KORANMANDALA.COM – Memang, hingga kini, perkembangan perbankan syariah di Indonesia, khususnya, Jabar, belum seagresif perbankan konvensional.
Walau demikian, perbankan syariah menolah kalah oleh perbankan konvensional. Terbuktinya, seperti halnya perbankan konvensional, perbankan syariah Jabar pun turut menunjukkan pergerakan positif.
“Bahkan, selama beberapa tahun terakhir, pertumbuhan perbankan syariah Jabar mencatatkan kinerja yang lebih hesar daripada (perbankan) konvensional,” kata Indarto Budiwitono, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional (KR) 2 Jabar, Rabu 25 Oktoboer 2023.
Alumnus Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5 Bandung ini melanjutkan, pergerakan positif perbankan syariah Jabar mengacu pada nominal penyaluran pembiayaannya.
BACA JUGA: Penyaluran Kredit di Jabar Super Moncer, Nominalnya Rp 560 Triliun
Hingga Agustus 2023, sebut Indarto Budiwitono, yakni Rp 63,04 triliun. Nilai itu, jelasnya, secara tahunan, bertambah 15,03 persen.
Kontribusi pembiayaan terbesar, sambung dia, yakni perbankan umum syariah. Persentasenya, ucap Indarto Budiwitono, yaitu 63,96 persen.
Selanjutnya, kata dia,m Unit Usaha Syariah (UUS) pada possi 8,56 persen, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah, sejjumlah 8,56 persen.
BACA JUGA: bank bjb Syariah Tetap Agresif Salurkan Pembiayaan, Canangkan Angka Rp 8,67 Triliun
Tidak hanya soal nilai pembiayaannya yang terus berkembang, tergas Indarto Budiwitono, pangsa pasar perbankan syariah pun terus berkembang.
“Saat ini, market share perbankan syariah Jabar pada level 10,67 persen. Perkembangan arket share perbankan syariah itu jauh lebih baik daripada posisi 2019, yaitu 8,40 persen,” ujar Indarto Budiwitono mengakhiri obrolan. (win)