau sekarang mungkin saja Harddisk DVR di CCTV bisa sampai berkapasitas 2TB – 4TB, tetapi itu juga tidak akan bisa menyimpan sampai 8 tahun (2016 sampai 2024).

Secara teknis kalau melihat Screenshot- Screenshot CCTV yang  sekarang ditampilkan, jelas ada Rekaman Videonya yang  utuh dan ada kesengajaan untuk”disimpan” mulai dari peristiwa tersebut sampai sekarang, karena adegan yang  ditampilkan cukup signifikan, mulai dari Genk Motor yang  berkerumun, Ada yang  membawa Balok Kayu ukuran besar, sampai kepada terekamnnya sosok wanita lain (selain Vina) dalam CCTV tersebut. Secara teknis juga kualitas dari Rekaman CCTV ini cukup jelas dan layak untuk dianalisis, karena teknologi th 2016 meski belum berkualitas HD / 4K seperti kamera sekarang, tidak Low-Res sehingga bisa ditelaah secara ilmiah.

Apalagi disebut-sebut Jumlah CCTV yang  ada di TKP sebenarnya bukan hanya 1 (satu) tetapi sampai berjumlah 7 (tujuh) Kamera CCTV, mulai dari Perempatan, Perumahan Mewah, Minimarket seperti Indomart & Alfamart sampai ke Jembatan / Fly-over Talun. Kalau melihat Kualitas Screenshot CCTV ini kondisinya jauh lebih bagus dari CCTV di salah satu Pondok Pesantren di Cikarang yang  sempat saya dihadirkan selaku Ahli oleh LBH Jakarta di Sidang PN Cikarang th 2022 lalu & Alhamdulillah bisa menjadi Bukti Utama dalam Persidangannya dan membebaskan Pihak yang tidak bersalah.

Sebagaimana kasus Kopi Sianida Jessica di Kafe Olivier yang  juga kembali menjadi heboh gara-gara ada Tayangan di NetFlix sebelumnya, CCTV di kasus itu diragukan di Sidang karena Penangangan CCTV-nya tidak sesuai ProTap Alat Bukti karena hanya diambil dari USB Flashdisk dan bukan dari DVR Aslinya. Apalagi kalau memang benar sebenarnya Rekaman CCTV kasus Vina ini sudah “disimpan” selama 8 tahun dan tidak ditampilkan di Sidang bulan Februari 2017 silam gara2 “tidak ada Ahli” (?), sungguh sangat absurd mengingat sejak 2004 saja saya sudah sering dihadirkan untuk kasus seperti ini.

Kesimpulannya, munculnya Screenshot- Screenshot CCTV yang  baru ditampilkan sekarang ini semakin menambah kecurigaan saya terhadap kasus ini, jelas ada tampak kesengajaan untuk”membuat panjang” pengungkapan kasusnya dan sekali lagi dimungkinkan untuk menutupi kasus-kasus besar lainnya di atas (Korupsi Timah, TAPERA, Putusan MA bahkan kasus lama soal Kilometer 50). Siapa (Oknum) “sutradara” di balik semua Pemberitaan yang  -disengaja- dibuat panjang ini? Kasihan masyarakat, harus terbebani lagi dengan perbincangan yang  sebenarnya tidak perlu gara-gara negara yang  makin tidak baik-baik saja ini. – ***

Listen to this article

CCTV Kasus Vina
Dr KRMT Roy Suryo, M.Kes
  • Website

Pemerhati Telematika, Multimedia, AI & OCB Independen

BERITA LAINNYA

TERSEOK-SEOK TERTINGGAL

TERSEOK-SEOK TERTINGGAL

ADVERTORIAL sang PAHLAWAN

ADVERTORIAL sang PAHLAWAN

Jurnalis Pahlawan Melawan Penjajahan Algoritma

Jurnalis: Pahlawan Melawan Penjajahan Algoritma

SOEHARTO,PAHLAWAN MASIONAL ?

SOEHARTO,PAHLAWAN MASIONAL ?

Presiden Prabowo Saat Menaiki Mobil Maung Pindad

AUMAN sang MAUNG

Bentrok Dua Kubu Manajemen Warnai Konflik Pengelolaan Bandung Zoo

BUKAN SUBSIDER

BERITA TERKINI

Mahasiswa HMI Dakwah Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Mahasiswa HMI Unisba Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

178 pendaki terjebak di Gunung Semeru pasca erupsi

Darurat di Semeru: 178 Pendaki Terperangkap di Ranu Kumbolo Usai Erupsi

KDM Maksimalkan Peran Kader PKK dan Aparat Desa Atasi Stunting

KDM Maksimalkan Peran Kader PKK dan Aparat Desa Atasi Stunting

"Ketika Mangga Menjadi Doa: Perjalanan Panjang Bu Jumidah Membesarkan Harapan

Ketika Mangga Menjadi Doa: Perjalanan Panjang Bu Jumidah Membesarkan Harapan

Persib Bandung Pastikan 19 Ribu Tiket Telah Terjual Dari 25 Ribu Kuota Tersedia

Persib Bandung Pastikan 19 Ribu Tiket Telah Terjual, Dari 25 Ribu Kuota yang Disediakan

DAERAH

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

BANDUNG

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberi sambutan dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PP Muhammadiyah dengan Institut Teknologi Bandung, Senin (17/11/2025). (istimewa)

Muhammadiyah: Bandung adalah Kota Besar

Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Gunawan

Andri Gunawan Tegaskan Bandung Tak Boleh Kehilangan Identitas sebagai Kota Toleran

Ilustrasi Kepadatan Lalulintas saat Mudik Lebaran

Uji Coba Traffic Light AI di Bandung Dinilai Belum Menjawab Akar Masalah Kemacetan

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

POPULER
Polda Jawa Barat berhasil memulangkan Reni Rahmawati (23), perempuan asal Kecamatan Cisaat, Sukabumi, yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di China.

Polda Jabar Pulangkan Korban TPPO ke Tanah Air

178 pendaki terjebak di Gunung Semeru pasca erupsi

Darurat di Semeru: 178 Pendaki Terperangkap di Ranu Kumbolo Usai Erupsi

Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

dokter hewan 24 jam

Klinik Dokter Hewan Buka 24 Jam di Sekitar Bandung

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar.
Kecamatan Lengkong, Kota Bandung
Jawa Barat 40262

Facebook Instagram YouTube TikTok
KATEGORI
Peristiwa Politik Ekonomi Hukum Daerah Hiburan Edukasi Tekno Sport Opini Indeks
LINKS
Tim Redaksi
Pedoman Media Cyber
Kebijakan Privasi
Tentang Kami
© 2025 KoranMandala.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.