Close Menu
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Facebook Instagram YouTube TikTok
Rabu, 19 November 2025 13:19
YouTube Instagram TikTok Facebook
Koran MandalaKoran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
    • Daerah
    • Nasional
    • Video
    • Bunga Rampai Seorang Jurnalis
  • Politik
    • Majalah Digital
  • Ekonomi
    • PLN
    • Bank BJB
  • Hukum
  • Edukasi
  • Liputan Khusus
  • Sport
    • Otomotif
  • Tekno
    • Game
  • Hiburan
    • Wisata
    • Ragam
  • Opini
Koran Mandala
  • Home
  • Peristiwa
  • Daerah
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Edukasi
  • Sport
  • Liputan Khusus
  • Otomotif
  • Tekno
  • Game
  • Hiburan
  • Wisata
  • Opini
Home»Ekonomi»Gempa Pasar Saham Global: Akankah Dunia Mengulang The Great Depression?

Gempa Pasar Saham Global: Akankah Dunia Mengulang The Great Depression?

Ekonomi Senin, 7 April 2025 19:03 WIB
Twitter Tumblr Facebook WhatsApp
Ilustrasi Pasar Saham Global Anjlok
Ilustrasi Pasar Saham Global Anjlok

Koran Mandala – Pasar saham global kembali diguncang hebat. Senin, 7 April 2025, tercatat sebagai salah satu hari tergelap dalam sejarah bursa saham Asia dan Eropa. Setidaknya dalam beberapa dekade terakhir.

Dari Shanghai, Tokyo, Sydney, hingga Hong Kong, indeks saham berjatuhan dalam angka yang mencengangkan. Untungnya, IHSG masih libur saat peristiwa ini terjadi.

Beberapa pihak menyebut bahwa beberapa penurunan disebut sebagai yang terburuk dalam beberapa dekade terakhir. Kengerian ekonomi global mulai terasa lagi—dan ingatan kolektif dunia pun melayang pada masa kelam: The Great Depression.

Efek Domino dari Tarif Trump

Pemicunya kali ini bukan karena spekulasi pasar semata, melainkan kebijakan proteksionisme ekstrem yang diumumkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pekan lalu. Pemerintah AS menetapkan tarif baru sebesar 10 hingga 46 persen terhadap produk dari berbagai negara. Langkah ini sontak menghantam sektor manufaktur Asia yang selama ini menggantungkan ekspor pada pasar Amerika Serikat—mulai dari tekstil, otomotif, hingga komponen elektronik.

Data penutupan bursa memperlihatkan kepanikan:

Nikkei Jepang: turun 7,8%

ASX 200 Australia: merosot 4,2%

Kospi Korea Selatan: kehilangan 5,6%

Shanghai Composite China: ambruk 7,3%

Indeks saham Taiwan: rontok 9,7%

Hang Seng Hong Kong: anjlok dramatis 12,5%

Di Eropa, sektor perbankan dan pertahanan terpukul paling parah. Para analis memperingatkan bahwa ini bukan lagi koreksi teknikal, melainkan gejala serius dari ketidakstabilan ekonomi global yang mulai mengemuka.

Hantu The Great Depression Menyapa Lagi?

Kondisi ini mengingatkan dunia pada tragedi ekonomi paling kelam dalam sejarah modern: The Great Depression yang dimulai pada 1929. Saat itu, AS mengalami keruntuhan pasar saham yang memicu kemerosotan ekonomi global selama satu dekade. Pengangguran melonjak, produksi industri runtuh, perdagangan internasional menyusut drastis, dan lebih dari setengah lembaga keuangan Amerika bangkrut pada 1933.

Fenomena yang dulu disebut Black Tuesday kini terasa tak terlalu jauh dari kenyataan hari ini. Ketika pelaku pasar kehilangan kepercayaan, aliran dana keluar secara masif, investasi mengering, dan produksi melemah, krisis bisa menyebar bak virus mematikan ke seluruh penjuru dunia.

Dunia di Ambang Resesi Baru?

Pertanyaannya kini: apakah dunia sedang menuju The Great Depression jilid dua? Beberapa elemen sudah menunjukkan kemiripan—proteksionisme ekstrem, disrupsi perdagangan internasional, hingga gelombang sentimen negatif yang memukul kepercayaan pasar. Negara-negara berkembang dengan ketergantungan ekspor yang tinggi bisa menjadi korban pertama dalam domino ekonomi ini.

Sementara itu, pemulihan ekonomi pasca-pandemi yang rapuh, utang negara yang menumpuk, dan inflasi global yang belum terkendali semakin memperbesar risiko krisis multidimensi.

Haruskah Dunia Belajar dari Roosevelt?

Dunia bisa menarik pelajaran dari respons Presiden Franklin D. Roosevelt pada era The Great Depression. Melalui program ambisius New Deal, ia membalik arah krisis dengan intervensi fiskal besar-besaran: membangun infrastruktur, menciptakan lapangan kerja, dan melindungi upah serta harga. Pendekatan Keynesian ini terbukti memulihkan ekonomi Amerika secara perlahan, sekaligus memberi inspirasi bagi banyak negara lain.

Kini, tantangan serupa membentang di hadapan para pemimpin dunia. Pertanyaannya bukan sekadar bagaimana meredam kepanikan pasar, tetapi apakah mereka siap berani mengambil keputusan besar dan taktis untuk mencegah krisis global yang lebih dalam?

Karena seperti sejarah pernah mengajarkan: jika dunia gagal belajar dari masa lalu, maka masa lalu akan kembali dalam bentuk yang lebih menakutkan.

Listen to this article

Headline IHSG
Tim Mandala
  • Facebook
  • X (Twitter)
  • Instagram

Menyajikan berita dan konten-konten yang menarik tapi berkualitas dengan bahasa yang lugas. Menuju Indonesia lebih baik.

BERITA LAINNYA

istimewa

Jelang Musim Libur, BI Imbau Masyarakat Waspadai Kejahatan Siber

Pemkot Bandung Gelar Gerakan Pangan Murah, Siapkan 38 Ton Beras

Mendekati Natal dan Tahun Baru, Bapanas Sebut Harga Beras Stabil

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. (istimewa)

Purbaya Pede Pertumbuhan Ekonomi Tembus 6 Persen

Harga emas Antam 14 November 2025

Harga Emas Antam 14 November 2025: Naik Tipis

Harga emas Antam 12 November 2025

Harga Emas Antam 12 November 2025: Naik Rp 7.000

Vanya Barlian, pemilik Kervan Gelato & Dessert

Vanya Barlian: Kisah Manis Gelato Turki, Dari Cuci Piring Hingga KUR Tanpa Agunan bank bjb

BERITA TERKINI

Daftar negara peserta play-off antarbenua Piala Dunia 2026

Resmi! Inilah Daftar Lengkap Peserta Play-off Antarbenua Piala Dunia 2027: Ada “Pembantai” Timnas Indonesia

Istimewa

Selamat Hari Jurnalis Internasional, Para Insan Pers

Kasus trafficking di Indonesia masih terus meningkat pasca pandemi.

Polisi Bakal Dalami Kasus TPPO Pemuda asal Dayeuhkolot

Supporter Dewa United Dilarang Datang ke Stadion

Supporter Dewa United Dilarang Datang ke Stadion

Polda Jawa Barat berhasil memulangkan Reni Rahmawati (23), perempuan asal Kecamatan Cisaat, Sukabumi, yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di China.

Polda Jabar Pulangkan Korban TPPO ke Tanah Air

DAERAH

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Polres kuningan Amankan Residivis dan 5 Motor Curian Yang Resahkan Warga

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Lapas Kelas IIA Kuningan Gelar Coffee Morning Bersama Media, Perkuat Transparansi Informasi

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Satresnarkoba Polres Garut Ringkus Tiga Pengedar Obat Keras di Limbangan

Bupati Garut Pimpin Apel Gabungan dan Serahkan Bantuan Alsintan hingga Asuransi Pertanian

Bupati Garut Pimpin Apel Gabungan dan Serahkan Bantuan Alsintan hingga Asuransi Pertanian

BANDUNG

Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir saat memberi sambutan dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PP Muhammadiyah dengan Institut Teknologi Bandung, Senin (17/11/2025). (istimewa)

Muhammadiyah: Bandung adalah Kota Besar

Anggota DPRD Kota Bandung, Andri Gunawan

Andri Gunawan Tegaskan Bandung Tak Boleh Kehilangan Identitas sebagai Kota Toleran

Ilustrasi Kepadatan Lalulintas saat Mudik Lebaran

Uji Coba Traffic Light AI di Bandung Dinilai Belum Menjawab Akar Masalah Kemacetan

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

Memperingati Hari Toleransi Internasional, Bandung Gelar Dialog Kebangsaan Bahas Quo Vadis Pluralisme di Kota HAM

POPULER
Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

Premium! Intip Harga HP Nokia 7610 5G Segera Rilis Tahun 2024

coudflare-down

Cloudflare Down Menyebabkan 30% Situs Website Global Lumpuh

Daftar negara peserta play-off antarbenua Piala Dunia 2026

Resmi! Inilah Daftar Lengkap Peserta Play-off Antarbenua Piala Dunia 2027: Ada “Pembantai” Timnas Indonesia

Lamine Yamal Pemain Muda FC Barcelona

Lamine Yamal: Bintang Muda Barcelona yang Bersinar di Liga Champions 2024/25

PT MANDALA DIGITAL MEDIA
Jl. Waluh No 12, Malabar.
Kecamatan Lengkong, Kota Bandung
Jawa Barat 40262

Facebook Instagram YouTube TikTok
KATEGORI
Peristiwa Politik Ekonomi Hukum Daerah Hiburan Edukasi Tekno Sport Opini Indeks
LINKS
Tim Redaksi
Pedoman Media Cyber
Kebijakan Privasi
Tentang Kami
© 2025 KoranMandala.com

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.