KORANMANDALA.COM – Tesla kembali akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawannya dalam waktu dekat ini.
Jika PHK itu benar-benar terjadi, artinya Tesla membuat ribuan karyawannya “merinding” merupakan yang kedua kali.
Sebelumnya, pada Februari, para eksekutif Tesla diminta untuk mengidentifikasi peran kunci dalam tim mereka, dan perusahaan menunda tinjauan kinerja untuk beberapa karyawan.
Pekerjaan-pekerjaan itu kemudian dijadwal ulang oleh Tesla.
Kabar Tesla akan melakukan PHK kepada ribuan karyawannya tersebut disampaikan oleh sejumalh media asing terkemuka seperti electrek dan Business Insider.
Disebutkan bahwa Tesla berencana melakukan PHK besar-besaran minggu ini (catatan: mengacu pada waktu setempat ).
“Tingkat PHK bisa mencapai 20% dari total jumlah karyawan, yang berarti puluhan ribu orang mungkin terkena dampaknya,” tulis media tersebut.
Disebutkan juga bahwa Tesla telah mengumumkan kepada karyawan di Gigafactory di Texas, AS, bahwa mereka akan mengurangi shift produksi Cybertruck.
Pada saat yang sama, tujuh insinyur Tesla dari berbagai wilayah mengungkapkan kepada sumber bahwa kabar PHK telah dilaporkan di dalam perusahaan, namun belum ada pemberitahuan resmi yang diterima.
Beberapa karyawan berspekulasi bahwa PHK bisa dimulai paling cepat pada hari Minggu.
Namun demikian beberapa pekerja mengatakan belum mendengar rumor PHK tersebut.
Penjualan turun tajam
Menurut sumber, rencana badai PHK Tesla tersebut antara lain disebabkan oleh penurunan penjualan mobil Tesla.
Laporan sebelumnya menunjukkan, data produksi dan penjualan Tesla untuk kuartal pertama tahun 2024 turun tajam sebesar 8.5% tahun-ke-tahun, jauh lebih kecil dari ekspektasi pasar.
Analis percaya bahwa penjualan mobil Tesla mungkin terus menurun akibat memburuknya lingkungan permintaan industri otomotif secara keseluruhan saat ini.
“Dengan latar belakang ini, rencana PHK besar-besaran Tesla tidak diragukan lagi akan membayangi prospek pengembangan perusahaan di masa depan,” tulis ItBear, dalam sebuah laporan. (ape)***