Close Menu
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Facebook Instagram YouTube TikTok
Kamis, 20 November 2025 4:54
YouTube Instagram TikTok Facebook
Koran MandalaKoran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
    • Daerah
    • Nasional
    • Video
    • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
  • Politik
    • Majalah Digital
  • Ekonomi
    • PLN
    • Bank BJB
  • Hukum
  • Edukasi
  • Liputan Khusus
  • Sport
    • Otomotif
  • Tekno
    • Game
  • Hiburan
    • Wisata
    • Ragam
  • Opini
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Home»Ekonomi»Kampung Paledang, Pusat Batik Tulis Garutan di Garut, Menjaga dan Merawat Tradisi

Kampung Paledang, Pusat Batik Tulis Garutan di Garut, Menjaga dan Merawat Tradisi

Ekonomi Kamis, 15 Februari 2024 7:00 WIB
Twitter Tumblr Facebook WhatsApp
perajin batik tulis garutan
Perajin di Kampung Batik Paledang, melakukan kegiatan membatik di kediamannya. (KoranMandala/ape)

KORANMANDALA.COM–  Terjaga dan terawat dengan baik, demikianlah tradisi membuat batik tulis garutan di Kampung Paledang, Kecamatan Garut Kota, Garut, Jawa Barat.

Betapa tidak?

Kampung Paledang, adalah sebuah tempat di Garut yang sejak dahulu, yang warganya memiliki tradisi membatik atau membuat batik tulis yang kemudian dikenal dengan batik tulis garutan,

Menurut warga setempat, tradisi membatik di Kampung Paledang sudah ada sejak jaman Belanda, sejak tahun 1900-an.

Namun baru mencapai masa kejayaan dan puncak popularitasnya, antara tahun 1967 hingga 1985

Setelah 1985, sinar batik tulis garutan ini sempat meredup.

Namun demikian, tradisi membatik ini tidak pernah mati. Tradisinya tetap hidup dan berkembang.

Buktinya tradisi membatik di Kampung Paledang tetp terjadi, kampung ini kini diaku sebagai salahsatu pusat batik garutan dengan identias yang kuat.

Kini di gerbang masuk ke kampung tersebut, bahkan sudah berdiri kokoh gapura bertuliskan Kampung Batik Paledang dan tugu canting raksasa menguatkan landmark kawasan.

40 pembatik aktif

Menurut catatan, kini, di kampung ini sedikitnya ada 40 pembatik aktif,

Salahsatunya Ria Apriani (42).

Ria menekuni batik ini sejak muda, dan kini bisa disebut sebagai pembatik sukses yang memiliki brand dengan nama “Batik Ceuria.”

Berkat ketekunan dan keuletan membuat batik tulis — yang rata-rata membutuhkan waktu 2 minggu hingga 1 bulan untuk membuat satu karya batik tulis, karya Ria sangat diminati, baik oleh konsumen lokal maupun luar.

Dalam berkarya, Ria mengaku selalu menjaga motif-motif khas Garutan, selain menerima pesanan motif custom sesuai keinginan pelanggan.

Menurut dia, tantangan memang ada termasuk dalam  pemenuhan bahan baku.

Namun, dengan tekad yang kuat, Ria dan perajin lainnya tetap mampu menghasilkan batik tulis Garutan yang berkualitas tinggi.

“Jadi kalau motif-motif pelanggan kadang macam-macam, kaya ke ibu kan ada yang pesan pengen gambar harley kah, pedang kah, harimau kah, kayak gitu kan, itu kan bukan batik khas Garutan, tapi Ibu kan pingin memuaskan pelanggan, (sama) Ibu dikerjakan sesuai pesanan gitu,” ucap Ria.

Ria menjelaskan, dalam pembuatan satu batik, dibutuhkan modal sekitar Rp700 ribu, dengan harga jual berkisar di angka Rp1.200.000.

Harga tersebut juga tergantung pada motif yang dibuat, semakin rumit motifnya, semakin mahal harganya.

Dalam upaya diversifikasi produk, Ria tidak hanya menyediakan kain batik tulis Garutan, tetapi juga pakaian batik jadi dan hiasan dinding dari batik tulis Garutan, menjadikannya sebagai pilihan souvenir khas Kabupaten Garut.

“(Untuk penjualan) yang langsung pesan ke rumah ada, terus dari mulut ke mulut juga ada, terus Ibu jualan online juga ada di IG gitu sama di Facebook,” imbuhnya.

Ketua RW 11 Kelurahan Kota Kulon Kecamatan Garut Kota, Anting Irawan, menjelaskan bahwa Kampung Batik Paledang memiliki sekitar 40 pembatik aktif.

Dukungan pemerintah meliputi studi banding ke daerah lain dan sertifikasi profesi keahlian membatik bagi para perajin batik.

“Jadi kenapa dibikin Kampung Batik, karena di sini memang perajin batik sangat banyak, batik tulis ini sangat unik, antik ya, dan nilai seninya luhur luar biasa, ini karya warisan budaya bangsa,” katanya. (ape)***

Listen to this article

Garut menjaga merawat tradisi
Aam Permana

BERITA LAINNYA

istimewa

Jelang Musim Libur, BI Imbau Masyarakat Waspadai Kejahatan Siber

Pemkot Bandung Gelar Gerakan Pangan Murah, Siapkan 38 Ton Beras

Mendekati Natal dan Tahun Baru, Bapanas Sebut Harga Beras Stabil

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. (istimewa)

Purbaya Pede Pertumbuhan Ekonomi Tembus 6 Persen

Harga emas Antam 14 November 2025

Harga Emas Antam 14 November 2025: Naik Tipis

Harga emas Antam 12 November 2025

Harga Emas Antam 12 November 2025: Naik Rp 7.000

Vanya Barlian, pemilik Kervan Gelato & Dessert

Vanya Barlian: Kisah Manis Gelato Turki, Dari Cuci Piring Hingga KUR Tanpa Agunan bank bjb

BERITA TERKINI

Mahasiswa HMI Dakwah Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Mahasiswa HMI Unisba Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

178 pendaki terjebak di Gunung Semeru pasca erupsi

Darurat di Semeru: 178 Pendaki Terperangkap di Ranu Kumbolo Usai Erupsi

KDM Maksimalkan Peran Kader PKK dan Aparat Desa Atasi Stunting

KDM Maksimalkan Peran Kader PKK dan Aparat Desa Atasi Stunting

"Ketika Mangga Menjadi Doa: Perjalanan Panjang Bu Jumidah Membesarkan Harapan

Ketika Mangga Menjadi Doa: Perjalanan Panjang Bu Jumidah Membesarkan Harapan

Persib Bandung Pastikan 19 Ribu Tiket Telah Terjual Dari 25 Ribu Kuota Tersedia

Persib Bandung Pastikan 19 Ribu Tiket Telah Terjual, Dari 25 Ribu Kuota yang Disediakan

DAERAH

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

BANDUNG

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberi sambutan dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PP Muhammadiyah dengan Institut Teknologi Bandung, Senin (17/11/2025). (istimewa)

Muhammadiyah: Bandung adalah Kota Besar

Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Gunawan

Andri Gunawan Tegaskan Bandung Tak Boleh Kehilangan Identitas sebagai Kota Toleran

Ilustrasi Kepadatan Lalulintas saat Mudik Lebaran

Uji Coba Traffic Light AI di Bandung Dinilai Belum Menjawab Akar Masalah Kemacetan

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

POPULER
Polda Jawa Barat berhasil memulangkan Reni Rahmawati (23), perempuan asal Kecamatan Cisaat, Sukabumi, yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di China.

Polda Jabar Pulangkan Korban TPPO ke Tanah Air

178 pendaki terjebak di Gunung Semeru pasca erupsi

Darurat di Semeru: 178 Pendaki Terperangkap di Ranu Kumbolo Usai Erupsi

dokter hewan 24 jam

Klinik Dokter Hewan Buka 24 Jam di Sekitar Bandung

Bayi Sembelit, Ini Penyebab dan Cara Efektif Mengatasinya!

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar.
Kecamatan Lengkong, Kota Bandung
Jawa Barat 40262

Facebook Instagram YouTube TikTok
KATEGORI
Peristiwa Politik Ekonomi Hukum Daerah Hiburan Edukasi Tekno Sport Opini Indeks
LINKS
Tim Redaksi
Pedoman Media Cyber
Kebijakan Privasi
Tentang Kami
© 2025 KoranMandala.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.