Close Menu
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Facebook Instagram YouTube TikTok
Rabu, 19 November 2025 16:30
YouTube Instagram TikTok Facebook
Koran MandalaKoran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
    • Daerah
    • Nasional
    • Video
    • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
  • Politik
    • Majalah Digital
  • Ekonomi
    • PLN
    • Bank BJB
  • Hukum
  • Edukasi
  • Liputan Khusus
  • Sport
    • Otomotif
  • Tekno
    • Game
  • Hiburan
    • Wisata
    • Ragam
  • Opini
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Home»Opini»AWAS……..ADA PREMAN

AWAS……..ADA PREMAN

Opini Senin, 19 Mei 2025 18:50 WIB
Twitter Tumblr Facebook WhatsApp
Ilustrasi Preman Memalak Para Pedagang Pasar
Ilustrasi Preman Memalak Para Pedagang Pasar

Oleh: Widi Garibaldi

 

Berawal dari  kata “vrijman”, dari bahasa Belanda yang berarti “orang bebas” sehingga merasa tak terikat apa-apa,kosa kata itu kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia. Jadilah dia “preman”, merujuk pada orang atau kelompok yang merasa dirinya bebas, tak terikat pada peraturan apa dan dari manapun.

Merasa diri tak harus tunduk di bawah peraturan perundang-undangan, membuat individu atau group ini merasa berhak melakukan apapun yang dikehendakinya. Untuk mewujudkan kehendaknya itu, mereka hidup berkelompok, menggunakan atribut dari kelompok yang disegani masyarakat misalnya baju loreng dan baret merah.

Nah, daripada terlibat urusan yang bertele-tele, siapapun merasa lebih baik memenuhi permintaan para preman ini. Celakanya, hari ini dipenuhi, sang preman besok datang lagi. Begitu seterusnya. Akhirnya, para pedagang K-5, yang semuanya terdiri dari pedagang-pedagang kecil yang mencari sesuap nasi, terpaksa harus menyisihkan keuntungan yang tak seberapa untuk memenuhi kehendak sang preman yang tak punya belas kasihan.

Sinergi TNI dan Pemkab Kuningan Perkuat Stabilitas dan Cegah Premanisme

Selain preman-preman yang berkeliaran mencari korban di pasar-pasar, dikenal pula preman-preman kelas kakap yang berlindung dalam suatu organisasi kemasyarakatan  yang tunduk di bawah UU No. 17 Tahun 2013. Organisasi yang dibentuk berdasarkan undang-undang ini semula dimaksudkan secara sukarela untuk berpartisipasi dalam Pembangunan.

Tapi lacur. Banyak di antaranya digunakan untuk memereteli dan mencicipi paksa “hasil” Pembangunan itu sendiri. Karena itu banyak calon investor yang berpikir dua kali untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Adalah Herkules nama ketua ormas yang mempraktikan cara-cara premanisme sehingga menciutkan minat para calon investor itu. Entah siapa yang memberi nama tokoh mitos Yunani yang perkasa itu kepadanya. Nama aslinya adalah Rosario de Marshall,berasal dari Timor Timur. Sebelum beranjak ke Jakarta, ia bekerja sebagai kuli angkut membantu operasi TNI. Kedekatannya dengan TNI dijadikannya modal untuk mengetuai suatu organisasi gangster yang menguasai daerah Tanah Abang.Tampangnya yang sangar, ditambah daerah asalnya yang melahirkan orang-orang berdarah “panas” dan “keras”, menjadikan Herkules tokoh yang ditakuti.

Merasa diri di atas angin karena pernah menjadi “anak pungut” Prabowo yang kemudian menjadi Presiden ke-8 RI serta organisasi bentukannya yang bernama Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) yang  merupakan jaringan politik akar rumput partai Gerindra menjadikan Herkules merasa tak takut kepada siapapun. Tak terkecuali mantan jenderal Kopassus sekalipun seperti Sutioso yang dijulukinya “sudah bau tanah”. Keangkuhannya ini kemudian menimbulkan amarah banyak jawara untuk berduel satu lawan satu.

Menyaksikan kenyataan bahwa para preman itu tidak hanya menjadikan pedagang kaki lima sebagai korban, tetapi juga para pengusaha dan industriawan sehingga dapat melumpuhkan perekonomian bangsa, memaksa Polisi melakukan operasi besar-besaran untuk membasmi praktik-praktik pemerasan,pemalakan yang dikenal sebagai praktik premanisme itu.

Mengingat para penegak hukum khususnya Polri bukan barisan pemadam kebakaran, operasi pembasmian itu tentu saja tak cukup hanya dilakukan sekali saja. Harus dicari penyebab mengapa praktik-praktik premanisme begitu merajalela. Yang pasti, karena selama ini mereka dibiarkan melakukan perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum. Akibat sempitnya lapangan kerja, mereka melakukan pekerjaan-pekerjaan mudah walau bertentangan dengan peraturan.

Jadi, akar masalahnya adalah ketidak mampuan pemerintah menyediakan lapangan kerja dan lemahnya law enforcement. Nah, kalau ingin premanisme lenyap, jaga agar perekonomian berjalan lancar dan hukum berdiri dengan tegak.

Listen to this article

Headline Premanisme
Widi Garibaldi

BERITA LAINNYA

TERSEOK-SEOK TERTINGGAL

TERSEOK-SEOK TERTINGGAL

ADVERTORIAL sang PAHLAWAN

ADVERTORIAL sang PAHLAWAN

Jurnalis Pahlawan Melawan Penjajahan Algoritma

Jurnalis: Pahlawan Melawan Penjajahan Algoritma

SOEHARTO,PAHLAWAN MASIONAL ?

SOEHARTO,PAHLAWAN MASIONAL ?

Presiden Prabowo Saat Menaiki Mobil Maung Pindad

AUMAN sang MAUNG

Bentrok Dua Kubu Manajemen Warnai Konflik Pengelolaan Bandung Zoo

BUKAN SUBSIDER

BERITA TERKINI

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandung Kompol Luthfi Olot Gigantara.

Polresta Bandung Pastikan Rizki Telah Berada di KBRI Kamboja

Ini Tujuan I League Lakukan Kunjungan Kampus

Ini Tujuan I League Lakukan Kunjungan Kampus

Cegah TPPO, Polda Jabar Jalin Sinergitas dengan Imigrasi

Sekretaris Fraksi Partai Nasional Demokrat DPRD Kota Bandung.

Uung Tanuwidjaja: Peran Jurnalis Krusial Jaga Transparansi dan Pembangunan Kota Bandung

Dualisme Kadin Jawa Barat Memanas, Galih Qurbany Desak Kadin Indonesia Ambil Sikap Tegas

Dualisme Kadin Jawa Barat Memanas, Galih Qurbany Desak Kadin Indonesia Ambil Sikap Tegas

DAERAH

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Bupati Garut Pimpin Apel Gabungan dan Serahkan Bantuan Alsintan hingga Asuransi Pertanian

Bupati Garut Pimpin Apel Gabungan dan Serahkan Bantuan Alsintan hingga Asuransi Pertanian

BANDUNG

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberi sambutan dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PP Muhammadiyah dengan Institut Teknologi Bandung, Senin (17/11/2025). (istimewa)

Muhammadiyah: Bandung adalah Kota Besar

Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Gunawan

Andri Gunawan Tegaskan Bandung Tak Boleh Kehilangan Identitas sebagai Kota Toleran

Ilustrasi Kepadatan Lalulintas saat Mudik Lebaran

Uji Coba Traffic Light AI di Bandung Dinilai Belum Menjawab Akar Masalah Kemacetan

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

POPULER
Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

coudflare-down

Cloudflare Down Menyebabkan 30% Situs Website Global Lumpuh

Daftar negara peserta play-off antarbenua Piala Dunia 2026

Resmi! Inilah Daftar Lengkap Peserta Play-off Antarbenua Piala Dunia 2027: Ada “Pembantai” Timnas Indonesia

Istimewa

Selamat Hari Jurnalis Internasional, Para Insan Pers

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar.
Kecamatan Lengkong, Kota Bandung
Jawa Barat 40262

Facebook Instagram YouTube TikTok
KATEGORI
Peristiwa Politik Ekonomi Hukum Daerah Hiburan Edukasi Tekno Sport Opini Indeks
LINKS
Tim Redaksi
Pedoman Media Cyber
Kebijakan Privasi
Tentang Kami
© 2025 KoranMandala.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.