Close Menu
Koran Mandala
    Minggu, 28 September 2025 9:32
    YouTube Instagram TikTok Facebook
    Koran MandalaKoran Mandala
    • Home
    • Peristiwa
      • Daerah
      • Video
      • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
    • Politik
      • Majalah Digital
    • Ekonomi
      • PLN
      • Bank BJB
    • Hukum
      • Edukasi
    • Hiburan
      • Wisata
    • Sport
      • Otomotif
    • Tekno
    • Opini
    Koran Mandala

    Home»Hukum»Rasisme dan Diskriminasi Terhadap Orang Asli Papua di Indonesia

    Rasisme dan Diskriminasi Terhadap Orang Asli Papua di Indonesia

    Hukum Sabtu, 21 September 2024 12:28 WIB
    WhatsApp Facebook Twitter Tumblr
    Rasisme dan Diskriminasi Terhadap Orang Asli Papua di Indonesia
    Rasisme dan Diskriminasi Terhadap Orang Asli Papua di Indonesia

    KoranMandala.com -Kasus rasisme dan diskriminasi terhadap orang asli Papua di Indonesia masih menjadi isu yang memprihatinkan. Meskipun pemerintah telah mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa diskriminasi berbasis rasial masih sering terjadi. Orang asli Papua sering kali menjadi korban perlakuan tidak adil di berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, layanan kesehatan, dan akses terhadap pekerjaan yang layak.

    Tantangan yang Dihadapi Orang Asli Papua

    Masyarakat Papua sering mengalami diskriminasi dalam bentuk stereotip negatif, perlakuan tidak manusiawi, dan tindakan diskriminatif dari aparat negara maupun masyarakat umum. Di bidang pendidikan, akses yang terbatas ke fasilitas pendidikan yang memadai membuat banyak anak-anak Papua kesulitan untuk mengakses pendidikan berkualitas. Hal ini berdampak pada rendahnya tingkat partisipasi pendidikan di kalangan orang asli Papua, yang pada akhirnya mempengaruhi kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

    Bentuk Diskriminasi yang Dihadapi

    Rasisme terhadap orang asli Papua sering kali bersifat sistematis dan melekat dalam institusi-institusi negara. Salah satu bentuk paling nyata dari diskriminasi ini adalah perlakuan berbeda yang mereka terima dari aparat penegak hukum. Orang asli Papua lebih sering menjadi sasaran tindakan represif dibandingkan warga non-Papua. Selain itu, dalam bidang ekonomi, orang asli Papua sering kali mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang setara dengan warga dari daerah lain. Hal ini disebabkan oleh stigma dan prasangka yang melekat pada masyarakat Papua.

    Upaya Perbaikan dan Harapan Masa Depan

    Meskipun berbagai langkah telah diambil untuk memperbaiki kondisi masyarakat Papua, termasuk kebijakan otonomi khusus yang diharapkan dapat memberikan lebih banyak kesempatan bagi orang asli Papua, hasil yang diharapkan belum sepenuhnya tercapai. Diperlukan pendekatan yang lebih inklusif dan partisipatif dalam menangani masalah rasisme dan diskriminasi ini. Pemerintah harus lebih tegas dalam menindak pelaku diskriminasi dan memperkuat kebijakan yang mendukung kesejahteraan masyarakat Papua.

    Kesimpulannya, untuk mengatasi rasisme dan diskriminasi terhadap orang asli Papua, diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak. Pemerintah, masyarakat, dan berbagai elemen lainnya harus bekerja sama untuk menciptakan Indonesia yang lebih adil dan inklusif. Hanya dengan begitu, orang asli Papua bisa hidup dalam lingkungan yang bebas dari diskriminasi dan mendapatkan hak-hak mereka secara penuh.

    Listen to this article

    Indonesia Papua
    Claudiarga Immanuel Setra

    Penulis.

    BERITA LAINNYA

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, saat memberikan keterangan pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (26/9/2025). (istimewa)

    Kapolri Pastikan Bakal Usut Tuntas Kasus Keracunan MBG

    Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko (istimewa)

    Polri Lakukan Mutasi, Irjen Ramdani Hidayat Jabat Dankor Brimob

    Siswa dan alumni SMK Pasundan 2 Kota Bandung menggelar aksi di depan sekolah mereka di Jalan Pelita Raya, Kecamatan Andir, Rabu (24/9/2025). (istimewa)

    Polrestabes Bandung Dalami Laporan Dugaan Pelecehan di SMK Pasundan 2

    Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Polri menggelar konferensi pers pembobolan rekening bank dormant di Gedung Bareskrim Polri, Kamis (25/9/2025). (istimewa)

    Polri Bongkar Kasus Pembobolan Rekening Dormant, Kerugian Tembus Rp 204 Miliar

    Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komjen Syahardiantono saat dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (24/9/2025). (istimewa)

    Polri Amankan 959 Tersangka Kerusuhan, 200 Lebih diantaranya Anak-anak

    ilustrasi tindak pidana perdagangan orang. (istimewa)

    Jadi Korban TPPO, Perempuan Asal Sukabumi Alami Kekerasan Seksual

    BERITA TERKINI

    Marc Marquez berpeluang raih gelar juara dunia MotoGP 2025 di Jepang

    MotoGP Jepang 2025: Marc Marquez Bisa Juara Hari Ini di Motegi!

    Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak dalam jumpa pers pasca laga di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (27/9/2025). (persib.co.id)

    Takluk dari Persita, Bojan Hodak Tak Bisa Tutupi Rasa Kecewanya

    Polres Ciamis berhasil meringkus seorang pelaku pencurian kendaraan bermotor yang bermodus pura-pura menawar barang.

    Pura-pura Menawar, Pelaku Gondol Sepeda Motor

    Polsek Soreang berhasil meringkus pelaku jambret yang meresahkan warga di wilayah Kutawaringin dan Soreang.

    Polisi Bekuk Jambret yang Resahkan Warga Soreang

    Emil Audero alami cedera

    Krisis Kiper Timnas Indonesia: Emil Audero Tiba-Tiba Cedera Jelang Laga Penting

    DAERAH

    Fraksi PKB saat rapat dengan pemkab Purwakarta soal UU Pondok Pesantren.

    Fraksi PKB DPRD Purwakarta Ingatkan Pemkab Jalankan Amanat UU Pesantren

    Ayah Tiri di Kuningan Perkosa Anak hingga Hamil, Terancam 20 Tahun Penjara

    Ayah Tiri di Kuningan Perkosa Anak hingga Hamil, Terancam 20 Tahun Penjara

    Pemkab Karawang Luncurkan BOPF Rp15 Miliar untuk DTA, Komitmen Perkuat Pendidikan Keagamaan

    Pemkab Karawang Luncurkan BOPF Rp15 Miliar untuk DTA, Komitmen Perkuat Pendidikan Keagamaan

    Petugas kepolisian memeriksa K (47), warga Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Garut, pelaku pencurian dengan kekerasan.

    Matikan Listrik Rumah, Pelaku Gasak Puluhan Gram Emas

    BANDUNG

    lipsus kemacetan parah di bandung bukti buruknya manajemen transportasi

    LIPUTAN KHUSUS: Kemacetan Parah di Bandung, Bukti Buruknya Manajemen Transportasi

    Ilustrasi Penemuan Mayat Bayi

    Geger! Warga Cibaduyut Temukan Jenazah Pria Membiru di Aliran Sungai

    Lipsus : Pemkot Bandung Gagal Kendalikan Kemacetan, Jalan Tak Lagi Mampu Tampung Ledakan Kendaraan

    Lipsus : Pemkot Bandung Gagal Kendalikan Kemacetan, Jalan Tak Lagi Mampu Tampung Ledakan Kendaraan

    Menjadi Tim Terbanyak Sumbang Pemain, Persib Kirim 4 Pemain ke Timnas Indonesia

    Menjadi Tim Terbanyak Sumbang Pemain, Persib Kirim 4 Punggawa ke Timnas Indonesia

    TERPOPULER

    Alumni SMPN 1 Garut Gelar Milad Perdana, Ratusan Alumni Hadir

    Krisis Kiper Timnas Indonesia: Emil Audero Tiba-Tiba Cedera Jelang Laga Penting

    Kode Redeem FF Terbaru Hari Ini, 27 September 2025: Booyah Pass, Skin Diamond Tanpa Top-Up!

    Pura-pura Menawar, Pelaku Gondol Sepeda Motor

    Prakiraan Cuaca Bandung 28 September 2025: Potensi Hujan Ringan


    PT MANDALA DIGITAL MEDIA
    Jl. Waluh No 12, Malabar.
    Kecamatan Lengkong, Kota Bandung
    Jawa Barat 40262

    Facebook Instagram YouTube TikTok
    KATEGORI
    Peristiwa Politik Ekonomi Hukum Daerah Hiburan Edukasi Tekno Sport Opini Indeks
    LINKS
    Tim Redaksi
    Pedoman Media Cyber
    Kebijakan Privasi
    © 2025 KoranMandala.com

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.