KORANMANDALA.COM – Sebagai korporasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor energi, khususnya, ketenagalistrikan, tentunya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) sangat berkepentingan untuk turut menyukseskan program Net Zero Emision (NZE) yang ditargetkan pemerintah tuntas 2060.
Lalu, seperti apa jurus dan strategi PT PLN (Persero) agar target NZE 2060 terealisasi?
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), mengatakan, agar target NZE 2060 terealisasi, pihaknya serius menggarap pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) alias Renewable Energy.
Selain itu, lanjutnya, pihaknya pun terus mengakselerasi program dekarbonisasi pembangkit listrik berbahan bakar fosil.
Baca juga: Waduh, Perkembangan Rupiah Tidak Menggembirakan, Pergerakannya Loyo
Di antaranya, sebut dia, berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019-2028, pihaknya menghentikan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 13,3 Giga Watt (GW).
Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR-RI), Rabu, 5 Juli 2023, pihaknya mengganti kapasitas listrik bertenaga fosil sebesar 1,1 GW pada PLTU oleh The Renewable Energy.
Termasuk, sahutnya, mengganti kapasitas listrik 800 Mega Watt (MW) PLTU oleh pembangkit gas.
Baca juga: Mirip NMax dan PCX! Ternyata Motor Listrik Uwinfly X6 Punya Simulasi Kredit yang Ringan, Cek Tabel Angsurannya
Jurus lainnya, sambung dia, yakni menerapkan pola co-firing biomassa. Pola ini, sebutnya, mencakup 37 PLTU. Targetnya, cetus dia, pada 2025, melibatkan 52 PLTU.
Tidak itu saja, sahut dia, pihaknya pun mengembangkan pemanfaatan EBT secara maksimal pada The Greenest RUPTL yang kapasitasnya 21 GW.(*)