KORANMANDALA.COM – Bandung yang menjadi tuan rumah Resepsi Milad ke-113 Muhammadiyah merupakan kota besar, di mana para tokoh nasional dan gagasan untuk kebangsaan tumbuh memberi arti bagi masa depan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PP Muhammadiyah dengan Institut Teknologi Bandung, Senin (17/11/2025).
Acara yang digelar di Universitas Muhammadiyah Bandung ini menjadi satu rangkaian dengan agenda tahunan Resepsi Milad 113, dan Konsolidasi Nasional Muhammadiyah.
Muhammadiyah Fest 2025 Dorong Budaya Literasi Sejak Usia Dini
Haedar mengapresiasi UMB sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah yang umurnya masih mudah, tapi berkembang pesat mengejar para pendahulunya.
“Itu tentu memberikan spirit untuk cepat bangkit di kota besar, kota tempat para tokoh menempa diri untuk menjadi tokoh nasional, termasuk Sukarno,” katanya.
Sambutan singkat ini dimanfaatkan Haedar untuk mengungkap sejarah singkat Presiden Sukarno muda. Bung Karno merupakan mahasiswa ITB atau yang saat itu masih bernama de Technische Hoogeschool te Bandoeng.
“Di Bandung kan bukan sekadar menjadi mahasiswa ITB, Sukarno juga dipenjara di sini dan pidato yang terkenal kan Indonesia Menggugat itu juga di kota ini,” katanya.
Indonesia Menggugat merupakan pidato yang disampaikan Presiden Sukarno pada 1930 di hadapan pengadilan kolonial Belanda (Landraad te Bandung). Pidato ini merupakan bentuk perlawanan intelektual kepada imperialisme dan kolonialisme masa itu.
