Rekomendasi 10 Lagu Religi Enak Didengar Selama Puasa, Bisa Tingkatkan Iman di Bulan Ramadhan

Dalam suasana yang penuh kebahagiaan ini, terdapat sejumlah lagu religi yang sangat banyak didengarkan.

Hadirkan momen Ramadhan yang istimewa dengan meningkatkan ibadah dan mengingat Allah SWT. Selain itu, kamu juga dapat mengisi waktu dengan mendengarkan lagu religi.

Keistimewaan bulan puasa semakin terasa dengan seringnya lagu-lagu itu diputar. Salah satu yang terkenal diantaranya “Ramadhan Tiba” serta masih banyak lagu lainnya yang layak didengarkan.

Mari kita lihat kumpulan lagu Ramadhan terbaik yang dapat kamu nikmati dalam berbagai acara selama bulan puasa seperti dirangkum Koran Mandala :

1. Ramadhan Tiba – Opick

Sebagai salah satu lagu paling ikonik sepanjang masa, lagu terbaik yang pertama adalah “Ramadhan Tiba” dari Opick. Dirilis pertama kali pada tahun 2008, lagu ini selalu menjadi favorit saat bulan puasa dan telah mencapai lebih dari 15 juta pemutaran di Spotify.

Lirik lagu “Ramadhan Tiba” menggambarkan kegembiraan dan kebahagiaan seseorang dalam menyambut bulan suci ini. Lagu ini juga menyampaikan pesan dakwah tentang makna puasa, yaitu menahan diri dari segala godaan, karena amal baik yang dilakukan selama bulan ini akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Selanjutnya, lagu Ramadhan yang tak kalah ikonik adalah “Ya Thoybah” yang dinyanyikan oleh Haddad Alwi dan Sulis. Pertama kali dirilis pada tahun 2015, “Ya Thoybah” telah menjadi salah satu lagu religi paling populer dengan lebih dari 2 juta pemutaran di Spotify.

“Ya Thoybah” merupakan sholawat yang berisi pujian kepada Rasulullah SAW, sahabat, keluarga, dan keturunannya. Sholawat ini juga mengekspresikan kerinduan kepada kota suci Madinah, tempat peristirahatan terakhir Rasulullah SAW.

Kembali ke Opick, lagu Ramadhan 2025 yang menonjol berikutnya adalah single “Tombo Ati”. Pertama kali dirilis pada tahun 2005, lagu ini telah mencapai lebih dari 11 juta pemutaran di Spotify.

Lirik “Tombo Ati” dari Opick memberikan nasihat kepada pendengarnya untuk membersihkan diri dari segala penyakit hati. Lagu ini juga menjelaskan cara seorang Muslim meraih ketenangan dan kedamaian spiritual melalui ajaran yang disampaikan oleh Sunan Bonang.

Opick juga merilis lagu Ramadhan 2025 berjudul “Allah Ya Maulana”. Lagu ini diluncurkan pada 24 Februari 2025, khusus untuk menemani kehangatan bulan puasa. Dalam waktu singkat, “Allah Ya Maulana” berhasil mendapatkan lebih dari 144 ribu pemutaran di YouTube.

“Allah Ya Maulana” menyampaikan ungkapan syukur dan kebahagiaan dalam menyambut bulan Ramadhan. Dengan aransemen yang ceria dan lirik yang menyentuh, lagu ini mengajak semua generasi untuk memuji kebesaran Allah dan mensyukuri setiap momen dalam hidup.

“Lagu Marhaban Ya Ramadhan” adalah salah satu lagu yang populer dinyanyikan selama bulan Ramadhan. Diciptakan oleh Haddad Alwi, seorang penyanyi religi Indonesia, lagu ini dirilis pada tahun 1998.

Liriknya menyambut kedatangan bulan Ramadhan dan mencerminkan semangat umat Muslim dalam menyambut bulan yang penuh berkah ini. Lagu ini juga mendorong umat Muslim untuk memperbanyak ibadah dan memohon ampunan serta berkah dari Allah SWT.

Ya Nabi Salam Alayka adalah lagu yang sangat dikenal di kalangan umat Muslim di seluruh dunia. Diciptakan oleh Maher Zain, seorang penyanyi dan pencipta lagu asal Swedia dengan latar belakang Lebanon, lagu ini dirilis pada tahun 2009 dalam album debutnya yang berjudul “Thank You Allah”.

Lagu ini menyampaikan penghormatan dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, serta mengekspresikan rasa cinta, penghormatan, dan pengabdian kepada beliau.

Liriknya mencerminkan kekaguman dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, serta harapan agar kita dapat mengikuti teladan beliau dalam kehidupan sehari-hari.

Lagu ini sebenarnya merupakan bagian dari album Amnesia yang dirilis pada tahun 2010. Liriknya seolah mengingatkan kita untuk tetap konsisten dalam beriman.

Meskipun telah dirilis sejak tahun 2012, lagu ini masih sering diputar hingga saat ini. Album tersebut terdiri dari tujuh lagu, termasuk dua lagu baru, sementara sisanya adalah lagu-lagu religi yang sebelumnya telah dirilis oleh Gigi.

Ciri khas lagu religi GIGI adalah liriknya yang seringkali menyindir. Meskipun tergolong lagu religi, masyarakat Indonesia tetap menyukainya karena mengusung genre yang berbeda, seperti rock, yang berbeda dari kebanyakan lagu religi lainnya yang biasanya beraliran ballad.

Dengan melodi yang lebih ceria dibandingkan lagu-lagu sebelumnya, single “Ramadhan Datang” sangat cocok untuk diputar saat merayakan kedatangan bulan Ramadhan.

Sejak dirilis pada tahun 2010, lagu ini telah menjadi salah satu lagu religi yang populer dengan lebih dari 1,7 juta pemutaran di Spotify.

Lirik lagu “Ramadhan Datang” menggambarkan kebahagiaan seseorang dalam menyambut bulan Ramadhan yang penuh berkah dan sukacita. Selain itu, lagu ini juga mengingatkan pendengarnya untuk meningkatkan ibadah selama bulan suci tersebut.

Para Pencari Tuhan adalah serial religi yang selalu hadir menemani umat Muslim di Indonesia selama bulan Ramadhan.

Selain memiliki alur cerita yang menarik, serial ini juga dilengkapi dengan soundtrack legendaris, yaitu ‘Para PencariMu’. Lagu ‘Para PencariMu’ dinyanyikan dan dipopulerkan oleh band terkenal Indonesia, Ungu, pada tahun 2007.

Saat ini, Ungu telah melakukan remaster terhadap lagu tersebut, sehingga aransemen musiknya menjadi lebih kuat. Mari kita simak lirik lagu ‘Para PencariMu’ – Ungu berikut ini!

Petikan awal dari lagu “Sajadah Panjang” ditulis dengan sangat indah oleh Taufik Ismail dan pertama kali dinyanyikan oleh grup vokal Bimbo yang berasal dari Bandung.

Lagu ini juga pernah dinyanyikan oleh vokalis grup band Noah, Nazril Irham, yang lebih dikenal dengan nama Ariel Noah.

Jika kita cermati dengan seksama, lagu Sajadah Panjang yang konon merupakan bagian dari kumpulan puisi Taufik Ismail, benar-benar mampu menggugah emosi dan menyadarkan kita akan realitas kehidupan setelah dunia yang sementara ini.

Bagi saya, lagu religi ini sangat mengesankan, bahkan hanya dengan mendengar intronya, suasana religius yang mendalam sudah terasa.

Bait-bait dalam lagu ini sering kali dapat melembutkan hati sekaligus memperdalam pemikiran, karena di balik melodi dan liriknya tersimpan makna-makna filosofis yang relevan dengan kehidupan saat ini. ***