Close Menu
    Senin, 12 Mei 2025 10:07
    YouTube Instagram TikTok Facebook
    Koran MandalaKoran Mandala
    • Home
    • Jabar Istimewa
    • Peristiwa
      • Daerah
      • Opini
      • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
      • Video
    • Politik
      • Majalah Digital
    • Ekonomi
      • Bank BJB
      • PLN
    • Edukasi
    • Hukum
    • Hiburan
    • Tekno
    • Sport
    Koran MandalaKoran Mandala
    Home»Opini

    Keajaiban PPDB Cuci Raport Hingga Pemalsuan Prestasi?

    Minggu, 11 Mei 2025 14:35 WIB
    Facebook Twitter WhatsApp Tumblr Pinterest Copy Link
    Daddy Rohanady, Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat
    Daddy Rohanady, Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat

    Oleh:

    Daddy Rohanady 

    Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat

     

    Jika ada orang yang mengatakan bahwa keajaiban dunia hanya 7, orang itu telah melakukan kebohongan publik. Bantah dia dengan menceritakan beberapa hal berikut ini.

    Hasil seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK 2024 tahap dua baru saja selesai diumumkan pada Senin 5 Juli 2024. Hari ini dan besok, 8-9 Juli adalah waktunya pendaftaran ulang.

    PPDB memang dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama merupakan “jalur zonasi dan afirmasi keluarga ekonomi tidak mampu (KETM)”. Pendaftaran tahap ini pada 3-7 Juni 2024 dan pengumuman hasilnya dilakuan pada 19 Juni 2024.

    PPDB 2024 Kota Bogor Sukses Tanpa Drama, Apresiasi Mengalir dari Komisi IV

    Tahap kedua merupakan “Jalur perpindahan tugas orang tua/anak guru, prestasi nilai rapor, dan prestasi kejuaraan”. Pendaftaran tahap ini pada 24-28 Juni 2024.

    Dengan pengumuman hasil seleksi tahap kedua, maka selesailah pula proses seleksi secara keseluruhan.

    Jika melihat tahapan berikutnya yang diumumkan SMAN 1 dan SMAN 2 Kota Cirebon, misalnya, tinggal sedikit langkah PPDB tahun 2024.

    Berikutnya masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) pada 15-17 Juli 2024. Melihat agenda yang ada, tahun ajaran baru 2024/2025 akan dimulai pada 15 Juli 2024.

    Selesainya PPDB tidak berarti semua lancar-lancar saja. PPDB 2024 ternyata masih meninggalkan banyak masalah.

    Bukan rahasia lagi bahwa banyak titipan “anggota keluarga baru” pada kartu keluarga yang letaknya berdekatan dengan sekolah. Hal itu dilakukan karena pemberlakuan zonasi.

    Hasilnya, ada penumpukan calon siswa akibat “migrasi masal”. Lingkungan seputar sekolah pun seolah-olah berubah menjadi kompleks perumahan para calon peserta didik baru.

    Penumpukan tersebut memang akibat ketatnya penerapan jalur zonasi. Sebenarnya kebijakan jalur zonasi baik-baik saja jika diberlakukan secara fair. Hal itu untuk mempermudah agar calon peserta didik tidak perlu bersekolah di lokasi yang jauh.

    Sayangnya, masih banyak pemikiran tentang “sekolah favorit”. Hasilnya adalah terjadinya “migrasi” ke seputar lokasi sekolah favorit tersebut.

    Mari kita lihat beberapa dugaan kejanggalan Jalur Zonasi.
    Pertama, jarak antara siswa yang satu dengan siswa yang lain ada yang hanya beberapa meter. Lantas, ada yang menyebut dengan sindiran ekstrem: hanya berjarak centi meter.

    Bahkan, ada yang mencurigai adanya beberapa siswa yang berlokasi sama. Inilah yang kemudian dijuluki “kompleks perumahan baru yang dikhususkan bagi calon pendaftar PPDB”.

    Kedua, menggunakan perpindahan kartu keluarga (KK) dengan membuat wali dadakan. Caranya dengan memalsukan surat kuasa pengasuhan.

    Hal itu dikarenakan dalam SOP PPDB 2024 tidak diperkenankan untuk pindah KK saja tanpa berdomisili bersama keluarganya/orang tuanya di alamat domisili sesuai KK terbaru paling lambat 1 tahun sebelumnya.

    Ketiga, asal sekolah berada jauh di luar zona. Bahkan, ada yang berasal dari luar provinsi. Namun, alamat domisilinya berada di sekitaran sekolah tujuan.

    Hal ini bertentangan dengan SOP PPDB Jabar 2024 dan bertentangan dengan akal sehat. Seolah-olah ini menggambarkan bahwa siswa pada saat sekolah SMP-nya setiap hari menggunakan helikopter atau pesawat jet pribadi untuk bersekolah.

    Ada pula siswa dari SMP elite, tetapi ketika masuk ke SMA menggunakan jalur KETM. Di mana logikanya? Mana mungkin siswa dari KETM mampu membayar biaya di sekolah elite?

    Masih ada lagi yang lebih parah. Banyak calon siswa yang diduga melakukan “cuci raport”? Oknumnya diduga kepala sekolah dan Panitia PPDB.

    Isu pun menjadi kian liar. Ada yang diduga nyogok Rp 5 juta sampai Rp 15 juta demi anaknya diterima di sekolah yang dituju.

    Bayangkan, skor ada yang mencapai hampir 500. Tidak aneh jika skor 440 sampai 450 pun tak lolos seleksi. Ini diduga hasil dari nilai raport yang “disulap” menjadi lebih tinggi.

    Bahkan, ada pula kasus lain seperti ramai diberitakan. Ada yang menggunakan sertifikat tingkat internasional atau nasional yang diduga kuat palsu adanya. Belum lagi banyak dugaan adanya oknum sekolah yang “main mata”.

    Semua itu membuktikan bahwa PPDB 2024 masih karut-marut. Tampaknya butuh penyelidikan lebih serius tentang semua itu.

    Sejak SD hingga kuliah, saya selalu mendengar dan membaca berbagai referensi bahwa keajaiban dunia ada 7. Ternyata kini tidak lagi.

    Jadi, selain PPDB, ada berapa keajaiban dunia lagi yang pembaca temukan hingga hari ini?

    Headline jawa barat PPDB
    Sony Fitrah

    Penulis.

    BERITA LAINNYA

    Ilustrasi Perjalanan Seorang Muslim

    Cinta sebagai Inti Agama

    Gubernur Jawa Barat, Dedi MulyadiBerpakaian Serba Putih

    Gubernur Konten

    Direktur Strategic Partnership & International Office Tel-U, Lia Yuldinawati, S.T., M.M., Ph.D

    Lia Yuldinawati: Inspirasi Perempuan Indonesia di Panggung Teknologi Asia

    Gibran Rakabuming Raka

    Mas Gibran, Riwayatmu Ini…

    Rd. Ayu Lasminingrat

    Rd. Ayu Lasminingrat, Perintis Pendidikan Perempuan yang Layak Jadi Pahlawan Nasional

    Ilustrasi Seorang Hakim

    Hakim Itu Juga Manusia

    Add A Comment
    Leave A Reply Cancel Reply

    BERITA TERBARU

    Calvin Verdonk Bawa NEC Hajar Ajax Amsterdam 3-0

    Longsor Cikijing Lanjutan: Jalan Utama Majalengka-Kuningan Ditutup, Alat Berat Dikerahkan

    Waspada Hujan Lebat Waisak: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Nasional

    Dua Laga Tersisa Di Musim Ini, Mateo Kocijan akan Kerahkan Segalanya

    Dani Pedrosa Kritik Tajam Francesco Bagnaia di MotoGP Prancis 2025

    Longsor Cikijing Kembali Lumpuhkan Jalan Nasional, Pengendara Nyaris Tertimbun

    Korupsi Satelit Pertahanan: Rp 300 Miliar Raib, Keamanan Negara Terancam

    Tinggalkan KAS Eupen, Shayne Pattynama Siap Gabung Buriram United?

    Puncak Waisak 2025 di Borobudur: Gali Makna Tri Suci

    Milad Pesantren Husnul Khotimah Ke-31: Sinergi Pesantren-Pemda Majukan Kuningan

    LIHAT SELENGKAPNYA

    PT MANDALA DIGITAL MEDIA
    Jl. Waluh No 12, Malabar,
    Kecamatan Lengkong,
    Kota Bandung, Indonesia

    bisniskoranmandala@gmail.com

    KANAL BERITA

    • Peristiwa
    • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
    • Edukasi
    • Tekno
    • Sport
    • Hiburan
    • Opini
    • Indeks

    MANDALA MEDIA NETWORK

    • Kuningan
    • Garut
    • Karawang
    • Bogor
    • Sukabumi
    • Tasikmalaya
    • Ciamis
    • OtoTeknoPlus

    LINK HALAMAN

    • Tim Redaksi
    • Pedoman Media Cyber
    • Kebijakan Privasi
    • Tentang Kami

    SOSIAL MEDIA

    YouTube Facebook Instagram TikTok

    Copyright @2025 KoranMandala.com
    All right reserved

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.