Oleh : Dedi Asikin (Wartawan Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial)
CECEP Juhanda pagi-pagi kemarin ngirimin saya sebuah postingan. Isinya rencana demo besar besaran tanggal 18 , 19 dan 20 Maret 2023.
Ada beberapa mantan jenderal TNI dan Polri disebut bakal ambil bagian. Juga pasukan kampus, tokoh penegak dan pejuang demokrasi juga para kiyai.
Disebut ada nama Letjen (purn) Sutiyoso (mantan Kepala BIN), Jendral Fachru Rozi (mantan Wapang ABRI) Jendral Tyasno Sudarto mantan KABAIS dan Kasad, Laksmana Selamet Soebiyanto, mantan Kasal, Letjen Mar Suharto, mantan Dankormar, Komjen Pol Oegroseno, mantan Wakapolri, Mayjen Soenarko mantan Danjen Kopasus, Jendral Gatot Nurmantio mantan Panglima TNI, Jendral Andika Perkasa, mantan Panglima TNI.
Di kalangan Sipil ada Prof. Din Syamsudin, tokoh Islam, Prof. Ustadz Abdul Somad (tokoh Islam) Paulus.Ganjar tokoh katholik, Romo Magnis, tokoh katholik, Guru Besar Prof. Ikrar Nusa Bakti, UI, Prof Susi Dwi Harjanti, UNPAD, Prof Kuncoro, UGM, Prof Harkrismurti Harkrisnowo, ketua Dewan Guru Besar UI. Para mahasiswa BEM di 5 benua. Para organisasi pendukung, simpul-simpul relawan serta kekuatan masayrakat lain.
Lalu si Cecep telp saya.
Wah genderang perang ini mah kang.
Kumahanya, bulan puasa lagi.
Emang kenapa Ji kalau bulan puasa ?
Katanya harus menahan amarah.
Ya enggak juga lah Cep. Ini kan bukan melawan dan marah secara fisik.