Close Menu
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Facebook Instagram YouTube TikTok
Kamis, 20 November 2025 0:49
YouTube Instagram TikTok Facebook
Koran MandalaKoran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
    • Daerah
    • Nasional
    • Video
    • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
  • Politik
    • Majalah Digital
  • Ekonomi
    • PLN
    • Bank BJB
  • Hukum
  • Edukasi
  • Liputan Khusus
  • Sport
    • Otomotif
  • Tekno
    • Game
  • Hiburan
    • Wisata
    • Ragam
  • Opini
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Home»Opini»Sistem Zonasi: Apakah Dilanjutkan atau Dihentikan?

Sistem Zonasi: Apakah Dilanjutkan atau Dihentikan?

Opini Sabtu, 23 November 2024 5:09 WIB
Twitter Tumblr Facebook WhatsApp
Sistem Zonasi: Apakah Dilanjutkan atau Dihentikan
Sistem Zonasi: Apakah Dilanjutkan atau Dihentikan

Oleh: Dimas Yogaswara Saputra
Mahasiswa Sastra Inggris dari Universitas Islam Sunan Gunung Djati Bandung

 

Pendidikan merupakan aspek penting bagi manusia. Sebagaimana kita ketahui, pendidikan menuntut kita mencari ilmu hingga ke berbagai belahan dunia. Di Indonesia, terdapat banyak sekolah dan perguruan tinggi yang tersebar di seluruh provinsi. Hal ini menjadi bukti bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam kehidupan kita. Terlebih, kebijakan pendidikan berfungsi sebagai pendorong untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Salah satu kebijakan pendidikan yang diterapkan di Indonesia adalah sistem zonasi. Kebijakan ini mengatur penerimaan siswa baru di sekolah negeri berdasarkan pembagian wilayah atau zona geografis. Tujuannya adalah untuk pemerataan akses dan kualitas pendidikan, serta menghilangkan diskriminasi antarsekolah. Selain itu, sistem zonasi bertujuan menghapus paradigma bahwa hanya “anak-anak terbaik” yang dapat bersekolah di “sekolah terbaik” yang sering kali lokasinya jauh dari tempat tinggal mereka. Dengan demikian, sistem ini diharapkan dapat mengurangi ketimpangan antara sekolah yang dianggap favorit dan yang tidak.

Pada tahun 2018, Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan saat itu, mencetuskan sistem zonasi di Indonesia. Ia menyatakan, “Target kita bukan hanya pemerataan akses pada layanan pendidikan saja, tetapi juga pemerataan kualitas pendidikan,” dalam kegiatan Sosialisasi Peraturan/Kebijakan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta. Sistem zonasi ini diharapkan dapat mewujudkan pemerataan dan distribusi pendidikan di berbagai wilayah.

Efek Ekor Jas

Kemudian, pada tahun 2019, saat Nadiem Makarim menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, ia memutuskan untuk melanjutkan kebijakan ini. Nadiem menyebutkan, “Jadi ada berbagai macam kebijakan yang sebelumnya ada, yang kita dorong, yang kita lanjutkan, dan itu bukan masalah.” Menurutnya, kebijakan zonasi penting untuk dilanjutkan dan ia berkomitmen melaksanakannya.

Sistem zonasi diharapkan dapat mendorong pemerataan kualitas pendidikan tanpa adanya label “sekolah favorit.” Selain itu, kebijakan ini memberikan peluang bagi sekolah-sekolah untuk berkembang lebih baik dan mampu bersaing dengan sekolah berakreditasi unggul. Orang tua pun dapat menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah yang dekat dengan tempat tinggal, dengan hak atas pendidikan yang setara.

Namun, setiap kebijakan tentu memiliki tantangan. Sistem zonasi terinspirasi dari Finlandia, yang berhasil menerapkannya dengan dukungan infrastruktur pendidikan yang memadai. Di Indonesia, tantangan utama adalah kurangnya infrastruktur pendukung. Dilansir dari kanal YouTube Ferry Irwandi, “Sistem zonasi di Indonesia mengikuti kebijakan Finlandia, tetapi infrastruktur belum memadai. Salah satu contohnya adalah di Kota Malang, terdapat delapan SMA Negeri dalam satu kecamatan, sedangkan di kecamatan lain hanya ada dua. Anak dari luar kecamatan tersebut hanya memiliki pilihan SMK Negeri.”

Selain itu, ditemukan kasus kecurangan seperti pemalsuan Kartu Keluarga (KK). Dilansir dari CahayaBorneo.com dan Kompas, ratusan warga Kecamatan Bogor Timur memprotes SMAN 3 Kota Bogor terkait kecurangan sistem PPDB. Perwakilan pengunjuk rasa, Atty Somaddikarya, menyatakan, “Ada orang tua murid yang berjarak 400 meter dari sekolah tetapi anaknya ditolak masuk. Sementara itu, ada siswa dari tempat jauh yang diterima karena menumpang KK.”

Kepala Sekolah SMAN 3 Kota Bogor, Dewi Suhartini, menanggapi hal ini dengan menyebutkan bahwa pihak sekolah hanya menerima data yang tercantum dalam aplikasi PPDB. Oleh karena itu, diperlukan kajian mendalam untuk mengevaluasi efisiensi sistem zonasi di Indonesia.

Wakil Presiden Indonesia ke-8, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan, “Sistem zonasi perlu dikaji lebih lanjut apakah layak diteruskan atau tidak. Saya percaya Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah sekarang, Prof. Dr. Abdul Muti, M.Ed., akan mempertimbangkan hal ini.” Gibran menambahkan bahwa zonasi adalah program yang baik, tetapi mungkin belum bisa diterapkan di seluruh wilayah Indonesia.

Prof. Dr. Abdul Mu’ti, dalam wawancara dengan Kompas TV, menyebutkan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah masih melakukan pengkajian dan meminta masukan dari berbagai pihak untuk mencari formula yang tepat. Hasil pengkajian ini diharapkan dapat diimplementasikan pada tahun pembelajaran baru.

Polemik sistem zonasi terus berlanjut karena adanya kelebihan dan kekurangan. Pengkajian lebih mendalam sangat diperlukan agar kebijakan ini dapat berjalan efektif. Para pembuat kebijakan tentu berupaya memberikan yang terbaik demi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Listen to this article

Abdul Muti
Dimas Yogaswara Saputra

BERITA LAINNYA

TERSEOK-SEOK TERTINGGAL

TERSEOK-SEOK TERTINGGAL

ADVERTORIAL sang PAHLAWAN

ADVERTORIAL sang PAHLAWAN

Jurnalis Pahlawan Melawan Penjajahan Algoritma

Jurnalis: Pahlawan Melawan Penjajahan Algoritma

SOEHARTO,PAHLAWAN MASIONAL ?

SOEHARTO,PAHLAWAN MASIONAL ?

Presiden Prabowo Saat Menaiki Mobil Maung Pindad

AUMAN sang MAUNG

Bentrok Dua Kubu Manajemen Warnai Konflik Pengelolaan Bandung Zoo

BUKAN SUBSIDER

BERITA TERKINI

Mahasiswa HMI Dakwah Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Mahasiswa HMI Unisba Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

178 pendaki terjebak di Gunung Semeru pasca erupsi

Darurat di Semeru: 178 Pendaki Terperangkap di Ranu Kumbolo Usai Erupsi

KDM Maksimalkan Peran Kader PKK dan Aparat Desa Atasi Stunting

KDM Maksimalkan Peran Kader PKK dan Aparat Desa Atasi Stunting

"Ketika Mangga Menjadi Doa: Perjalanan Panjang Bu Jumidah Membesarkan Harapan

Ketika Mangga Menjadi Doa: Perjalanan Panjang Bu Jumidah Membesarkan Harapan

Persib Bandung Pastikan 19 Ribu Tiket Telah Terjual Dari 25 Ribu Kuota Tersedia

Persib Bandung Pastikan 19 Ribu Tiket Telah Terjual, Dari 25 Ribu Kuota yang Disediakan

DAERAH

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

BANDUNG

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberi sambutan dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PP Muhammadiyah dengan Institut Teknologi Bandung, Senin (17/11/2025). (istimewa)

Muhammadiyah: Bandung adalah Kota Besar

Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Gunawan

Andri Gunawan Tegaskan Bandung Tak Boleh Kehilangan Identitas sebagai Kota Toleran

Ilustrasi Kepadatan Lalulintas saat Mudik Lebaran

Uji Coba Traffic Light AI di Bandung Dinilai Belum Menjawab Akar Masalah Kemacetan

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

POPULER
178 pendaki terjebak di Gunung Semeru pasca erupsi

Darurat di Semeru: 178 Pendaki Terperangkap di Ranu Kumbolo Usai Erupsi

Ini Tujuan I League Lakukan Kunjungan Kampus

Ini Tujuan I League Lakukan Kunjungan Kampus

Polda Jawa Barat berhasil memulangkan Reni Rahmawati (23), perempuan asal Kecamatan Cisaat, Sukabumi, yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di China.

Polda Jabar Pulangkan Korban TPPO ke Tanah Air

Petugas sedang meneliti Sebuah Batu Bersimbol di perkampungan padat penduduk Cihampelas Kota Bandung

Barisan Simbol Aneh di Batu Tua Cihampelas, Prasasti Warisan Leluhur atau Tipuan?

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar.
Kecamatan Lengkong, Kota Bandung
Jawa Barat 40262

Facebook Instagram YouTube TikTok
KATEGORI
Peristiwa Politik Ekonomi Hukum Daerah Hiburan Edukasi Tekno Sport Opini Indeks
LINKS
Tim Redaksi
Pedoman Media Cyber
Kebijakan Privasi
Tentang Kami
© 2025 KoranMandala.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.