KoranMandala.com -Belakangan ini, media sosial ramai dengan ajakan memindahkan dana dari bank BUMN ke bank swasta. Fenomena ini dipicu kekhawatiran masyarakat terkait pengelolaan bank BUMN oleh Danantara.
Kekhawatiran Masyarakat Terhadap Danantara
Ajakan pemindahan dana muncul akibat distrust atau ketidakpercayaan terhadap Danantara. Masyarakat khawatir badan ini tidak dikelola secara profesional. Salah satu penyebab utama kekhawatiran adalah aturan dalam UU BUMN yang menyatakan Danantara tidak bisa diaudit oleh BPK dan KPK. Pemeriksaan keuangan Danantara hanya dilakukan akuntan publik, sementara BPK dan BPKP baru bisa mengaudit jika diminta oleh DPR.
Potensi Dampak Penarikan Dana Massal
Danantara akan menaungi tiga bank BUMN besar, yaitu Bank Mandiri, BNI, dan BRI. Namun, ajakan untuk memindahkan dana dari bank BUMN ke bank swasta bisa berdampak buruk. Penarikan dana massal atau rush money dapat mengganggu kestabilan keuangan bank. Bahkan, bank dengan kondisi keuangan sehat bisa kolaps jika menghadapi rush money.
IHSG Menguat Pagi Ini: Sektor Teknologi dan Keuangan Jadi Pendorong
Selain itu, rush money dapat memicu inflasi. Penarikan dana dalam jumlah besar mengganggu distribusi uang tunai, menyebabkan penurunan nilai mata uang, serta meningkatkan biaya produksi dan distribusi.
Tanggapan Luhut Binsar Pandjaitan
Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Pandjaitan, angkat bicara soal isu ini. Ia meminta masyarakat tidak gegabah dalam mengambil keputusan. Luhut menegaskan bahwa Danantara merupakan kebijakan strategis untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan negara.
Luhut juga menekankan bahwa bank BUMN di bawah Danantara akan lebih kompetitif, efisien, dan transparan. Ia mengajak masyarakat memberi waktu bagi Danantara untuk membuktikan kinerjanya.
Kesimpulan
Pemindahan dana dari bank BUMN ke bank swasta bisa memicu dampak besar bagi sistem keuangan. Masyarakat perlu bijak dalam menyikapi isu ini dan menunggu perkembangan lebih lanjut. Dengan pengelolaan yang tepat, Danantara diharapkan mampu memperkuat sektor perbankan nasional dan meningkatkan efisiensi pengelolaan aset negara.
