Koran Mandala – Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) menunjukkan keseriusannya dalam memberantas premanisme lewat Operasi Pekat II Lodaya 2025. Dalam operasi yang digelar sejak 1 hingga 10 Mei ini, sebanyak 36 dari 44 target pelaku premanisme berhasil diamankan. Selain itu, 109 orang pelaku non-target turut ditangkap karena mengganggu ketertiban umum.
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan menyampaikan, penindakan tersebut merupakan bagian dari komitmen negara untuk menciptakan rasa aman dan nyaman di tengah masyarakat.
“Dari total 44 target, 36 berhasil diungkap atau sekitar 81,82 persen. Kami juga menangani 99 kasus premanisme yang tersebar di berbagai lokasi rawan, seperti pasar tradisional, terminal, proyek pembangunan, kawasan hiburan malam, hingga area sengketa tanah,” ujar Rudi, Jumat 9 Mei 2025.
Ribuan Botol Miras Hasil Operasi Pekat Polresta Cirebon Dimusnahkan
Dari operasi tersebut, petugas menyita berbagai barang bukti, termasuk 42 senjata tajam, satu airsoft gun, 15 sepeda motor, empat mobil, delapan ponsel, 46 dokumen, serta uang tunai sebesar Rp1.320.500.
Sebanyak 935 personel dilibatkan dalam operasi ini, terdiri dari 185 personel Polda dan 750 personel dari jajaran Polres. Operasi ini juga didukung kegiatan intelijen dan pembinaan masyarakat.
“Selain penindakan, kami juga mendorong pencegahan dan edukasi masyarakat. Bahkan, premanisme digital pun kami sasar,” tegas Rudi.
Selama pelaksanaan operasi, Ditreskrimum Polda Jabar dan jajaran mengungkap berbagai kasus pemerasan dan pungli, seperti di Pasar Caringin Bandung, Pasar Ramadan Ciamis, hingga kawasan industri Smartpolitan Subang. Para pelaku melakukan pungutan liar, penjualan paksa, hingga penganiayaan.
Dalam peringatan Hari Buruh (Mayday) di Taman Dago, Bandung, polisi mengamankan mahasiswa yang membawa senjata tajam dan tongkat pemukul, serta menangkap tiga pelaku perusakan mobil patroli Polsek Kiaracondong.
“Patroli dan pengawasan akan terus kami tingkatkan, terutama di titik-titik rawan. Kami juga membuka ruang komunikasi agar masyarakat tak ragu melapor,” pungkas Rudi.
Polda Jabar menargetkan operasi ini mampu menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif serta mendukung pertumbuhan investasi di wilayah Jawa Barat.