Close Menu
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Facebook Instagram YouTube TikTok
Kamis, 20 November 2025 4:54
YouTube Instagram TikTok Facebook
Koran MandalaKoran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
    • Daerah
    • Nasional
    • Video
    • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
  • Politik
    • Majalah Digital
  • Ekonomi
    • PLN
    • Bank BJB
  • Hukum
  • Edukasi
  • Liputan Khusus
  • Sport
    • Otomotif
  • Tekno
    • Game
  • Hiburan
    • Wisata
    • Ragam
  • Opini
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Home»Ekonomi»Berani Jujur Soal Angka Kemiskinan

Berani Jujur Soal Angka Kemiskinan

Ekonomi Selasa, 20 Mei 2025 13:47 WIB
Twitter Tumblr Facebook WhatsApp
Ilustrasi Ironi Indosesia Anggota Negara G 20
Ilustrasi Ironi Indosesia Anggota Negara G 20

Koran Mandala – Indonesia saat ini tercatat sebagai negara berpenduduk sekitar 285 juta jiwa dan telah dikategorikan sebagai negara berpendapatan menengah atas (upper middle-income state) dengan pendapatan per kapita di atas US$4.500 per tahun. Status ini menuntut Indonesia untuk menggunakan standar garis kemiskinan internasional sebesar US$6,85 per hari, bukan lagi mengacu pada garis kemiskinan era lama yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Namun, hingga kini, BPS masih menggunakan standar garis kemiskinan sebesar Rp595.242 per kapita per bulan, yang didasarkan pada pengeluaran makanan (sekitar 74,5%) dan non-makanan (25,5%) seperti perumahan, pendidikan, transportasi, dan kesehatan. Padahal, struktur pengeluaran masyarakat Indonesia saat ini sudah berubah drastis, di mana banyak keluarga menghabiskan hingga 50% dari pendapatannya untuk KPR atau sewa rumah, dan pengeluaran untuk pendidikan serta transportasi melebihi konsumsi makanan.

Perbedaan Garis Kemiskinan Versi BPS dan Bank Dunia: Dampak pada Data Kemiskinan

Bank Dunia mencatat bahwa 60% penduduk Indonesia — sekitar 171,9 juta orang — masih hidup di bawah standar kemiskinan internasional sebesar US$6,85 per hari. Ini menandakan bahwa meskipun angka kemiskinan versi BPS menunjukkan penurunan (8,57% atau 24,06 juta jiwa per September 2024), realitas kemiskinan yang sesungguhnya jauh lebih besar dan kompleks.

Implikasi Serius Terhadap Kebijakan Publik

Menggunakan data yang tidak representatif dapat mengarah pada kebijakan yang menyesatkan. Jika pemerintah terus mengandalkan data lama dengan metodologi usang, maka program pengentasan kemiskinan berisiko tidak menyentuh akar persoalan. Kebijakan seperti bantuan sosial, subsidi, dan program peningkatan kesejahteraan tidak akan efektif bila tidak didasarkan pada data yang relevan dan metodologi yang modern.

Lebih jauh, ini juga menimbulkan pertanyaan besar tentang validitas data kemiskinan BPS sebagai dasar perumusan kebijakan publik: apakah data ini benar-benar mencerminkan kondisi nyata, atau sekadar alat pencitraan dan propaganda? Sebab, data yang tidak jujur hanya akan melahirkan kebijakan semu dan memperkuat ketimpangan sosial dalam jangka panjang.

Tantangan Moral dan Sosial bagi Pemerintahan

Pemerintah yang terus membangun narasi sukses ekonomi namun menutup mata terhadap standar hidup rakyat, sesungguhnya sedang membentuk spiral kebohongan publik. Ketika satu kebohongan ditutup dengan kebohongan baru, maka bangsa ini sedang menanam bom waktu yang suatu saat bisa meruntuhkan sendi-sendi peradaban dan kepercayaan rakyat terhadap negara.

Negara hanya akan benar-benar sejahtera jika berani jujur terhadap realitas dan menggunakan data sebagai dasar kebijakan, bukan sekadar alat pencitraan untuk kepentingan politis. Kesejahteraan, daya beli, kecerdasan bangsa, dan kualitas kesehatan tidak akan membaik jika pemerintah menutup mata terhadap kenyataan di lapangan.

Sudah saatnya pemerintah jujur dan bekerja bukan sekedar untuk pencitraan, tapi semata-mata demi meningkatkan kesejahteraan publik hari ini dan di masa yang akan datang.

Jika pun standar dan metode Bank Dunia dinilai tidka sepenuhnya tepat. Setidaknya pemerintah berani merevisi standar kemiskinan nasional sesuai klasifikasi pendapatan negara saat ini dan struktur pengeluaran masyarakat modern.

Tunjukkan komitment yang kuat untuk meningkatkan transparansi dan akurasi data, serta membuka ruang partisipasi publik dalam evaluasi kebijakan.

Beri bukti bahwa pemerintah masih on the track menjadikan kesejahteraan rakyat sebagai pusat kebijakan, bukan sekadar angka-angka kosmetik di laporan pembangunan.

Dengan demikian, kita tidak hanya bangga sebagai bagian dari G20, tetapi juga mampu menunjukkan bahwa status itu tercermin dalam peningkatan kualitas hidup nyata bagi mayoritas rakyat Indonesia.

Listen to this article

Headline
Tim Mandala
  • Facebook
  • X (Twitter)
  • Instagram

Menyajikan berita dan konten-konten yang menarik tapi berkualitas dengan bahasa yang lugas. Menuju Indonesia lebih baik.

BERITA LAINNYA

istimewa

Jelang Musim Libur, BI Imbau Masyarakat Waspadai Kejahatan Siber

Pemkot Bandung Gelar Gerakan Pangan Murah, Siapkan 38 Ton Beras

Mendekati Natal dan Tahun Baru, Bapanas Sebut Harga Beras Stabil

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. (istimewa)

Purbaya Pede Pertumbuhan Ekonomi Tembus 6 Persen

Harga emas Antam 14 November 2025

Harga Emas Antam 14 November 2025: Naik Tipis

Harga emas Antam 12 November 2025

Harga Emas Antam 12 November 2025: Naik Rp 7.000

Vanya Barlian, pemilik Kervan Gelato & Dessert

Vanya Barlian: Kisah Manis Gelato Turki, Dari Cuci Piring Hingga KUR Tanpa Agunan bank bjb

BERITA TERKINI

Mahasiswa HMI Dakwah Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Mahasiswa HMI Unisba Gelar Aksi Tolak RKUHAP dan Wacana Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

178 pendaki terjebak di Gunung Semeru pasca erupsi

Darurat di Semeru: 178 Pendaki Terperangkap di Ranu Kumbolo Usai Erupsi

KDM Maksimalkan Peran Kader PKK dan Aparat Desa Atasi Stunting

KDM Maksimalkan Peran Kader PKK dan Aparat Desa Atasi Stunting

"Ketika Mangga Menjadi Doa: Perjalanan Panjang Bu Jumidah Membesarkan Harapan

Ketika Mangga Menjadi Doa: Perjalanan Panjang Bu Jumidah Membesarkan Harapan

Persib Bandung Pastikan 19 Ribu Tiket Telah Terjual Dari 25 Ribu Kuota Tersedia

Persib Bandung Pastikan 19 Ribu Tiket Telah Terjual, Dari 25 Ribu Kuota yang Disediakan

DAERAH

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Pemkab Garut Gelar Sosialisasi Kerja Sama Daerah dan Mekanisme Perjalanan Dinas Luar Negeri

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

BANDUNG

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberi sambutan dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PP Muhammadiyah dengan Institut Teknologi Bandung, Senin (17/11/2025). (istimewa)

Muhammadiyah: Bandung adalah Kota Besar

Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Gunawan

Andri Gunawan Tegaskan Bandung Tak Boleh Kehilangan Identitas sebagai Kota Toleran

Ilustrasi Kepadatan Lalulintas saat Mudik Lebaran

Uji Coba Traffic Light AI di Bandung Dinilai Belum Menjawab Akar Masalah Kemacetan

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

POPULER
Polda Jawa Barat berhasil memulangkan Reni Rahmawati (23), perempuan asal Kecamatan Cisaat, Sukabumi, yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di China.

Polda Jabar Pulangkan Korban TPPO ke Tanah Air

178 pendaki terjebak di Gunung Semeru pasca erupsi

Darurat di Semeru: 178 Pendaki Terperangkap di Ranu Kumbolo Usai Erupsi

dokter hewan 24 jam

Klinik Dokter Hewan Buka 24 Jam di Sekitar Bandung

Bayi Sembelit, Ini Penyebab dan Cara Efektif Mengatasinya!

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar.
Kecamatan Lengkong, Kota Bandung
Jawa Barat 40262

Facebook Instagram YouTube TikTok
KATEGORI
Peristiwa Politik Ekonomi Hukum Daerah Hiburan Edukasi Tekno Sport Opini Indeks
LINKS
Tim Redaksi
Pedoman Media Cyber
Kebijakan Privasi
Tentang Kami
© 2025 KoranMandala.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.