Koran Mandala – Keluarga mendiang Lusi Pebiani (24), korban pembunuhan di Desa Lemahmulya, Kecamatan Majalaya, membantah tuduhan perselingkuhan yang diduga menjadi motif suaminya, Bagus Setiyojati (26), nekat menghabisi nyawa istrinya sendiri. Mereka menyebut tindakan pelaku lebih disebabkan oleh rasa cemburu buta yang tak berdasar.
“Saya yakin tidak (ada perselingkuhan). Waktu ditanya, katanya hanya berdasarkan perasaan saja. Lusi pun saat itu membantah. Saya kira ini cuma salah paham karena cemburu buta,” ujar Ahmad Jaelani (38), paman korban, saat ditemui di rumah orang tua Lusi di Kelurahan Adiarsa Barat, Kecamatan Karawang Barat, Jumat (13/6/2025).
Ahmad menyatakan, selama tiga tahun tinggal satu perumahan, ia mengenal Lusi sebagai sosok yang jarang keluar rumah.
David Da Silva Resmi Tinggalkan Persib Bandung
Aktivitasnya sehari-hari hanya berkutat di dalam rumah, kecuali saat membeli sayuran atau sesekali datang bermain ke rumah Ahmad bersama anaknya.
“Lusi orangnya di rumah terus, apalagi punya bayi. Keluar rumah paling beli sayur, atau pas bayinya ikut istri saya main ke rumah,” ucap Ahmad.
Ahmad juga mengungkapkan bahwa Lusi sangat menjaga keutuhan rumah tangganya. Bahkan, meskipun diduga mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Lusi tak pernah bercerita kepada siapapun.
“Tahunya itu pun enggak sengaja. Ada sepupunya main ke rumah, lihat ada memar di tubuhnya. Ke kakeknya yang mengurus sejak kecil pun enggak pernah cerita,” katanya.
Hal senada disampaikan oleh Endi Juanedi (70), kakek korban. Ia menegaskan bahwa cucunya dikenal sebagai pribadi yang baik dan tertutup soal urusan rumah tangga.
PT KAI Diduga Salahgunakan Dana PMN, BPK Ungkap Kerugian Negara Ratusan Miliar
“Saya kenal banget Lusi, saya urus dari kecil sampai dia menikah. Tapi soal masalah rumah tangga, dia enggak pernah cerita,” ungkap Endi.






