Close Menu
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Facebook Instagram YouTube TikTok
Kamis, 20 November 2025 10:58
YouTube Instagram TikTok Facebook
Koran MandalaKoran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
    • Daerah
    • Nasional
    • Video
    • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
  • Politik
    • Majalah Digital
  • Ekonomi
    • PLN
    • Bank BJB
  • Hukum
  • Edukasi
  • Liputan Khusus
  • Sport
    • Otomotif
  • Tekno
    • Game
  • Hiburan
    • Wisata
    • Ragam
  • Opini
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Home»Opini»Bung Tomo, Merdeka atau Mati!

Bung Tomo, Merdeka atau Mati!

Opini Minggu, 12 November 2023 4:16 WIB
Twitter Tumblr Facebook WhatsApp
4 Sosok Pahlawan yang Jarang Dikenal, Jangan Sampai Perjuangannya Hilang Jejak
4 Sosok Pahlawan yang Jarang Dikenal, Jangan Sampai Perjuangannya Hilang Jejak

KORANMANDALA.COM – Ada beberapa tokoh yang ada dibalik pertempuran hebat di Surabaya Oktober-Nopember 1945. Semisal, Gubernur Soerjo, Bung Tomo, KH Hasyim Asy’ari, HRM Mangundiprojo Komandan TKR, dr. Moestopo, Sungkono (komandan BKR), Abdul Wahab Saleh (pothografer), M. Yasin (Brimob), Ruslan Abdul Gani (politisi) dan lain-lain.

Tapi yang paling menonjol dan menjadi ikon pertempuran Surabaya itu adalah bung Tomo alias Sutomo.

Di masa pendudukan tentara Jepang, dia bekerja pada Kantor Berita dan Radio Domei milik pemerintahan Dai Nippon. Waktu Jepang bertekuk lutut kepada Sekutu menyusul porak poranda Hiroshima dan Nagasaki diterpa bom atum Amerika, dia manfaatkan perlengkapan radio Domei dan disembunyikannya di sebuah tempat.

Kemudian ditengah tengah hiruk pikuk perang itu, bung Tomo melakukan siaran agitasi dan membakar semangat masyarakat melawan tentara sekutu (AFNEI) dan tentara Belanda (NICA).

Baca juga:  Dari Ponpes Mengusir Penjajah, KH. Eyang Hasan Maolani Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

Akhir bulan September, mereka (Sekutu dan Belanda) sudah berada di Surabaya. Melalui siaran radio itu, bung Tomo terus terusan memompa semangat rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan yang baru diproklamasikan 17 Agustus 1945 (dua bulan sebelumnya).

Pekik “Merdeka atau mati” benar benar menjadi pelecut semangat masyarakat, para pejuang, TKR, Laskar Hizbullah, para pemuda (PERISAI) dan lain-lain.

Bung Tomo sangat dikenal dan dekat dengan masyarakat kota di ujung timur Pulau Jawa itu. Dia dikenal sebagai seorang politikus (Partai Parindra), penyiar radio dan juga Wartawan.

Baca juga: Seberapa Besar Hormat Kita Pada Pahlawan?

Lahir di Blauran Surabaya tanggal 3 Oktober 1920 dengan nama Sutomo. Ayahnya Kartawan Ciptodiprojo adalah seorang karyawan di kantor Walikota.

Pada usia 16 tahun, Sutomo terpaksa berhenti sekolah (Mulo) kerena ayahnya berhenti kerja di Balekota. Bung Tomo mulai cari uang sendiri dengan usaha kecil kecilan antara lain berjualan surat kabar.

Sebagai penjaja Surat Kabar, setiap hari dia membaca koran sehingga tahu bagaimana cara membuat berita. Lama-lama tertarik untuk jadi wartawan.

Baca juga: Tokoh Jawa Barat KH Abdul Chalim Mendapat Gelar Pahlawan Nasional dari Pemerintah, Inilah Sedikit Profilnya

Mula-mula jadi wartawan lepas di harian Soeara Oemoem Surabaya (1937). Rupanya anak muda berusia 17 tahun itu punya bakat jadi seorang wartawan.

Setahun kemudian dia sudah jadi redaktur mingguan Pembela Rakyat. Lalu Kepala Kantor Kantor Berita Antara Jawa Timur.

Waktu pendudukan tentara Jepang 1942-1945, bung Tomo bekerja sebagai wartawan dan penyiar radio Domei milik pemerintah Dai Nippon.

Abdul Wahid dalam bukunya “Bung Tomo hidup dan mati sebagai penyebar semangat”, menyebut bung Tomo itu sebelum terjun ke dunia Pergerakan terlebih dahulu jadi wartawan.

Tulisannya kritis dan dikemas dalam bahasa yang sederhana dan mudah dipahami para pembaca dari kalangan bawah.

Semboyan perjuangannya “hidup atau mati’ benar-benar menyentuh dan memacu semangat para pejuang.

Dia aktif di kepanduan dan sempat menjadi orang kedua di Surabaya yang jadi Pandu Garuda. Bung Tomo juga aktif sebagai politikus dengan bergabung di Partai Indonesia Raya (Parindra).

Dia juga menjabat Ketua Barisan Pemberontak Republik Indonesia (BPRI).
Karena kegiatan sosial itu, dia dikenal dan dekat dengan rakyat.

Menjelang perang Surabaya, dia juga sempat menemui Kiyai Hasyim Asy’ari di Jombang setelah kiyai itu memimpin dan mengeluarkan resolusi jihad tanggal 22 Oktober 1945. Berkonsultasi dan memohon petunjuk.

Berkat perjuangannya itu Bung Tomo pernah diangkat menjadi penasihat pribadi Jendral Sudirman. Lalu Presiden Sukarno mengangkatnya menjadi salah seorang pimpinan Tentara Republik Indonesia dengan pangkat Mayor Jendral. Dia juga sempat jadi Menteri Veteran dan urusan perjuangan rakyat pada kabinet Burhanuddin Harahap.

Beliau wafat tanggal 7 Oktober 1981 ketika sedang menjalankan ibadah haji di Arafah. Jenazahnya kemudian dibawa pulang dan dimakamkan di Ngagel Surabaya. Tahun 1960 Bung Tomo mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

Selamat Hari Pahlawan. (*)

Listen to this article

Dedi Asikin
  • Website
  • Facebook

Wartawan Senior, Pengamat dan Aktivis Sosial

Eka Purwanto

BERITA LAINNYA

TERSEOK-SEOK TERTINGGAL

TERSEOK-SEOK TERTINGGAL

ADVERTORIAL sang PAHLAWAN

ADVERTORIAL sang PAHLAWAN

Jurnalis Pahlawan Melawan Penjajahan Algoritma

Jurnalis: Pahlawan Melawan Penjajahan Algoritma

SOEHARTO,PAHLAWAN MASIONAL ?

SOEHARTO,PAHLAWAN MASIONAL ?

Presiden Prabowo Saat Menaiki Mobil Maung Pindad

AUMAN sang MAUNG

Bentrok Dua Kubu Manajemen Warnai Konflik Pengelolaan Bandung Zoo

BUKAN SUBSIDER

BERITA TERKINI

Google Gemini 3

Google Rilis Gemini 3

Hari Anak Sedunia 2025

Hari Anak Sedunia 2025: Sejarah, Makna, dan Cara Merayakannya

Push Bike Competition Siap Meriahkan Persibday Festival Kedua

Push Bike Competition Siap Meriahkan Persibday Festival Kedua

SIM keliling Bandung 20 November 2025

SIM Keliling Bandung Kamis 20 November 2025

Mahasiswa HMI Dakwah Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Mahasiswa HMI Unisba Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

DAERAH

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

BANDUNG

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberi sambutan dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PP Muhammadiyah dengan Institut Teknologi Bandung, Senin (17/11/2025). (istimewa)

Muhammadiyah: Bandung adalah Kota Besar

Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Gunawan

Andri Gunawan Tegaskan Bandung Tak Boleh Kehilangan Identitas sebagai Kota Toleran

Ilustrasi Kepadatan Lalulintas saat Mudik Lebaran

Uji Coba Traffic Light AI di Bandung Dinilai Belum Menjawab Akar Masalah Kemacetan

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

POPULER
Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

10 Ucapan Keren Buat Merayain Hari Anak Sedunia 20 November 2024

10 Ucapan Keren Buat Merayakan Hari Anak Sedunia 20 November 2024, Bikin Semangat!

Gervane Kastaneer bawa Curacao ke Piala Dunia 2026

Gervane Kastaneer Bawa Curacao ke Piala Dunia 2026: Persib dan Persis Solo Kecipratan Bonus?

Google Gemini 3

Google Rilis Gemini 3

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar.
Kecamatan Lengkong, Kota Bandung
Jawa Barat 40262

Facebook Instagram YouTube TikTok
KATEGORI
Peristiwa Politik Ekonomi Hukum Daerah Hiburan Edukasi Tekno Sport Opini Indeks
LINKS
Tim Redaksi
Pedoman Media Cyber
Kebijakan Privasi
Tentang Kami
© 2025 KoranMandala.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.