KORANMANDALA.COM – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Hari Kesehatan Nasional ke-61 menjadi momentum memperkuat komitmen transformasi kesehatan. Salah satu langkahnya adalah dengan mengadakan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan.
Menurutnya, dari sekitar 280 juta penduduk Indonesia, sebagian besar atau lebih dari 240 juta orang berada dalam kondisi sehat. Sisanya, sekitar 20 hingga 30 juta orang, mengidap berbagai jenis penyakit yang memerlukan penanganan medis.
“Kita hanya ngobatin yang sakit, yang 20-30 juta, tapi kita lupa yang 250 juta-260 juta, sehat itu. Harus dijaga jangan sampai sakit,” ujarnya di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (12/11/2025).
Ia menekankan pentingnya menjaga kesehatan melalui kebiasaan sederhana dan konsisten dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, kunci utama hidup sehat adalah menjaga pola makan, tidur cukup, rutin berolahraga, dan berpikir positif.
“Hidup sehat itu mudah, asal mau disiplin menjaga kebiasaan. Jangan sampai tubuh menumpuk lemak hingga menyebabkan obesitas,” katanya.
Ia mengingatkan gaya hidup modern sering membuat masyarakat kurang bergerak. Hal ini menyebabkan meningkatnya risiko obesitas terutama pada kelompok usia produktif.
“Ternyata banyak yang dewasa-dewasa tuh usia-usia produktif males gerak dan terjadi obesitas. Jadi harus rutin, setahun sekali lah, kalo misalnya 1-2 kali dicek kesehatannya,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyoroti pentingnya deteksi dini penyakit melalui pemeriksaan kesehatan rutin. Dia mengungkap, banyak masyarakat merasa sehat padahal mengidap penyakit tertentu tanpa disadari.
“Karena kalau pasien itu banyak yang tidak mempunyai keluhan. Tetapi sebenarnya dia mempunyai penyakit tertentu,” tuturnya.
Ia mencontohkan beberapa penyakit yang sering tidak menunjukkan gejala awal, seperti hipertensi dan diabetes. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan secara berkala penting dilakukan meski seseorang tampak sehat.
Ia menerangkan, dengan deteksi dini, penyakit bisa ditangani lebih cepat sebelum menimbulkan komplikasi serius. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah menekan angka kematian akibat penyakit tidak menular.






