Close Menu
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Facebook Instagram YouTube TikTok
Rabu, 19 November 2025 7:33
YouTube Instagram TikTok Facebook
Koran MandalaKoran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
    • Daerah
    • Nasional
    • Video
    • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
  • Politik
    • Majalah Digital
  • Ekonomi
    • PLN
    • Bank BJB
  • Hukum
  • Edukasi
  • Liputan Khusus
  • Sport
    • Otomotif
  • Tekno
    • Game
  • Hiburan
    • Wisata
    • Ragam
  • Opini
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Home»Opini»EMAS atau CEMAS ?

EMAS atau CEMAS ?

Opini Selasa, 12 Agustus 2025 7:31 WIB
Twitter Tumblr Facebook WhatsApp
EMAS atau CEMAS ?
EMAS atau CEMAS ? (ilustrasi)

0leh: Widi Garibaldi

Negeri yang terdiri dari 17.024 pulau seluas 1.905 juta km2 ini, 20 tahun lagi akan memperingati tahun emasnya. Pada tahun 2045, seratus tahun sejak kemerdekaannya diproklamirkan oleh Soekarno-Hatta, negeri yang dibangun oleh 1340 suku bangsa yang berbicara dengan 1001 macam bahasa ini, diharapkan akan menjadi negara yang adil lagi makmur.

Dengan jumlah penduduk yang diperkirakan akan mencapai 319 juta jiwa, yang terdiri dari lebih 223 juta jiwa berusia produktif (berusia 15-64 tahun), masyarakat adil dan makmur itu akan tercipta manakala kualitas manusia Indonesia tidak lagi seperti yang digambarkan oleh Mochtar Lubis dalam orasinya di Taman Ismail Marzuki, 6 April 1977 yang lalu.

Mantan Pemimpin Redaksi Harian Indonesia Raya itu mengemukakan ciri-ciri manusia Indonesia yang munafik, enggan bertanggung jawab,berjiwa feodal dan berwatak lemah.

Memang, pembinaan SDM merupakan persyaratan utama agar masyarakat adil dan makmur terwujud sebagai hasil upaya melepaskan diri dari penjajahan.

Kita punya apa ?

Mari “berkaca” sebentar. Kita akan mengetahui dimana kekuatan kita. Dimana pula kelemahan kita. Bukan itu saja. Kita akan menyadari ancaman apa saja yang akan kita hadapi dalam mewujudkan cita-cita bangsa.  Di samping itu, tentu juga peluang yang kita miliki dalam menghadapi ancaman yang menghadang.

Salah satu kelemahan yang kita miliki adalah di bidang hukum. Penegakannya yang sangat lemah menjadikan perbuatan melawan hukum semakin menjadi jadi. Tak terkecuali perbuatan korupsi yang menjadi musuh negara ini. Diperkirakan sudah lebih dari 500 kepala daerah dan atau wakilnya meringkuk di hotel prodeo Sukamiskin. Begitu juga dengan anggota DPR dan DPRD.

Mereka bukan menyuarakan dan memperjuangkan penderitaan rakyat, tetapi menggunakan setiap kesempatan untuk dapat mengembalikan biaya yang sudah dikeluarkan ketika pemilihan. Maklum pemilihan langsung. Money politic menentukan.

Akan halnya para pembantu Presiden yang dikenal sebagai Menteri, juga tak luput dari perbuatan durjana itu. Dihitung-hitung sudah lebih dari 27 Menteri/Lembaga Negara yang meringkuk di balik jeruji besi. Bagaimana dengan partai-partai politik ? Tak terkecuali. Kekuasaan yang diperoleh sebagai tujuan untuk membentuk partai tidak digunakan untuk kemaslahatan masyarakat, tetapi untuk memperkaya diri sendiri.

Paling tidak, sudah 5 ketua partai yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan meja hijau. Karena itu jangan heran kalau negara ini termasuk negara terkorup di dunia.

Bagaimana tidak. Lebih dari 2.500 ASN sudah menyandang predikat koruptor. Di balik angka itu tentu masih ribuan yang luput dari penyidikan petugas. Jujur harus diakui bahwa tanpa korupsi hajat hidup akan terganggu. Mengapa demikian ? Karena pelaksanaan perekonomian kita yang menyimpang dari konstitusi.

Dengan menggunakan analisis SWOT (strengths-weaknesses-opportunities-threats) saja, kita akan dapat mengetahui dimana sekarang kita berada dan keberhasilan langkah kita berikutnya.

Apakah di tahun 2045, kita benar-benar akan mengalami masa keemasan, dimana cita-cita bangsa yakni terciptanya masyarakat adil dan makmur akan terwujud atau sebaliknya ?

Memang, tergantung kemauan kita sendiri. Tahun 2045 benar-benar mau dijadikan “Tahun Emas”, atau sebaliknya justru menjadi “Tahun Cemas” ?

Listen to this article

emas
Widi Garibaldi

BERITA LAINNYA

TERSEOK-SEOK TERTINGGAL

TERSEOK-SEOK TERTINGGAL

ADVERTORIAL sang PAHLAWAN

ADVERTORIAL sang PAHLAWAN

Jurnalis Pahlawan Melawan Penjajahan Algoritma

Jurnalis: Pahlawan Melawan Penjajahan Algoritma

SOEHARTO,PAHLAWAN MASIONAL ?

SOEHARTO,PAHLAWAN MASIONAL ?

Presiden Prabowo Saat Menaiki Mobil Maung Pindad

AUMAN sang MAUNG

Bentrok Dua Kubu Manajemen Warnai Konflik Pengelolaan Bandung Zoo

BUKAN SUBSIDER

BERITA TERKINI

coudflare-down

Cloudflare Down Menyebabkan 30% Situs Website Global Lumpuh

FIFA segera jatuhkan sanksi kepada PSSI dan Timnas Indonesia

FIFA Akan Tingkatkan Sanksi untuk PSSI dan Timnas Indonesia Hari Ini?

Praktisi hukum Fajar Ramadhani Amin, SH, MH, Managing Partner AMIN & Partners Law Firm,

DPR Sahkan RKUHAP: Praktisi Hukum Soroti Kewenangan Penggeledahan Tanpa Izin Hakim

Satuan Reserse Narkoba Polresta Bandung berhasil membongkar kasus peredaran ganja di wilayah Baleendah. (sumber: polresta bandung)

Bongkar Peredaran Narkoba di Baleendah, Polisi Sita 10 Kilogram Lebih Ganja

Ini Tujuan Ramon Tanque di Laga Persib Bandung Berikutnya

Ini Tujuan Ramon Tanque di Laga Persib Bandung Berikutnya

DAERAH

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Bupati Garut Pimpin Apel Gabungan dan Serahkan Bantuan Alsintan hingga Asuransi Pertanian

Bupati Garut Pimpin Apel Gabungan dan Serahkan Bantuan Alsintan hingga Asuransi Pertanian

Dede, Penjual Cakue di Garut yang Tetap Tersenyum Meski Jadwal Hajinya Mundur

Dede, Penjual Cakue di Garut yang Tetap Tersenyum Meski Jadwal Hajinya Mundur

BANDUNG

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberi sambutan dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PP Muhammadiyah dengan Institut Teknologi Bandung, Senin (17/11/2025). (istimewa)

Muhammadiyah: Bandung adalah Kota Besar

Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Gunawan

Andri Gunawan Tegaskan Bandung Tak Boleh Kehilangan Identitas sebagai Kota Toleran

Ilustrasi Kepadatan Lalulintas saat Mudik Lebaran

Uji Coba Traffic Light AI di Bandung Dinilai Belum Menjawab Akar Masalah Kemacetan

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

POPULER
coudflare-down

Cloudflare Down Menyebabkan 30% Situs Website Global Lumpuh

Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

FIFA segera jatuhkan sanksi kepada PSSI dan Timnas Indonesia

FIFA Akan Tingkatkan Sanksi untuk PSSI dan Timnas Indonesia Hari Ini?

Berikut lirik sholawat Kunta Rohiman lengkap dengan terjemahannya

Pernah Viral! Lirik Sholawat Kunta Rohiman: Teks Arab, Latin, dan Terjemahannya

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar.
Kecamatan Lengkong, Kota Bandung
Jawa Barat 40262

Facebook Instagram YouTube TikTok
KATEGORI
Peristiwa Politik Ekonomi Hukum Daerah Hiburan Edukasi Tekno Sport Opini Indeks
LINKS
Tim Redaksi
Pedoman Media Cyber
Kebijakan Privasi
Tentang Kami
© 2025 KoranMandala.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.