Close Menu
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Facebook Instagram YouTube TikTok
Selasa, 18 November 2025 22:32
YouTube Instagram TikTok Facebook
Koran MandalaKoran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
    • Daerah
    • Nasional
    • Video
    • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
  • Politik
    • Majalah Digital
  • Ekonomi
    • PLN
    • Bank BJB
  • Hukum
  • Edukasi
  • Liputan Khusus
  • Sport
    • Otomotif
  • Tekno
    • Game
  • Hiburan
    • Wisata
    • Ragam
  • Opini
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Home»Opini»ADVERTORIAL sang PAHLAWAN

ADVERTORIAL sang PAHLAWAN

Opini Selasa, 11 November 2025 15:58 WIB
Twitter Tumblr Facebook WhatsApp
ADVERTORIAL sang PAHLAWAN
ADVERTORIAL sang PAHLAWAN

Oleh: Widi Garibaldi

Dulu, tatkala media cetak masih berjaya, para juru warta, yang dikenal dengan predikat lebih keren sebagi “news getter” berlomba lomba mengejar dead line. Terlambat sedikit,  bahan berita yang mereka bawa akan ditolak oleh Redaktur. Soalnya, proses naik cetak dipatok waktu yang amat ketat. Terlambat sedikit,pasar sudah direbut media lain. Padahal jam di dinding percetakan baru menunjuk angka  03.30 dini hari.

Masa penuh romantika itu telah lama berlalu. Walau begitu, masih tersisa bekas-bekasnya dalam kehidupan suatu media dengan para jurnalisnya yang semakin megap- megap. Iklan, menjadi penghasilan utama media yang bersangkutan. Karenanya, iklan dipoles agar semakin menarik.

Advertorial, gabungan kosa kata advertensi (iklan) dan editorial (berita) adalah iklan yang dikemas dalam bentuk berita sehingga terlihat sebagai tulisan biasa. Pembaca tak mengira bahwa tulisan itu sebenarnya adalah iklan, yang dibayar penuh oleh si pemasang sesuai tarif yang diberlakukan oleh media yang bersangkutan.

Karena itu, Pemasang advertorial leluasa memuat konten sesuai kehendaknya. Tentu saja media tak berhak mengubah isi konten, karena  bayaran yang nilainya, aduhai.

Upaya membentuk opini publik

“Smiling General” Soeharto, baru saja ditetapkan Presiden sebagai Pahlawan Nasional, setelah melalui proses yang panjang. Pendapat masyarakat sejak lama terpecah. Memandangnya sebagai Pahlawan, di samping ada yang melihatnya sebagai Pelaku Genosida atau tokoh yang menginjak injak Hak Asasi Manusia.

Di samping mereka yang teringat akan jasanya sebagai Komandan Serangan  Umum 11 Maret yang heroik, merebut kembali kota Jogya dari tangan Kolonial Belanda dan sebagai Panglima Komando Operasi Mandala untuk merebut Irian Barat dari genggaman penjajah, pihak yang kontra pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada sang Jenderal teringat akan tangannya yang berlumuran darah ketika mengakhiri tragedi 1965, ratusan ribu nyawa melayang,masuk penjara dan di buang ke belantara pulau Buru yang terasing.

Pihak yang kontra juga tak mau lupa akan sikap Kepala Negara dan Pemerintahan itu ketika operasi pemberantasan Gali atau Bromocorah berlangsung. Siapa saja yang diduga sebagai residivis, di dor tanpa ampun.Nyawanya melayang tanpa diketahui dosanya. Tak ada proses pengadilan. Semuanya tergantung  suka-suka pemegang bedil, yang dikenal kemudian sebagai Penembak Misterius atau Petrus.

Agar supaya ingatan mereka yang kontra pupus dan tak mempengaruhi opini umum, segala macam upaya meredam dilakukan oleh mereka yang menginginkan Jenderal Soeharto, Presiden ke-2 RI itu menjadi Pahlawan Nasional. Di antarnya dengan memasang advertorial di media utama yang mengabarkan bahwa hampir seluruh rakyat kompak mendukung agar Jenderal yang pernah diadili karena terlibat KKN itu ditetapkan oleh Presiden Prabowo sebagai Pahlawan Nasional.

Bukan tunjangan sebagai Pahlawan Nasional yang “hanya” Rp50 juta per tahun yang diburu,tetapi predikat “Pahlawan Nasional” selalu menjadi idaman setiap warga negara.

Advertorial itu dimuat di halaman 1 media utama, dengan  ukuran 7 kolom x 10 cm. Kalau per mm kolom, media utama itu mematok harga Rp165.000 per mm/kolom. hitung sendiri berapa biaya yang dibutuhkan untuk pemuatan advertorial itu.

Apalagi kalau dimuat di halaman 1. Biasanya, biayanya akan membengkak 2 @ 3 kali lipat. Kalau biaya advertorial itu harus dibayar oleh perseorangan tentu tak menjadi soal.Tetapi kalau advertorial itu dipasang oleh suatu instansi/Lembaga pemerintah,persoalannya akan menjadi lain.Bukankah itu berarti biaya advertorial itu menjadi tanggungan pembayar pajak ?***

 

Listen to this article

Headline pahlawan
Widi Garibaldi

BERITA LAINNYA

TERSEOK-SEOK TERTINGGAL

TERSEOK-SEOK TERTINGGAL

Jurnalis Pahlawan Melawan Penjajahan Algoritma

Jurnalis: Pahlawan Melawan Penjajahan Algoritma

SOEHARTO,PAHLAWAN MASIONAL ?

SOEHARTO,PAHLAWAN MASIONAL ?

Presiden Prabowo Saat Menaiki Mobil Maung Pindad

AUMAN sang MAUNG

Bentrok Dua Kubu Manajemen Warnai Konflik Pengelolaan Bandung Zoo

BUKAN SUBSIDER

Prof. Ir. Harun Al Rasyid

Jalur Berliku Sang Naga Baja: Kereta Cepat

BERITA TERKINI

coudflare-down

Cloudflare Down Menyebabkan 30% Situs Website Global Lumpuh

FIFA segera jatuhkan sanksi kepada PSSI dan Timnas Indonesia

FIFA Akan Tingkatkan Sanksi untuk PSSI dan Timnas Indonesia Hari Ini?

Praktisi hukum Fajar Ramadhani Amin, SH, MH, Managing Partner AMIN & Partners Law Firm,

DPR Sahkan RKUHAP: Praktisi Hukum Soroti Kewenangan Penggeledahan Tanpa Izin Hakim

Satuan Reserse Narkoba Polresta Bandung berhasil membongkar kasus peredaran ganja di wilayah Baleendah. (sumber: polresta bandung)

Bongkar Peredaran Narkoba di Baleendah, Polisi Sita 10 Kilogram Lebih Ganja

Ini Tujuan Ramon Tanque di Laga Persib Bandung Berikutnya

Ini Tujuan Ramon Tanque di Laga Persib Bandung Berikutnya

DAERAH

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Bupati Garut Pimpin Apel Gabungan dan Serahkan Bantuan Alsintan hingga Asuransi Pertanian

Bupati Garut Pimpin Apel Gabungan dan Serahkan Bantuan Alsintan hingga Asuransi Pertanian

Dede, Penjual Cakue di Garut yang Tetap Tersenyum Meski Jadwal Hajinya Mundur

Dede, Penjual Cakue di Garut yang Tetap Tersenyum Meski Jadwal Hajinya Mundur

BANDUNG

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberi sambutan dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PP Muhammadiyah dengan Institut Teknologi Bandung, Senin (17/11/2025). (istimewa)

Muhammadiyah: Bandung adalah Kota Besar

Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Gunawan

Andri Gunawan Tegaskan Bandung Tak Boleh Kehilangan Identitas sebagai Kota Toleran

Ilustrasi Kepadatan Lalulintas saat Mudik Lebaran

Uji Coba Traffic Light AI di Bandung Dinilai Belum Menjawab Akar Masalah Kemacetan

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

POPULER
Cuaca Ciwidey Hari Ini: Hujan di Sore Hari, Suhu Sejuk

Hujan Ringan Bakal Guyur Bandung Hari Ini

PSSI telah mengantongi lima nama calon pelatih baru Timnas Indonesia

PSSI Ungkap Ada 5 Kandidat Pelatih Baru untuk Timnas Indonesia

Prediksi skor Timnas Indonesia U-22 vs Mali

Prediksi Skor dan Analisis Timnas Indonesia U-22 vs Mali U-22

Dede, Penjual Cakue di Garut yang Tetap Tersenyum Meski Jadwal Hajinya Mundur

Dede, Penjual Cakue di Garut yang Tetap Tersenyum Meski Jadwal Hajinya Mundur

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar.
Kecamatan Lengkong, Kota Bandung
Jawa Barat 40262

Facebook Instagram YouTube TikTok
KATEGORI
Peristiwa Politik Ekonomi Hukum Daerah Hiburan Edukasi Tekno Sport Opini Indeks
LINKS
Tim Redaksi
Pedoman Media Cyber
Kebijakan Privasi
Tentang Kami
© 2025 KoranMandala.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.