KORANMANDALA.COM – Yasir bin Amir adalah seorang salah satu sahabat Nabi Muhammad Rasulullah SAW yang merupakan seorang suami dari Sumayyah binti Khayyat.
Perjuangan hidup Yasir dan keluarga dalam memeluk agama Islam sungguh mengharukan.
Dilansir Koran Mandala dari buku Self Healing With Quran karya Ummu Kalsum IQT, berikut adalah kisah perjuangan Yasir dan keluarga dalam memeluk Agama Islam.
Perjuangan Yasir ini dimulai ketika mereka sekeluarga meninggalkan pekerjaannya sebagai seorang pengembala kambing di Kota Mekkah.
Mereka berharap dengan meninggalkan rumah lama dan menuju rumah baru, akan mendapatkan istri untuk anak mereka yaitu Amar. Namun bukannya mendapatkan calon istri tapi mereka justru mendapat kesengsaraan.
Pada saat itu aturan kota Mekkah menyebutkan bahwasanya para pendatang baru tidak berhak atas apa-apa kecuali mereka mendapatkan perlindungan dari Bani yang berkuasa.
Dengan demikian, Yasir sekeluarga bekerja sebagai budak bagi siapa saja yang bisa memberikannya uang untuk menyambung hidup mereka.
Pekerjaan keluarga Yasir setiap harinya yaitu memasak, bersih-bersih, mengurus hewan ternak ataupun ikut membangun rumah-rumah orang kaya. Hal ini dilakukan agar keluarga kecil mereka bisa tetap hidup.
Disaat mereka susah payah untuk mendapatkan uang, tanpa disangka uang tersebut dicuri oleh majikannya sendiri. Tak hanya mencuri uang Yasir dan keluarga, mereka bahkan memukulinya, menghardiknya dan pernah tidak memberi upah.
Tibalah suatu hari di mana Sumayyah istri Yasir berpapasan dengan Rasulullah. Namun pada saat itu Sumayyah diperintahkan oleh penduduk kota Mekah agar tidak berbicara dengan Nabi Muhammad Rasulullah SAW.
Bahkan, pada saat itu penduduk akan Mekah menyebutkan bahwa Nabi Muhammad itu adalah seorang tukang sihir dan juga orang gila yang sangat berbahaya.
Hingga pada suatu hari, keluarga Yasir benar-benar berada dalam kemelaratan mereka tidak punya uang untuk membeli makanan.
Ketika sedang dalam perjalanan keluarga Yasir tersebut bertemu dengan seorang wanita mulia yang diketahui bernama Khadijah binti Khuwalid, keluarga Yasir pun diajak oleh Khadijah untuk ke rumahnya.
Wanita bernama Khadijah itu adalah seorang istri Nabi Muhammad yang menolong keluarga Yasir dengan membawa ke rumahnya. Ia menggantikan pakaian serta menyediakan makanan dan memberikan tempat untuk mereka tinggal.
Setelah itu, bertemulah keluarga Yasir bersama Rasulullah SAW. Terdengar tutur kata yang sopan dari sang Nabi, terlihat pancaran hidayah dan sinaran iman yang begitu mudah mengetuk hati keluarga Yasir. Hingga pada saat itu, keluarga Yasir pun menjadi seorang muslim dan muslimah.
Kabar keluarga Yasir yang memeluk agama Islam pun terdengar oleh telinga Abu Jahal. Lelaki bernama Abu Jahal adalah selaku pemuka Mekkah yang menjadi musuh Islam paling keji sehingga pada saat Abu Jahal menemui keluarga Yasir, ketiganya diseret menuju bukit kemudian diikat pada sebuah batang pohon dan mereka disiksa secara keji. Hal ini bertujuan agar keluarga Yasir meninggalkan iman dan Islam.
Yasir pun merasa tidak kuat atas siksaan yang diberikan oleh Abu Jahal, hingga akhirnya ia pingsan dan ia tidak sempat melihat detik-detik kepergian istrinya.
Kemudian, Abu Jahal terus membujuk Sumayyah untuk meninggalkan Islam dan kembali kepada agama jahiliyah.
Namun, dengan keteguhan Iman di dada sumayyah tetap berpegang teguh pada iman dan Islam, Abu Jahal pun sangat kesal hingga akhirnya ia menghunus perut wanita mulia karena Islam itu sampai keadaan Sumayyah meninggal dunia.
Sumayyah menghembuskan nafas terakhir dengan cara yang sangat tragis karena ia dibunuh oleh Abu Jahal. Kemudian, Amar anaknya Yasir pun tak bisa menolong apa-apa ia hanya mampu menyaksikan kepergian sang ibu yang dibunuh oleh Abu Jahal.
وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُّقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَا تٌ ۗ بَلْ اَحْيَآءٌ وَّلٰـكِنْ لَّا تَشْعُرُوْنَ
“Dan janganlah kamu mengatakan orang-orang yang terbunuh di jalan Allah (mereka) telah mati. Sebenarnya (mereka) hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 154)
Keluarga Yasir memilih mati di dunia untuk hidup selama-lamanya di surganya Allah SWT.
Demikianlah ulasan mengenai kisah harun perjuangan keluarga Yasir binti Amir dalam memeluk agama Islam. Semoga bermanfaat. (*)