KoranMandala.com –Dunia musik Indonesia kembali kehilangan sosok pentingnya. Raden Darmawan Dajat Hardjakusumah, atau yang lebih akrab disapa Acil Bimbo, wafat pada Senin (1/9/2025) pukul 22.22 WIB dalam usia 82 tahun.
Kabar duka itu pertama kali disampaikan oleh cucunya, aktris dan mantan personel JKT48, Adhisty Zara, melalui akun Instagram pribadinya. Dalam unggahan bernuansa hitam putih, Zara menuliskan, “Innalillahi wa inna ilaihi roojiuun. Darmawan Kusumawardhana Hardjakusumah, pada hari Senin 1 Sept 2025 jam 22.13. Mohon dibukakan pintu maaf untuk almarhum.”
Zara juga membagikan potret kebersamaannya dengan sang kakek disertai pesan penuh haru. “Kiyang udah gak sakit lagi,” tulis Zara, disusul ucapan perpisahan terakhirnya: “Pipu sayang kiyang, selamat jalan aki sayang.”
Bagian dari Sejarah Musik Indonesia
Sebagai salah satu personel Bimbo, Acil dikenal luas lewat suara khasnya dan kiprah grup musik asal Bandung tersebut. Bimbo, yang digawangi oleh Sam, Acil, dan Jaka, merupakan salah satu kelompok musik paling berpengaruh di Indonesia, khususnya lewat lagu-lagu bertema religi, kritik sosial, dan cinta.
Sejak era 1970-an, Bimbo telah menorehkan karya abadi yang tak lekang oleh waktu. Beberapa lagu ciptaan mereka yang melekat di ingatan publik antara lain:
-
“Tuhan”
-
“Rindu Rasul”
-
“Ada Anak Bertanya pada Bapaknya”
-
“Puasa”
-
“Sajadah Panjang” (syair karya Taufiq Ismail)
-
“Balada Seorang Biduan”
-
“Syair Kehidupan”
-
“Melati dari Jayagiri”
Lagu-lagu itu tidak hanya populer, tetapi juga menjadi ikon musik religi Indonesia yang kerap diputar setiap bulan Ramadan.
Di luar panggung, Acil dikenal sebagai sosok yang sederhana dan hangat. Ia menikah dengan Ernawati dan dikaruniai empat anak serta sejumlah cucu, termasuk Hasyakyla Utami dan Adhisty Zara yang sempat meniti karier di dunia hiburan.
Kepergian Acil Bimbo menambah daftar panjang musisi legendaris Indonesia yang berpulang. Namun, warisan musiknya akan terus hidup dan menjadi bagian penting dalam perjalanan sejarah musik tanah air.
